REFLEKSI MINGGU, 9 AGUSTUS 2020
Sabtu, 08 Agustus 2020, 22:57:49 WIB

“Hubungan Hamba dengan Tuan”
Kolose 3 : 22 - 25
Pdt. Tuhoni Telaumbanua, Ph.D.
Ephorus Banua Niha Keriso Protestan (BNKP)
Saudara pemirsa Mimbar Agama Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, Firman Tuhan yang menjadi nats renungan bagi kita pada ibadah minggu, 9 Agustus 2020, kita baca dari Kolose 3:22-25, mari kita bersama-sama membacanya:
“Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.”
Demikian sabda Tuhan.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, kita akan merayakan kemerdekaan Indonesia ke 75, kita bersyukur karena kita telah menjadi orang merdeka, yang lepas dari perbudakan, dari penindasan, dari kesengsaraan dan mempunyai cita-cita yang luhur yakni adil dan makmur. Tetapi saudara-saudara tidak bisa dipungkiri dalam realita hidup keseharian, dalam hubungan-hubungan kita sesama anak bangsa masih saja terjadi apa yang disebut dengan pemerasan, pelecehan, kekerasan, penindasan, dan penjajahan. Kaum atas atau yang kuat, yang kaya, yang berkuasa kadang menari-nari diatas derita kaum kebanyakan, kaum lemah atau miskin yang tidak berkuasa.
Saudara-saudara hal ini bisa terjadi dalam keluarga, bisa terjadi di tengah masyarakat, bisa terjadi di perusahaan, bisa terjadi di perkantoran, di perkebunan, di pertambangan dan di semua sektor kehidupan, apalagi kalau hubungan itu ditempatkan dalam hirarki atas - bawah, kepala - anggota, bangsawan - rakyat biasa, tuan - hamba, atau hubungan kepemilikan, kaya - miskin, berkuasa - tidak berkuasa, pemilik atau pekerja, pribumi atau pendatang, atau hubungan berdasarkan jumlah mayoritas dan minoritas.
Saudara-saudara bagaimana seharusnya hubungan itu di dalam kekristenan? Apakah hakekatnya hubungan yang sifatnya hirarki itu dosa? Apakah bisa dihindari bahwa ada orang kaya dan ada orang miskin? Ada atasan dan ada bawahan? Dalam surat kolose adalah sebuah realita tentang adanya hubungan atas-bawah, tetapi agar hubungan itu tidak mendatangkan ketidakadilan? Agar tidak terjadi kekerasan, tidak terjadi penindasan dan juga tidak terjadi penghianatan, dendam, sakit hati, maka penting menempatkan hubungan itu dalam kebersamaan sebagai anggota keluarga Allah yang sama-sama telah ditebus, sama-sama telah dibebaskan, sama-sama telah dimerdekakan oleh Allah di dalam Kristus.
Saudara-saudara, hubungan apapun di dunia ini, hendaknya dilaksanakan dalam dasar kasih, kasih sebagai orang-orang yang merdeka di dalam Kristus, dan itulah hubungan anggota keluarga Allah, pola hubungan itu adalah seperti hubungan Allah dan umat-Nya. Allah mengasihi, Allah menyelamatkan umat-Nya dengan mengorbankan diri-Nya di kayu salib dan sebaliknya umat menyambut kasih Allah itu dengan mengasihi Allah dan sesama, melakukan kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari dalam hubungan dengan sesama, bahkan dalam hubungan dengan segala makhluk.
Saudara-saudara dasar hubungan Kristus dengan umat-Nya itulah dasar nasihat yang kita dengarkan dalam surat Kolose ini, isteri hormatilah suamimu, suami kasihilah isterimu seperti Kristus mengasihi umat-Nya. Anak hormatilah orangtuamu, orang tua jangan bangkitkan amarah anak-anakmu seperti Kristus dengan jemaat. Hai hamba taatilah tuanmu dalam segala hal, hai tuan berlakulah adil seperti Kristus dengan jemaat. Itulah pola hubungan yang dibangun dalam perikop ini. Saudara-saudara fokus renungan kita ialah hubungan hamba dengan tuannya, hal utama disini ialah baik hamba maupun tuan, hendaknya hidup di dalam Kristus, hidup baru sebagai anggota keluarga Allah, kalau belum hidup dalam Kristus maka bisa saja terjadi perlakuan semena-mena oleh tuan kepada hamba, terjadinya penindasan, terjadinya kekerasan, terjadinya pelecehan, pemerkosaan, penganiayaan terhadap hamba-hamba atau pekerja atau staf atau pegawai. Dan sebaliknya kalau di luar Kristus, hamba bisa juga curang terhadap tuannya, asal bapak senang, menyenangkan hati tuan jika tuannya ada, mengkhianati tuannya bahkan bisa mencelakakan tuannya.
Saudara-saudara apabila hamba atau atasan atau pekerja sudah hidup dalam kasih, tinggal dalam Kristus maka akan melakukan pekerjaan sebagai panggilan, pekerjaan sebagai ibadah kepada Tuhan. Reformator Marthin Luther menggunakan istilah ‘Beruf’ yakni pekerjaan sekuler dipahami sebagai panggilan yang dilakukann untuk Tuhan. Bekerja di perusahaan, pertanian di pemerintahan, di perpolitikan, di perkebunan, di pertambangan atau apapun sektor pekerjaan, itu adalah panggilan dan ibadah kepada Tuhan, menurut Luther orang yang bekerja, bobotnya dua kali lebih besar dari orang yang kerjanya hanya berdoa dari situlah muncul motto apa yang dikenal dengan ora et labora, bekerja dan berdoa, bekerja adalah kewajiban bagi orang beriman, bekerja adalah profesi atau ekspresi dalam memuliakan Allah. Oleh karenanya seorang yang bekerja di dalam takut akan Tuhan, dia akan bekerja dengan tulus, dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh, bekerja dengan berprestasi, jujur, menolak suap, tidak melaksanakan korupsi karena semuanya itu ialah panggilan beribadah kepada Tuhan, demikian sebaliknya juga atasan, penguasa bila bekerja sebagai panggilan beribadah kepada Tuhan maka akan bersikap adil, tidak akan memeras, tidak akan melecehkan bawahannya, tidak korupsi, tidak memberikan suap, tidak menjadikan harta sebagai tuan, ia tidak melakukan kekerasan karena ia bekerja sebagai panggila dan ibadah kepada Tuhan.
Selamat bekerja, selamat beribadah, selamat memenuhi panggilan Tuhan, amin.
Video Mimbar Kristen Ditjen Bimas Kristen Edisi Minggu, 9 Agustus 2020
Berita Terkait
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
