REFLEKSI MINGGU (5 April 2020)
Minggu, 05 April 2020, 01:25:44 WIB

Umat Kristen Harus
BERDOA BAGI BANGSA INI
(Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI)
Pembacaan Alkitab:
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Yeremia 29:7)
Pendahuluan
Yeremia adalah salah satu nabi Perjanjian Lama yang bernubuat di Yehuda pada tahun 626-586. Ia menyampaikan nasehat kepada umat Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan Allah Israel, yang kala itu menyakiti hati Tuhan melalui penyembahan berhala mereka (lih. Yeremia 7-10). Juga diminta untuk tidak mempercayai para nabi palsu yang menyampaikan nubuatan-nubuatan yang menyesatkan (lih. Yeremia 23:9-10), dan akhirnya Yeremia menegaskan supaya umat Tuhan tidak lagi mengandalkan manusia, melainkan melihat Tuhan sebagai Allah satu-satunya. Sejarah mencatat pelayanan Yeremia sebagai nabi Tuhan dalam tiga periode penting, yaitu: Pertama, ketika Yosua menjadi raja Yehuda, dan melakukan reformasi agama (626-609 BC), namun merosot seiring dengan penjajahan kerajaan Babilonia yang dimulai pada tahun 604 BC. Kedua pada masa pemerintahan raja Yoyakim (609-598 BC) yang tidak mampu membawa Israel pada masa kejayaan, karena tetap dalam cengkraman Babilonia. Ketiga, masa pembuangan di Babilonia pertama yang terjadi pada tahun 597 BC (band. 2 Raja 24:18-25:21). Pada masa pembuangan ini, umat Israel sangat menderita karena mereka tidak diperkenankan untuk beribadah kepada Tuhan. Penderitaan orang Israel karena terjajah.
Firman Tuhan yang disampaikan Yeremia, yaitu: Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Yeremia 29:7), dinyatakan pada saat umat Tuhan berada dalam pembuangan Babilonia, dimana Nebukatnesar menjadi raja kala itu. orang Israel terjajah, namun mereka diminta untuk mendoakan kota dimana mereka tinggal bukan saja demi kesejahteraan kota tersebut, namun demi kesejahteraan umat Allah yang tinggal di kota itu. Mengapa Tuhan memakai Yeremia untuk menyampaikan maksud kehendakNya bagi Umat Tuhan yang berada di pembuangan Babel?
I. Tuhan mau Orang Percaya Mengusahakan Kesejahteraan dimana ia tinggal
Hidup sebagai orang terjajah tentu tidak menyenangkan, namun dalam keadaan apapun, sebagai orang percaya; adalah tidaklah bijak jika tidak menunjukkan kehidupan yang berkenan kepada Allah. Suasana yang tidak menyenangkan, bukanlah alasan untuk tidak hidup dalam damai sejahtera. Artinya baik dalam keadaan merdeka, ataupun terjajah, umat Tuhan harus hidup dalam damai sejahtera. Orang percaya tidak bisa berubah kasih setianya pada Tuhan hanya karena suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Inilah prinsip hidup yang harus nyata dalam diri setiap orang yang percaya keada Tuhan. Baik orang Israel, maupun orang Kristen; kehidupan dalam damai sejahtera adalah hal yang patut nyata. Itulah sebabnya kebenaran firman Tuhan ini menjadi hal yang harus direnungkan secara serius, yaitu: “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, ....” (Yeremia 29:7a). Ada upaya yang harus dilakukan, yang tentunya ketika keadaan tidak memungkinkan. Harus tetap dinyatakan! Kesejahteraan atau shalom (שָׁלוֹם) merupakan suatu keadaan yang begitu indah, dan harus tercipta suasana yang demikian dalam kehidupan orang percaya. Untuk mencapai keadaan itu, ada kata “usahakanlah” yang berarti mengupayakan keadaan damai sejahtera itu nyata dalam kehidupan keseharian.
II. Tuhan mau Orang Percaya Mendoakan tempat dimana ia tinggal
Salah satu bangsa yang kuat kehidupan doa nya adalah Israel, dan dalam kitab Yeremia, ada perintah untuk berdoa, yaitu: “...dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” (Yeremia 29:7). Kehendak Tuhan bagi umatNya adalah adalah mendoakan kota dimana ia tinggal, karena hal itu menyangkut kesejahteraan umat itu sendiri. Dalam pandangan umum, ini adalah doa syafaat. Untuk pertama kalinya, doa semacam ini diungkapkan dalam Kejadian 18:16-33, yaitu ketika Abraham berdoa bagi Sodom yang akan dihancurkan Tuhan karena dosa-dosanya. Ia berdoa terus untuk keselamatan kota itu karena ada Lot, kerabatnya. Berdoa bagi Sodom berarti peduli dengan keselamatan kota itu, dimana ada sejumlah orang yang tinggal didalamnya. Mendoakan kota dimana seseorang tinggal, berarti menunjukkan kepedulian bagi sesama. Tentunya hal ini sangat baik untuk diterapkan dalam kehidupan setiap orang percaya. Nabi Yeremia mengajak orang Israel yang berada di pembuangan untuk bersyafaat bagi kesejahteraan kota dimana mereka tinggal, sebab kesejahteraan kota itu akan menjadi bagian kehidupan warganya. Dalam konteks masa kini, orang Kristen diharapkan untuk memiliki beban yang sama dengan apa yang disampaikan Yeremia, yaitu mendoakan kota dimana ia tinggal.
Kesimpulan
Saat ini, dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 yang tentunya menciptakan suasana yang mencekam sehingga setiap orang merasa tidak tenang. Dalam keadaan itu, firman Tuhan memberikan kekuatan bagia setiap orang percaya, yaitu: Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Yeremia 29:7). Dalam keadaan yang tidak menentu ini, orang percaya diminta untuk tetap “mengusahakan kesejahteraan atau kedamaian” bagi dirinya dan lingkungan disekitarnya. Artinya ia harus menjadi pelaku damai sejahtera. Demikian juga dengan perintah “berdoalah!”, dimana rasa kebergantungan kepada Tuhan harus terus nyata dalam diri setiap orang percaya. Mengupayakan kesejahteraan atau kedamaian dan berdoa, adalah langkah yang tepat dalam menyikapi keadaan Indonesia, dan khususnya Jakarta. Saatnya bagi setiap orang percaya untuk berdoa bagi bangsa ini. Tuhan memberkati. (Thomas Pentury).
Video Refleksi Mimbar Kristen Minggu, 5 April 2020
Berita Terkait
- Kemenag Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta
- Perkuat Fondasi Digital, Ditjen Bimas Kristen Gelar Rapat Koordinasi Tim Pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Berbasis Siber Dengan IAKN Manado
- IAKN Manado Rayakan Dies Natalis ke-18 “Berkarya dalam Iman, Berkembang dalam Ilmu, Berdampak bagi Bangsa”…
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
