REFLEKSI MINGGU, 14 Februari 2021
Minggu, 14 Februari 2021, 00:18:46 WIB

SABAR, JANGAN MARAH-MARAH
Yakobus 1:19-26
Pdt. Carlos Tobing, M.Th., CFP.
(Wakil Sekretaris Umum Sinode Gereja Rasuli Indonesia)
Pemirsa Mimbar Agama Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia yang dikasihi Tuhan, pada hari ini kita disapa oleh kebenaran Firman Tuhan lewat Yakobus 1:19-26 demikian Firman Tuhan:
“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.”
Pemirsa Mimbar Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia dan seluruh pemirsa di tanah air, hari-hari ini kita mungkin banyak mengalami pergumulan, banyak mengalami tantangan kehidupan dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih melanda di bangsa kita. Bapak, Ibu, Saudara terkasih dimanapun kita berada. Pada saat ini sering sekali kita marah dengan situasi dan kondisi kita dan kesabaran itu saat-saat ini semakin diuji lewat persoalan dan pergumulan hidup yang kita hadapi. Tetapi ingatlah dengan baik bahwa Firman Tuhan sudah mengingatkan kita kemarahan yang ada di dalam diri kita itu tidak mengerjakan sesuatu yang baik di dalam diri kita dan itu tidak berkenan di hadapan Tuhan. Lalu pak pendeta kita tidak boleh marah? Saya tidak mengatakan demikian. Sebagai orang percaya, kita boleh marah tapi ada syaratnya. Firman Tuhan mencatat jikalau kita harus terpaksa marah, perhatikanlan dengan baik Firman ini Efesus 4:26, ini catatan bagi kita kalau-kalau mau marah, Firman berkata demikian “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
Pemirsa Mimbar Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia yang dikasihi Tuhan dengan situasi, kondisi bangsa kita saat ini dan kondisi global, dimana banyak yang terjadi namanya krisis, krisis ekonomi itu sudah jelas tapi yang lebih berbahaya dari krisis ekonomi adalah krisis iman, dimana kita sudah sulit percaya akan pertolongan Tuhan sehingga kita sering complain kepada Tuhan, complain kepada suami atau isteri, complain kepada orang tua, complain kepada bos. Kenapa harus saya yang dirumahkan, kenapa bukan dia? Kenapa gaji saya harus dipotong, kenapa fasilitas saya harus dikurangi dan sebagainya, kita sering marah dan kata-kata sabar itu menjadi sangat-sangat langka, kita dengar saat-saat ini karena kita tidak lagi bersikap sabar sementara banyak referensi di dalam Alkitab yang menyatakan bagaimana kita harus sabar.
Bapak, ibu terkasih di dalam Kristus Yesus, dengar dengan baik! Kemarahan atau pemarah itu adalah sebuah sifat atau karakter. Jadi kalau ibu, bapak sering-sering marah apalagi dengan situasi, kondisi saat ini, itu akan membentuk karakter anda menjadi pemarah. Semetara kalau kau berkata kalau engkau adalah orang Kristen, kalau engkau berkata kalau engkau adalah orang Kristen, engkau dan saya sudah ditebus dari cara-cara yang lama itu, dari seorang yang pemarah. Kita tidak kebagian bantuan dari pemerintah, marah! Kita tidak mendapat fasilitas yang lain dari pemerintah, sebentar-sebentar marah, komplainnya ke pak Presiden! Bapak, ibu terkasih di dalam Kristus Yesus, dengar dengan baik! Sifat marah ini harus kita enyahkan dari kehidupan kita karena 1 Petrus 1:18 sudah berkata demikian: “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”
Jadi semua sifat amarah, sifat kemarahan itu, hari-hari ini harus kita tekan, karena apa? Karena cara-cara yang seperti itu adalah cara-cara yang sia-sia dan kita dikatakan Firman Tuhan telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia itu.
Bapak, ibu, Saudara yang terkasih, mari, bersabar itu adalah sebuah pilihan dan butuh latihan. Amsal sangat banyak menegaskan orang yang sabar dan orang yang marah, saya ambil beberapa contoh dalam kitab Amsal antara lain sebagai berikut:
- Amsal 29:11 “Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.”
- Amsal 20:3 “Terhormatlah seseorang jikalau ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.”
- Amsal 14:17 dan 29 “Siapa lekas naik darah berlaku bodoh tetapi orang yang bijaksana bersabar.” “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”
- Amsal 16:32 “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”
Ibu, bapak, saudara-saudara, sabarlah hari-hari ini, sabarlah di rumah, jangan kemana-mana. Hari ini 14 Februari bertepatan dengan hari kasih sayang, bahasa anak mudanya Valentine Day. Sabar kalau kekasihmu belum memberi bunga dan coklat, sabar! Jangan keluar rumah dulu merayakan Valentine, masih ada Valentine tahun depan, kalau anak-anak muda jangan keluar rumah dulu mengantarkan coklat dan bunga kepada kekasihnya, berikan saja kepada mama dan jangan lupa berikan bunga dan coklat kepada papa, nanti papa akan balas dengan bunga deposito, haleluya!
Ibu, bapak, saudara yang terkasih di dalam Kristus Yesus, saya mengingatkan kepada kita pandemi ini banyak sekali membuat kita dikekang di dalam ruang gerak kita, pemerintah menerapkan 3M+2M. Bapak, ibu karena 3M belum bisa menekan angka penyebaran Covid, ditambah 2M lagi. Kalau 3M disebut tiga milyar enak, ditambah dua milyar sedap, maka dari itu saya berkata sabarlah di rumah, haleluya! Jangan marah-marah kepada pemerintah, kepada Menteri Kesehatan kepada BNPB dan kepada pihak-pihak yang lain. Jangan sering-sering complain kapan pandemi ini segera berlalu, pemerintah tidak tegas begini-begono. Saudara mengatakan pemerintah tidak tegs, apakah saudara sudah tegas dengan diri saudara sendiri? Sudahkah kita semua menerapkan 5M?
Bapak, ibu, saudara terkasih di dalam Kristus Yesus, di Kementerian Kesehatan dikenal dengan istilah prokes, sering kita dengar istilah 3M sebelum ada istilah 5M. 3M itu apa? Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, bersabarlah melakukan hal itu. Selain prokes saya juga mau memperkenalkan prokor, apa itu prokor? Protokol korupsi, ini berkaitan dengan ini, apa itu 3M untuk prokor? M pertama, mencukupkan diri dengan apa yang ada padamu. M kedua, menaikkan syukur kepada Tuhan. M ketiga, melihat kebawah, jadi kalau prokes kita terhindar dari korupsi, kalau prokor kita terhindar dari tangkap tangan KPK.
Bapak, ibu, saudara terkasih di dalam Kristus Yesus, ini prokor ini juga sangat penting saat-saat ini selain prokes, karena apa bapak, ibu, saudara yang terkasih? Seperti yang sudah saya katakan tadi mencukupkan diri dengan apa yang ada padamu, itu perlu kesabaran mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita. Kita perlu kesabaran, mengucap syukur kepada Tuhan dan M yang ketiga, yang saya katakan tadi ialah melihat ke bawah. Bapak, ibu, saudara terkasih, bangsa kita dilanda pandemi, bukan hanya bangsa kita juga tetapi seluruh dunia, melihat ke bawah ini juga penting bagi kita khususnya umat Kristen. Kalau Bapak, ibu, saudara terkasih melihat ke bawah, maka engkau akan tahu betapa baiknya Tuhan dalam dirimu, engkau sudah dibawa dan dipelihara Tuhan sedemikian rupa dan engkau melihat ke bawah masih banyak orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. Jikalau engkau melihat orang-orang di bawah maka akan timbul rasa syukur kepada Tuhan, tetapi kalau engkau selalu melihat ke atas, maka engkau akan tergoda untuk mengambil apa yang bukan menjadi hak mu, potong sana-sini, gunting sana-sini, sunat sana-sini sehingga engkau akan masuk ke dalam jerat korupsi. Tetapi jikalau engkau melihat ke bawah, engkau akan bersyukur kepada Tuhan dan engkau mampu dan engkau berniat untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada padamu.
Ibu, bapak, terkasih di dalam Kristus Yesus, kalau hari-hari ini kita banyak melihat saudara-saudara kita atau orang-orang di lingkungan kita yang diputuskan hubungan kerja atau yang gajinya didiscount 50-70%, bapak, ibu saudara yang terkasih dari mimbar ini saya menghimbau khususnya umat Kristen Indonesia, mari ulurkan tanganmu, mari ulurkan tanganku kepada orang-orang yang menderita di luar sana, mereka yang sudah tidak bisa membayar uang sekolah anaknya, mereka yang sudah sulit mendapatkan sembako karena sudah tidak mendapatkan gaji lagi dari tempat pekerjaannya. Bapak, ibu, saudara terkasih ijinkan tangamu dipakai Tuhan, ijinkan tanganmu menjadi tangan Tuhan, isi saat yang tepat, saat yang baik, engkau mengkonversi kekayaanmu, engkau taruh kekayaanmu yang ada di bumi ini, engkau pindahkan ke sorga lewat engkau mengulurkan tanganmu, menolong orang-orang yang susah, haleluya!
Bersabarlah, jangan marah-marah! Bersabarlah-bersabarlah jangan pergi kemana-mana, kita sama-sama menyelesaikan pandemi ini, dengan pertolongan Tuhan, dengan hikmat yang diberikan Tuhan kepada pemerintah kita, supaya kita segera kembali seperti dahulu kala ke ekonomi bangsa kita kembali menggeliat. Bapak, ibu, saudara terkasih, jangan mengeluh, jangan marah-marah, akhirnya kita mengerti Roma 8:28 yang berkata: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Jadi apapun keadaanmu, bagaimanapun kondisimu saat ini, saya mau katakan hari ini bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikanmu, bukan malapetaka. Maka daripada itu, bersabarlah jangan marah kepada Tuhan. Amin.
Video Mimbar Kristen Kementerian Agama, Edisi Minggu, 14 Februari 2021
Berita Terkait
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
