REFLEKSI MINGGU, 02 Mei 2021
Minggu, 02 Mei 2021, 00:39:52 WIB

ESENSI KEBANGKITAN KRISTUS
Yohanes 11:25
Pdt. Juan Duykers
(Ketua Badan Penghubung Pusat dan Wakil Ketua Umum)
Shalom salam sejahtera di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, pemirsa Mimbar Kristen Kementerian Agama dimanapun bapa/ibu dan semua saudara saudariku berada, saat ini, bersama kita akan melihat kebenaran Firman Tuhan yang tentu pastinya harus Merubah kehidupan kita. Masih dalam suasana mengenai kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus yang beberapa waktu lalu kita sudah peringati kebangkitan Nya. Kebenaran Firman Tuhan saat ini mengenai esensi kebangkitan Kristus. Bapak/ibu yang dikasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus kita masih hangat dalam suasana kebangkitan Tuhan. Memang kita memperingati kebangkitan Tuhan kita Yesus 2000 tahun lalu tetapi suasana ini tentu pasti memiliki implikasi/dampak bagi setiap kehidupan kita khususnya orang percaya Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus menampakkan diriNya berulang-ulang kali selama 40 hari untuk membuktikan bahwa ia bangkit memang kita hidup setelah 2000 tahun setelah itu dan sekarang makna dan esensi kebangkitan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita yang sekarang kita jalani tentu harus memiliki dampak yang konkrit bagi kita dan bagi sesama dalam pengabdian kita Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 11:25: Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
Tuhan Yesus memperkenalkan diriNya sebagai kebangkitan dan hidup, pernyataan ini adalah sebahagian dari cerita mengenai Kematian Lazarus saudara Maria dan Marta di saat itu yang dimana Lazarus sudah mati selama 4 hari tetapi Tuhan Yesus sanggup bisa membangkitkan nya. Tentu secara manusia hal ini tidak mungkin terjadi tetapi apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Tuhan. Yang menjadi persoalan mengenai kebangkitan Tuhan Yesus apa yang bisa membawa implikasi didalam kehidupan kita sebagai seorang percaya. Kita harus memahami esensi kebangkitan itu sendiri atau makna yang terpenting yang bisa kita kenakan di dalam kehidupan kita pengabdian kita kepada Tuhan
Ada beberapa hal mengenai esensi kebangkitan Kristus yang bersama kali ini kita akan pelajari dan tentu pasti apa yang kita pelajari kebenaran firman Tuhan harus bisa merubah kehidupan kita bukan hanya mampu menjadi pendengar tetapi kita harus mampu menjadi pelaku kebenaran Firman Tuhan.
Bapak/ibu yang kekasihi Yesus Kristus apalah arti kalau kita memperingati dari tahun ke tahun mengenai kematian, kebangkitan Tuhan tetapi tidak bisa mengubah kehidupan kita tentu dalam hal ini setiap tahun tidak lagi atau bukan lagi kita hanya memperingati mengenai kebangkitan Tuhan tetapi lebih dari itu kita harus mengalami kebangkitan kuasa kebangkitan itu dari dalam diri kita dan berdampak bagi orang orang yang di sekitar kita. Harus, dari tahun ke tahun kita harus mengalami itu. Untuk apa menjadi orang percaya tetapi hanya mempercayai sejarah, mengulang sejarah dalam keadaan situasi apapun yang sedang kita alami tapi tanpa merubah kehidupan kita untuk apa kita memperingati
Banyak orang secara emosional dalam situsional menangis mengingat kematian Tuhan tetapi sungguh-sungguh tidak bisa menghargai/menghormati pengorbanan Tuhan dalam kehidupan yang sedang berjuang untuk hidup kudus berkenan di hadapan Tuhan. Begitu pun juga dengan berita kebangkitan Nya. Orang hanya berseruh Tuhan Yesus bangkit Tuhan Yesus bangkit tetapi faktanya di dalam diri Nya tidak mengalami kebangkitan yang sejati yang benar karena tidak mengalami esensi kebangkitan dari Tuhan Yesus itu sendiri sehingga tidak berdampak apapun dalam diri nya dari tahun lepas tahun hidup masih dalam pergumulan dosa bergelut di dalam dosa, kekurangan , kelemahan, tanpa mengalami perubahan, tanpa mengalami apa yang berkenan di hadapan Tuhan.
Oleh karena itu bapak/ibu yang kekasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus mari kita melihat esensi kebangkitan Tuhan
- Kebangkitan berbicara mengenai ketaatan Yesus kepada BapaNya.
Tuhan Yesus bangkit bukan hanya karena kuasa Allah yang sanggup membangkitkan Nya Allah yang maha dahsyat Allah yang maha segalanya Bapa maha segalanya segala sesuatu bersumber dari pada Nya tentu tidak perlu diragukan kuasa Tuhan yang begitu dahsyat yang begitu sanggup membangkitkan Tuhan Yesus. Tetapi harus kita pahami dengan benar, kebangkitan Tuhan Yesus juga berbicara mengenai ketaatan kepada kehendak Bapa di Sorga. Yang terpenting bukan hanya Tuhan sanggup atau Allah sanggup membangkitkan Dia dari orang mati, tetapi dengan ketaatan Nya kepada seluruh kehendak Bapa Nya maka Tuhan Yesus Bangkit.
Ibrani 5:7 dikatakan: Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Karena kesalehanNya, karena ketaatanNya Tuhan didengarkan doa/pergumulan di taman Getsemani yang dilalui sepanjang malam tiga kali Ia berseru bukan kehendak Ku yang jadi Bapa, tetapi kehendak Mu yang jadi. Tentu pemaknaan tiga kali Tuhan Yesus berulang-ulang kali mengucapkan kata itu, itu merupakan suatu peneguhan/kesiapan untuk masuk di dalam penderitaan dan puncak penderitaan mati di kayu salib. Disini kita melihat betapa taat Nya Tuhan Yesus kepada seluruh kehendak Bapa. Tentu ini mengajarkan setiap kita sebagai orang percaya kita pun juga harus belajar taat kepada Tuhan, kepada Bapa di surga tentu di masa sekarang ini kita pun juga belajar taat kepada siapa pemerintah yang adalah wakil Tuhan dalam hal ini di dalam dunia Masa masa pandemi seperti sekarang ini. setahun lebih kita masih ada di dalam masa seperti sekarang ini tetapi bisakah kita taat kepada pemerintah untuk menjaga prokes/protokol kesehatan dengan ketat.
Jangan karena kita menganggap Tuhan kita yang maha Kuasa Allah kita yang maha Kuasa melindungi tetapi kita sendiri tidak menjaga, kita tidak bertanggung jawab harus menjaga jarak, memakai masker itu bahagian dari ketaatan. Bagaimana kita taat terhadap pemerintah yang terlihat saja kita tidak bisa taat bagaimana Dia yang tidak terlihat dan kita mau mengatakan aku mau taat kepadaMu Ya Bapa kepada Tuhan, pemerintah saja kita tidak bisa taat. Oleh sebab itu saya mengajak semua umat Kristen di mana pun berada yang menyaksikan tayangan di hari ini biar mimbar kristen kementerian Agama ini dijadikan sebuah sarana menyampaikan kebenaran yang di dalam nya juga termuat tanggung jawab. Bukan hanya sekedar mempercayai Kuasa Tuhan yang melindungi/menutup bungkus , Yah tidak perlu diragukan, tapi jangan lupa kita juga punya tanggung jawab yang harus kita kerjakan bahagian kita yang harus kita kerjakan itu menunjukkan ketaatan kita. Kita harus taat kepada pemerintah demi keselamatan kita bersama demi keselamatan orang orang yang kita kasihi kalau kita bisa taat kepada pemerintah tentu kita bisa taat kepada Tuhan . Oh kita bisa taat kepada Tuhan pak nggak perlu pemerintah , loh pemerintah yang terlihat wakil Tuhan yang harus dihargai/dihormati. Jadi dalam hal ini esensi kebangkitan berbicara mengenai ketaatan. Kalau Tuhan tidak taat Tuhan Yesus tidak taat kepada kehendak Bapa, mustahil Tuhan Yesus dibangkitkan tetapi faktanya Tuhan Yesus taat makanya ibrani tadi mengatakan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Jadi bukan hanya Kuasa Allah Bapa yang sanggup membangkitkan tidak perlu diragukan sekali lagi, Allah sanggup membangkitkan tetapi karena ketaatan Tuhan Yesus Ia didengar kan, Ia menang atas maut
-
Bapak/ibu yang kekasih di dalam Yesus Kristus kebangkitan berbicara mengenai Takluknya Maut di dalam Tuhan Yesus.
1 Korintus 15:54-56 saya singkat : Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut dimanakah kemenangan mu? Hai maut, dimanakah sengatmu?
Hal yang paling ditakuti dan dihindari oleh manusia adalah kematian. Manusia berusaha menghindari kematian, manusia berusaha kalau bisa hidup selama nya di dalam dunia ini. Kalau mungkin pemirsa membaca satu berita di sebuah suatu media online atau digital media mengenai satu negara yang sedang bereksperimen penelitian mencoba membangkitkan mayat dan ada laboratorium nya di negara tersebut, sudah ada 7 mayat di dalam nya dibekukan di bawah 0 derajat minus berapa derajat dan sedang diteliti satu kali kedepan nanti orang-orang yang mati ini akan dibangkitkan dan tidak sedikit orang sudah mulai bertanya tanya dan berani berinves kalau dia mati nanti kelak, dia yakin percaya dia dibangkitkan. Ini upaya cara daya manusia menghindari kematian. Padahal Tuhan katakan di situ firman Tuhan mengatakan : Hai maut, dimanakah kemenangan mu? , Hai maut, dimanakah sengatmu? Seharusnya kematian itu bukan lah hal yang menakutkan. Kematian itu adalah perjumpaan kita dengan Tuhan kalau kita sungguh-sungguh di dalam Tuhan, kalau kita sungguh-sungguh hidup benar, kita menantikan momen itu karena apa kita, karena kita bertemu dengan Tuhan.
Kita bertemu dengan pencipta kita, kekasih jiwa kita, kekasih abadi kita. Dalam hal ini bukan berarti kita ingin cepat mati melainkan orang percaya harus hidup benar didalam Tuhan, supaya waktu yang singkat ini itu menjadi efektif melayani Tuhan . Sungguh luar biasa, bukan kita konyol kita mau mati, cepat cepat mati , karena Tuhan telah menang atas maut jadi kita pengen cepat mati, Enggak, justru kita harus semakin efektif mempergunakan hidup kita bagi Tuhan dan Kerajaan Nya. Tapi kalau waktu itu pun tiba , itu menjadi hal yang membahagiakan firman Tuhan katakan : Berbahagialah orang yang mati di dalam Tuhan sejak sekarang ini, mereka beristirahat dari jerih lelah mereka. Mazmur katakan berharga kematian orang yang dikasihi Nya. Rasul Paulus katakan kalau aku hidup, hidupku memberi buah bagi banyak orang , kalau aku mati, aku milik Tuhan. Jadi Tuhan yang luar biasa dalam kehidupan kita, Tuhan menang atas maut kematian tidak lagi menakutkan bagi orang percaya yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, yang sungguh-sungguh hidup berkenan di hadapan Tuhan . Tapi ingat sekali lagi bukan berbicara kita mau cepat mati karena maut itu telah dimenangkan oleh Tuhan, Tidak, tetapi kita semakin efektif menggunakan waktu hidup kita untuk menyenangkan hati Tuhan. Kematian itu hal yang realitas apa lagi di masa pandemi sekarang ini. Tadi saya katakan kalau tidak bertanggung jawab tidak menggunakan masker ouh percaya saja Tuhan kita Tuhan yang ajaib tolong membungkus kita, tetapi kita keluar tidak social distancing kita tidak menjaga jarak, kita tidak menggunakan masker , kita sembrono dengan pola hidup kita makan sembarang, tidak menjaga kesehatan, wah jangan berharap Tuhan mau melindungi, itu kita masuk dalam pencobaan, itu berarti kita Mencobai Tuhan. tapi karena kita tau Tuhan maha pelindung, maha Kuasa dalam segala hal, kita menghormati Dia. Apa yang menjadi bagian Dia, kita lakukan. Apa yang menjadi bagian kita, kita lakukan. Kalaupun semua protokol kesehatan sudah kita terapkan dan kita harus terkena terpapar, kita tahu Tuhan tidak membiarkan kita. Tuhan memelihara kita dengan sempurna. Dan kalaupun ada keluarga ada orang2 yang kita kasihi mendahului kita karena pandemi ini, terpapar covid 19 ini, sehingga tidak ada penghormatan, bukan berarti itu kutuk, tidak. Tidak kutuk. Jangan langsung kita menyimpulkan itu kutuk. Matinya karena pandemi tidak ada penghormatan, tidak dibuat ibadah, tidak ada malam penghiburan dan sebagainya, ndak. Kutuk itu terpisah dari Tuhan selamanya di kekekalan nanti. Tapi kalo di dunia ini saja, ya, itu cuman peralihan. Tidak persoalan, mati dengan cara apa, bagaimana. Kecelakaan kah, pesawat yang jatuh kah, karna covid 19 kah, tidak menjadi soal. Melainkan sebelum kita mati, tapi kita didapati berkenan di hadapan Tuhan. Itu persoalannya. Itu yang terpenting bagi kita. Karna kita tahu Tuhan telah menang. Tuhan telah menaklukkan maut. Ya. Dan kalopun kita mati skarang, kita mati kita milik Tuhan. Amin? Kita harus bersyukur, kalau kita hidup kita jalani hidup kita dengan efektif mengabdi melayani Tuhan dengan benar.
- Yang terakhir kebangkitan berbicara mengenai pengharapan akan dunia yang akan datang.
1 Korintus 15:19 : Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Bapak/Ibu yang kekasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan Yesus bangkit dengan tubuh fisik , yang dipenuhi dengan kemuliaan bahkan Ia berjumpa dengan murid-murid Nya tak kalah murid-murid Nya dalam ruangan yang tertutup, tetapi tiba-tiba Tuhan hadir Shalom Damai Sejahtera dan murid-murid menganggap ada hantu, Tuhan katakan hantu tidak berdaging dan tidak bertulang tetapi Aku ini berdaging dan bertulang , ada roti panggang ada ikan panggang maksudnya ada ikan yang bisa dikonsumsi ada madu, Tuhan membuktikan tubuh fisik itu butuh makan. Dan waktu Tuhan naik ke surga yang akan nanti kita peringati kembali , Dia pun naik dengan tubuh fisik tubuh rohani yang dipenuhi dengan penuh kemuliaan ini menandakan apa? Bahwa surga itu adalah alam fisik bukan alam roh entah dibelakang langit biru di gugusan bintang mana atau di galaksi apa kita tidak tahu , yang kita pahami surga itu alam fisik karena Tuhan naik dengan Tubuh fisik dan wahyu katakan di wahyu 21 : Ia akan menjanjikan langit yang baru, bumi yang baru, dan Yerusalem yang baru turun dari surga berhias bagaikan pengantin perempuan dan setiap kita yang berkenan di hadapan Nya , masuk di dalam kota itu.
Jadi kebangkitan Tuhan Yesus berbicara mengenai Pengharapan akan dunia yang akan datang. Jangan kita hanya menaruh harap kepada hidup yang ini saja kita menjadi orang yang paling malang firman Tuhan katakan tadi. Kita harus melihat ada kehidupan di balik sekarang ini ada langit baru dan bumi yang baru dimana di dalam nya terdapat kebenaran. Dunia yang sekarang ini tidak memiliki kebenaran , sekalipun kita mencari keadilan kita bisa saja diperlakukan tidak adil padahal kita sudah benar , itulah dunia, tapi Tuhan janjikan langit baru bumi baru di dalamnya terdapat kebenaran dan hanya orang orang yang hidup benar masuk layak menempati Yerusalem yang baru. Bumi yang sekarang ini akan hancur firman Tuhan katakan , firman harus digenapi , firman harus digenapi, kita jangan berpikir bahwa inilah tempat rumah tinggal kita , enggak, ini bukan tempat kediaman kita makanya Tuhan naik ke surga Dia bilang : Aku menyediakan tempat bagimu supaya dimana Aku berada, kamupun berada. Ini ungkapan kekasih , merupakan ungkapan mempelai kita sebagai mempelai Tuhan di akhir zaman , gereja Tuhan yang disempurnakan dan Dia nanti sebagai mempelai anak Domba yang datang menyongsong kehidupan kita membawa kita ke tempat Dia berada. Jadi jangan membangun rasa bahagia berlebih di dalam dunia ini kita tidak akan menemukan kebahagiaan lebih di dalam dunia ini , kita harus membangun kebahagiaan kita di dalam Tuhan. Di dalam, nikah, keluarga kita kita membangun kebahagiaan di dalam Tuhan.
Bapak/Ibu yang kekasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, ini esensi kebangkitan dari Kristus berbicara mengenai ketaatan taat kepada seluruh kehendak Bapa dan kebangkitan juga berbicara mengenai menaklukan maut, hal yang paling ditakuti oleh manusia pada umumnya adalah kematian , tetapi karena Tuhan telah menang kematian bukan lagi hal yang menakutkan kita tahu kalau kita mati, Tuhan yang menjemput kehidupan kita. Tapi bukan karena kita ingin cepat mati , kita semakin menggunakan waktu yang singkat ini untuk mengabdi bagi Tuhan dengan benar. yang terakhir ada pengharapan di dunia yang akan datang atau ada pengharapan untuk dunia yang akan datang, bukan pengharapan di dalam dunia ini. Jangan taruh pengharapan kepada hal hal yang di dalam dunia ini kita menjadi orang yang paling malang. Dunia ini akan hancur dengan nyala api , tapi kita taruh pengharapan kita di langit baru, bumi yang baru, dan Yerusalem yang baru disanalah tempat kediaman kita.
Bapak/Ibu yang kekasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, biar kiranya kebenaran ini menjadi berkat bagi kita dimanapun bapak/ibu berada yang menyaksikan melalui mimbar kristen kementerian Agama biar lewat wadah ini pemerintah kita khususnya kementerian Agama Dirjen bimas Kristen dan semua jajaran staf yang ada dipakai Tuhan menjadi berkat, menjadi alat di tangan Tuhan untuk menyatakan kemuliaan nama Tuhan. Amin.
Video Mimbar Kristen Kementerian Agama Bersama Sinode GET, Edisi Minggu, 2 Mei 2021
Berita Terkait
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
