REFLEKSI MINGGU (26 April 2020)
Minggu, 26 April 2020, 00:49:58 WIB

“Gembala yang baik memperhatikan domba-dombanya dan tak seekor pun dari domba-domba itu sesat dan hilang daripada rahmat dan anugerah-Nya”
Matius 28 : 1 - 10
Pdt. Dr. Jacob Nahuway, M.A.
(Ketua Umum PGPI / Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Jakarta)
Puji Tuhan, Saya ingin membawa renungan sedikit tentang Firman Tuhan perihal Yesus Kristus Tuhan kita setelah bangkit dari antara orang mati dan sebelum kembali ke Surga. Apa saja yang Tuhan kerjakan, ini kira-kira tema yang perlu kita renungkan saat-saat seperti ini.
Hal yang pertama adalah saya mau baca terlebih dahulu bagian Firman Allah dalam Matius 28 ayat 1 – 10, perihal kebangkitan Tuhan Yesus. Intinya adalah kira-kira bahwa pada saat itu ada perempuan-perempuan datang ke kubur setelah hari Sabat lewat. Mereka adalah Maria Magdalena dan Maria yang lain kata Alkitab dan begitu mereka tiba di kuburan, mereka kaget karena batu yang menutup kuburan itu telah tergolek dan kosong, sehingga mereka menjadi terheran-heran.
Begitu mendekat ada suara yang berkata kepada mereka dari Malaikat yang ada di situ: “Bahwa siapa yang kamu cari kami tahu, bahwa kamu mencari Yesus yang dari Nazaret itu, Ia telah bangkit dari antara orang mati, Ia tidak ada di sini kuburnya telah kosong, masuklah dan kamu lihat.” Dan begitu mereka masuk, mereka melihat bahwa betul Tuhan Yesus telah bangkit dari antara orang mati dan suara itu langsung berkata: “Pergi dan beritahukan kepada murid-murid yang lain bahwa Ia menunggu mereka di Galilea.”
Garis bawahi Ia menunggu mereka di Galilea. Berarti Galilea merupakan pertemuan pertama setelah bangkit dari antara orang mati, Tuhan kita Yesus Kristus. Namun banyak murid yang juga tidak mempercayai itu, bukan saja orang-orang Yahudi tidak mempercayainya, tapi murid-murid Tuhan Yesus Kristus yang bersama-sama dengan Dia setelah sekian tahun. Tiga tahun lebih mereka bersama dengan Tuhan Yesus, dimana Tuhan Yesus berada di situ juga mereka ada, tapi mereka kurang yakin apa yang Tuhan Yesus katakan kepada mereka bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati setelah hari yang ketiga.
Kenyataan Dia telah bangkit dari antara orang mati dan kubur kosong membuktikan bahwa Dia bangkit dari antara orang mati, Ia tidak perlu membawa apa-apa sebagai bukti bahwa Dia bangkit dari antara orang mati. Dia tidak membawa kain kafannya bersama pembungkus mayat-Nya, Dia tidak membawanya, Dia juga tidak membawa malaikat-malaikat untuk pergi meyakinkan diri orang-orang, bahwa Dia telah bangkit dari antara orang mati, tidak perlu. Dia Allah yang tidak berubah dari kemarin hari ini dan sampai selama-lamanya. Setelah pertemuan di Galilea terlaksana dan apa yang terjadi di sana setelah Ia bangkit? Dia tidak kerjakan apa-apa lagi, Dia tidak berbuat mukjizat kalaupun ada itu bukan sasaran lagi seperti yang pertama kali Ia datang sebelum mati dan bangkit dari antara orang mati bahwa Dia kemana-mana, Dia pergi memberitakan Injil, menyembuhkan orang sakit, membuat orang buta melihat, orang tuli mendengar dan yang lumpuh berjalan, betul, Ia sudah tidak lagi berbuat itu.
Dan disana di pinggir Danau Galilea itu mukjizat lain diperbuat tapi tujuannya bukan mukjizat lagi, tapi tujuannya hanya yang pertama adalah memberikan kekuatan kepada murid-muridnya yang telah bimbang dan ragu-ragu. Petrus kembali ke pekerjaan lama menangkap ikan dan setelah ia melihat ikan yang banyak itu, dengan sepatah kata dari mulut Tuhan Yesus dimana semalam-malaman mereka menangkap ikan melakukan pukat ke kiri dan ke kanan berkali-kali tapi, hasil yang mereka tangkap adalah nol besar. Betul Alkitab berkata tanpa Dia satu pun tak dapat kita berbuat, apa saja, termasuk menangkap ikan. Disini Dia berkata lambungkan pukat ke arah kanan, lalu mereka melambungkan tanpa ragu-ragu, syukur bahwa mereka tidak menantang Tuhan dengan kalimat kenapa mengarahkan ke kanan lagi karena kami telah melakukan sepanjang malam, namun mereka melakukan dan menangkap ikan banyak, luar biasa. Dan Dia menyuruh membawa ke darat untuk sebagian dapat disuguhkan untuk makan pagi pada hari itu dan pada saat itu sebenarnya bukan lagi makanan menjadi sasaran, karena sementara mereka makan yang saya heran adalah bukan saja lagi ikan sebagai mukjizat juga yang masih Ia kerjakan, Tuhan kerjakan roti. Siapa yang pergi membeli? Artinya tiba-tiba roti bakar sudah ada di situ jadi ikan itu disuguhkan juga dan mereka makan pada pagi itu. Coba bayangkan Anak Allah yang hidup, Guru di atas segala guru, Raja di atas segala raja menjadi koki, menjadi juru masak buat murid-murid pada pagi seperti itu.
Dan sementara mereka makan kata Alkitab Ia bertanya khusus kepada seseorang yang menyangkal Dia sampai tiga kali, pertanyaan yang sama tiga kali juga. Simon anak Yunus, adakah engkau mengasihi Aku lebih dari segala hal ini? Dia tertunduk dan kagum mengatakan, Tuhan Engkau tahu aku mengasihi Engkau. Dua kali pertanyaan yang sama, Simon anak Yunus adakah engkau mengasihi Aku lebih dari semua ini? Dia mengatakan Tuhan engkau tahu aku mengasihi Engkau, ketiga kalinya pertanyaannya sama Simon anak Yunus adakah engkau mengasihi Aku lebih dari semua ini? Dengan linangan air mata Petrus berkata, Tuhan Engkau tahu aku mengasihi Engkau lebih dari segala hal. Sasaran Tuhan yang pertama setelah Ia bangkit dari antara orang mati adalah untuk membuat murid-muridnya tidak bimbang dan ragu-ragu dan menjadi saksi yang hidup terhadap perihal kematiannya dan kebangkitannya diantara orang mati.
Yang kedua, Ia mendatangi murid-muridnya yang lain, sebelum itu mereka telah melihat Tuhan Yesus dalam ruangan yang mereka ada di situ dan tanpa pintu dibuka Dia masuk saja dan berkata “Tengoklah Aku, inilah Aku dan lihatlah tanganKu yang berlubang paku.” Mereka kaget semua, hanya Thomas yang tidak ada disitu dan sekali lagi Ia datang hanya untuk Thomas tujuannya apa? hanya untuk memberikan berkat keyakinan jangan bimbang, jangan ragu supaya mereka tetap teguh dan kuat didalam percaya kepada Dia sebagai Mesias, Juruselamat manusia.
Yang ketiga yang Dia perbuat adalah khususnya juga kepada dua orang yang berjalan ke Emaus mereka bimbang dan ragu-ragu sebelum pertemuan di pinggir danau Galilea, dua orang ke Emaus murid-murid pulang dengan ragu-ragu, pulang dengan bimbang bahwa guru yang mereka kasihi itu telah mati dan dikuburkan dan sementara Dia berjalan dengan mereka, dia berbicara dan membukakan akal pikiran mereka perihal Alkitab dan Alkitab berkata bahwa betapa hangus hati mereka mendengarkan Dia berbicara tentang Alkitab. Dan pada waktu sudah hampir malam Ia pingin hendak pergi meninggalkan rumah tempat mereka, mereka berkata tinggallah bersama kami, dan begitu mereka masuk Alkitab berkata, mereka mengambil roti dan memberikan kepadanya dan dia memecah memecahkannya. Kata memecahkan itu membuka mata mereka bahwa Dialah Guru yang bangkit dari antara orang mati.
Jadi Dia mengerjakan tiga hal, yang pertama memberikan penghiburan dan kekuatan pada dua orang yang berjalan ke Emaus, yang kedua adalah masuk ke ruangan dimana murid-murid berkumpul dan tanpa Thomas, ya tentunya tanpa Yudas Iskariot yang telah menggantungkan diri dan yang ketiga Dia balik lagi kepada ruangan yang sama, namun ada Thomas dan pertemuan di Danau Galilea. Berarti dari 3 peristiwa ini, tujuannya cuma satu, yaitu memberikan kepada mereka keyakinan bahwa Dia hidup, Dia berkuasa, Dia sama dengan kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya.
Sekarang makna rohani apa yang kita petik dari sini? Makna rohani yang pertama, Ia tetap sama, Gembala yang baik memperhatikan domba-dombanya dan tak seekor pun dari domba-domba itu sesat dan hilang daripada rahmat dan anugerah-Nya. Yohanes 17 Ia berkata bahwa: “Aku berdoa supaya Engkau jangan mengambil mereka dari dunia, meskipun Aku bukan dari dunia tapi mereka adalah milik yang telah Kau serahkan kedalam tanganKu.”
Bayangkan, jaminan Tuhan begitu pasti, rambut di kepala kita dihitung, Dia perhatikan apa yang terjadi diantara kita, masalah kita menjadi masalahnya, kesusahan kita menjadi kesusahannya, ketakutan kita juga menjadi apa yang Dia pikirkan. Dia Allah yang pegang kendali, kita sedang ada pada suasana Paskah suasana kenaikan Tuhan Yesus ke Surga dengan virus corona yang menakutkan dan menggegerkan banyak orang, tapi dengan membaca apa yang Dia buat setelah bangkit dari antara orang mati membuktikan Dia sama, Dia Tuhan yang peduli, Dia Tuhan yang memberikan kepada kita kesempatan untuk melihat kehidupan ini bahwa kita tidak sendiri, ada Tuhan berjalan bersama kita “Immanuel” Allah menyertai kita dalam segala perkara termasuk dalam persoalan sekecil apapun. Dia pegang kendali karena Dia Tuhan dan Raja, Juruselamat manusia. Tuhan yang kemarin ada, hari ini dan besok ada. Tuhan memberkati saudara sekalian.
Video Mimbar Kristen Ditjen Bimas Kristen Edisi Minggu, 26 April 2020
Berita Terkait
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
