MIMBAR KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA, Minggu, 19 September 2021

Rabu, 22 September 2021, 13:03:13 WIB

PEMENANG SEJATI (FILIPI 3:12-14)

Rasul Paulus menulis surat dari penjara untuk memelihara komunikasi dengan jemaat di Filipi. Ia memberikan nasehat-nasehat kepada jemaat di Filipi bagaimana mengembangkan sikap hidup untuk menjadi seorang pemenang. Nasihat-nasihat tersebut dituliskannya berdasarkan inspirasi yang diperolehnya dari Tuhan Yesus yang sudah bangkit.

Diantara Saudara sekalian yang hadir pada siang hari ini, mungkin ada yang merasa bahwa hidupnya telah gagal. Saudara selalu mengalami persoalan demi persoalan. Saudara tidak pernah meraih kesuksesan baik dalam pekerjaan ataupun pelayanan. Saya ingin mengingatkan kepada Saudara bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa orang Kristen akan bebas dari masalah, tetapi Tuhan berjanji untuk tetap menyertai Saudara untuk mendapat kemenangan. Bagian kita adalah tetap berkarya dan bersyukur! Siang ini kita akan belajar untuk mengembangkan ciri seorang pemenang dari Kitab Filipi.

Gambaran yang dipakai oleh Paulus dalam nats ini adalah pertandingan atlit dalam gelanggang olimpiade. Ia menggunakan gambaran atlit olimpiade karena sudah memasyarakat olaraga ini pada saat itu. Dalam artian lain Paulus mau menyatakan bahwa hidup adalah pertandingan. Setiap kita adalah atlit Allah yang punya kesempatan untuk memenangkan pertandingan. Ada 3 ciri yang kita peroleh dari Rasul Paulus melalui Kitab Filipi 3:12-14, untuk memiliki ciri seorang pemenang.

Bagaimana ciri pemenang sejati?
I.TIDAK CEPAT PUAS(12-13)
a.Pernyataan Paulus, “bukan seolah-olah aku telah memperolehnya hal ini atau telah
sempurna”(12) dan…”tidak mengangap bahwa aku telah menangkapnya” menunjuk
bahwa Paulus bukanlah rasul yang berpuas diri dgn prestasi rohani yg sudh dirainya
tetapi berusaha untuk terus menerus menciptakan prestasi.
b.Seorang pemenang sejati tdk akan berpuas diri dgn prestasi yg sudh diraihnya tetapi
terus berlatih untuk menciptakan rekor yg baru kata kuncinya adalah inovasi terus
menerus.
c.Meras puas dgn prestasi rohani yg diraihnya membuat kita sombong rohani. Kenapa
kita cepat puas diri? Karena kita membandingkan prestasi rohani kita dgn prestasi org
lain. Akibatnya kita merasa lebih baik dari org lain. Org yang membandingkan
kebaikan yg diperbuatnya dgn kebaikan yg Tuhan perbuat atas dirinya akan
menciptakan keinginan diri untuk memberi yg terbaik lg untuk kemuliaan Tuhan.

II.MELUPAKAN APA YANG TELAH DIBELAKANG(13)
a.Seorang atlit yg masihmembawa ransel atau dibelakang punggung saat berada dilintasan
lari maka larinya tidak akan pernah optimal.
b.Melupakan yang telah dibelakang berarti sudah berdamai dengan masa lalu dan tidak sudi
utk kembali kepada masa lalunya.
c.Kata “melupakan” dalam (13) bukan berarti tidka ingat di otak tetapi tidak mengingat-ingat
atau tidak lagi dipengaruhi oleh peristiwa tragis atau kegagalan yang telah terjadi.
d.Untuk menjelaskan ini ingat Yusuf dan Yakob bukankah Yususf msih terigatakan
kejahatan saudara-saudaranya (Kej.50:20-21)
e.Pemenang sejati bukan tidak pernah kalah tetapi belajar dari kekalahan untuk meraih
dan mempertahankan kemenangan demi kemenangan yang berikutnya.

III.FUKUS PADA TUJUAN(13-14)
a.Pelari harus selalu fokus atau “ mengarahkan diri”(13b) kepada tujuan. Dan tujuannya
adalah garis akhir.
b.Ketahuilah bahwa fakta-fakta keberhasilan atau kemenangan terletak pada akhir
pertandingan bukan wala pertandingan atau pertengahan.
c.Pemenang sejati senantiasa memandang “hadiah”atau mahkota yang kelak diterima
bila ia menjadi juara. Memandang upah atau hadiah akan melahirkan semangat diri
untuk menggapai kemenangan(14). Rasul Paulus mempunyai motivasi untuk
meninggalkan masa lalunya dan dalam ayat 14 ia mengatakan: “dan berlari-lari
kepada tujuan untuk memperoleh hadiah “– apa hadiahnya? – “panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus.”

Berita Terkait