REFLEKSI EDISI NATAL, 25 Desember 2020

Jumat, 25 Desember 2020, 23:54:51 WIB

BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

 

Yohanes 3:16; Lukas 1:37

Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo

Gembala Jemaat Induk GBI Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta.

Hari ini tanggal 25 Desember kita merayakan Natal, kita merayakan Tuhan Yesus kepada dunia ini. Saya mengucapkan Selamat Natal Tahun 2020, Tuhan Yesus memberkati saudara berlimpah-limpah. Natal mengingatkan kita akan tiga hal. Hal yang pertama kasih Allah yang begitu besar akan dunia ini, hal yang kedua mujizat Allah dan yang ketiga kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua. 

Mengenai hal yang pertama, Yohanes 3:16 berkata:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” 

Ada apa dengan manusia sehingga Yesus harus lahir ke dunia ini, Alkitab berkata kepada semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa adalah maut, mati untuk selama-lamanya tempatnya di Neraka. Apa yang Alkitab katakan tentang neraka, Neraka adalah tempat yang paling gelap, disana terdapat ratap dan kertak gigi. Neraka adalah tempat dimana ulat bangkai tidak mati dan api tidak pernah padam. Neraka adalah tempat penyiksaan dengan api dan belerang, siang dan malam selama-lamanya. Jadi neraka adalah tempat yang sangat mengerikan, jangan sampai masuk neraka. Untuk itulah Tuhan Yesus datang ke dunia ini, untuk menyelamatkan kita semua dari hukuman kekal selama-lamaya. 

Bagaimana cara Tuhan Yesus menyelamatkan kita, Alkitab berkata Dia yang tidak mengenal dosa, telah dijadikan dosa oleh karena kita supaya yang percaya kepada Tuhan Yesus dibenarkan oleh Allah, apa artinya daripada ayat ini? Tadi dikatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, upah dosa adalah maut, mati. Tetapi Tuhan Yesus yang tidak mengenal dosa telah dijadikan dosa oleh karena kita artinya Tuhan Yesus harus mati menggantikan kita. 

Kalau melihat cara mati daripada Tuhan Yesus, saya katakan bahwa itu adalah cara mati yang sangat-sangat tidak manusiawi. Pada waktu orang-orang Yahudi berteriak: Salibkan dia! Salibkan dia! Tuhan Yesus harus disalibkan, proses awal dari penyaliban itu jubbah Tuhan Yesus dibuka, Tuhan Yesus diikat disebut tonggak dan algojo yang memegang cambuk, mencabuk Tuhan Yesus berulang-ulang, Tuhan Yesus berteriak-teriak kesakitan, darah bercucuran. Tuhan Yesus bermandikan darah setelah itu Tuhan Yesus dimahkotai duri, duri ditancapkan ke kepala Tuhan Yesus dengan cara mahkota duri itu dipukulkan ke kepalaNya, sakitnya luar biasa. Darah bercucuran, tangan dan kaki Tuhan Yesus dipakukan di kayu salib, sakitnya luar biasa, kembali darah bercucuran. Setelah itu Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib, Tuhan Yesus sangat menderita baik secara lahir maupun batin. 

Secara lahir Ia merasakan sakit disekujur tubuhnya, Tuhan Yesus merasa sesak karena ada cairan yang menekan jantungnya sedangkan secara batin Tuhan Yesus melihat bahwa semua orang yang lalu lalang, orang Farisi, Imam-imam dan Ahli Taurat, bahkan salah satu penjahat disisi Tuhan Yesus menghujat Dia. Akhirnya Tuhan Yesus mati di atas kayu salib. Tuhan Yesus berteriak: sudah selesai! It is Finish! Pertanyaannya mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara seperti itu? Mengapa tidak dengan cara yang lebih mudah? Dipegang kepalaNya selesai? Mengapa sekujur tubuh Tuhan Yesus penuh dengan darah, mengapa Tuhan Yesus harus bermandikan darah? Alkitab berkata tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa, untuk mengampuni dosa saudara dan dosa saya. Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara yang demikian? Selain itu apalagi yang Alkitab katakan dengan cara mati Tuhan Yesus yang seperti itu? Yang pertama penyakit kitalah yang ditanggungNya, yang kedua penderitaan kita yang dipikulNya dan yang ketiga oleh bilur-bilurNya kita disembuhkan. Yesus mati karena dosa-dosa kita tetapi pada hari yang ketiga Ia dibangkitkan, Haleluya!    

Tuhan Yesus yang pegang hari esok saudara dan saya. Dia hidup! Karena itu jangan ada yang kuatir, jangan ada yang putus asa menghadapi hari esok. Di tengah-tengah Pandemi COVID-19 ini. Kita diingatkan untuk jangan takut, jangan kuatir, jangan panik, banyak orang meninggal oleh karena ketakutan bukan karena infeksi COVID-19 itu sendiri dan memang inilah yang dikehendaki oleh Iblis. Tuhan Yesus berkata jangan kamu kuatir apa yang akan kamu makan, apa yang akan kamu minum, apa yang akan kamu pakai, semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah tetapi Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadaMu, sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, hari esok mempunyai kesusahannya sendiri, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.                                            

Mengenai hal yang kedua, Natal mengingatkan kita akan mujizat Allah. Lukas 1:37 berkata:

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Sebab, tidak ada hal yang mustahil bagi Allah.” karena tiap-tiap firman Allah, satu pun tiada yang mustahil."

Proses kelahiran Yesus ke dunia ini merupakan mujizat. Pada saat Maria didatangi oleh Malaikat Gabriel, Maria terkejut dan malaikat Gabriel berkata sesungguhnya sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah kau menamai dia Yesus, Dia akan menjadi besar dan akan menjadi Anak Allah yang Maha Tinggi dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya tahta Daud, bapa leluhurNya dan Ia akan menjadi Raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, kerajaanNya tidak akan berkesudahan. Maria menjawab: bagaimana hal ini akan terjadi? Karena aku belum bersuami, jawab malaikat Gabriel: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang maha tinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak yang Engkau lahirkan akan disebut kudus, Anak Allah. Jadi Maria mengandung karena Roh Kudus turun ke atasnya dan kuasa Allah yang Maha Tinggi menanunginya. Karena itu Tuhan Yesus adalah Anak Allah, Tuhan Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, Maria tidak mengerti dengan apa yang disampaikan oleh malaikat itu, tetapi Maria menjawab sesungguhnya aku adalah hamba Tuhan, jadilah kepadaKu menurut perkataanMu itu.

Arti jawaban Maria itu adalah yang pertama, Maria percaya mujizat itu ada sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil, yang kedua pada saat Malaikat Gabriel berbicara kepada Maria karena Maria percaya maka Ia bertindak meskupun tidak mengerti dan tidak masuk akal apa yang dilakukannya. Maria memberitahukan hal ini kepada Yusuf tunanganNya. Maria tahu bahwa Yusuf akan memberikan dua macam reaksi. Reaksi pertama Yusuf percaya tetapi reaksi yang kedua Yusuf tidak percaya. Kalau sampai Yusuf tidak percaya dan Maria mengandung sementara Ia tidak memiliki suami, dia akan dihukum rajam, ada harga yang harus dibayar dan benar ternyata Yusuf tidak percaya dan Yusuf berniat akan menceraikan Maria secara diam-diam.

Ketika mempertimbangkan hal ini, malaikat Tuhan datang dalam mimpi dan berkata: Yusuf, Anak Daud, janganlah takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab Anak yang berada di dalam kandungannya adalah berasal dari Roh Kudus, dia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa. Ketika malaikat selesai berkata kepadanya, Yusuf terbangun dan ia percaya. Dia melakukan apa yang dikatakan oleh malaikat itu, ia mengambil Maria sebagai isterinya. Jadi proses kelahiran Yesus yang tidak masuk akal karena Maria percaya apa yang dikatakan oleh malaikat Gabriel dan juga Yusuf percaya apa yang dikatakan oleh malaikat Gabriel. Apakah saudara memerlukan mujizat dalam kehidupan saudara? Apakah saudara mau mengalami mujizat dalam kehidupan saudara. Untuk mengalami hal ini kita harus melakukan tiga hal. Pertama kita harus percaya bahwa mujizat itu masih ada. Kedua kalau Tuhan berkata kita harus lakukan meski tidak masuk di akal dan yang ketiga ada harga yang harus dibayar. Saya berharap, saya berdoa setiap saudara yang memerlukan mujizat Tuhan, saudara akan mengalaminya.

Mengenai hal yang ketiga, melalui perayaan Natal tahun 2020 ini, kita diingatkan akan kedatangan Yesus yang kedua kali, bahwa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua sudah sangat-sangat dekat, mari kita mempersiapkan diri kita untuk menyambut Tuhan Yesus di awan-awan. Saya berdoa agar setiap kita ikut dalam pengangkatan dan bertemu dengan Tuhan Yesus di awan-awan dan selanjutnya kita akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya, amin. 

Video Mimbar Kristen Kementerian Agama, Edisi Natal, 25 Desember 2020        

Berita Terkait