Menag Tanam Sejuta Pohon Matoa di Hari Bumi

Selasa, 22 April 2025, 22:50:45 WIB

 

Depok (DBK)---Dalam rangka memperkuat program ekoteologi, Kementerian Agama meluncurkan gerakan nasional penanaman sejuta pohon Matoa. Gerakan ini dimulai secara serentak di seluruh provinsi di Indonesia dan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Acara peluncuran dipusatkan di kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, serta melibatkan partisipasi aktif dari ASN Kementerian Agama, tokoh-tokoh lintas agama, hingga masyarakat dari berbagai penjuru Tanah Air.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting nasional, di antaranya Menteri Koordinator PMK Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, serta perwakilan dari kementerian dan lembaga lain. Selain itu, tampak pula Walikota Depok Muhammad Idris, sejumlah duta besar negara sahabat, serta unsur TNI dan Polri.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Jeane Marie Tulung, bersama jajaran pejabat eselon II dari Ditjen Bimas Kristen, turut hadir untuk mendukung penuh suksesnya gerakan hijau ini.

Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata integrasi antara ajaran agama dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. “Penanaman sejuta pohon Matoa menjadi simbol upaya Kemenag dalam membumikan nilai-nilai ekoteologi,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa pohon Matoa yang berasal dari Papua dipilih karena memiliki manfaat ekologis dan ekonomis, sekaligus mencerminkan kekayaan biodiversitas Indonesia. Kemenag pun telah menyiapkan rencana aksi nasional yang melibatkan seluruh unit kerja, mulai dari rumah ibadah, kantor kementerian, madrasah, pesantren, perguruan tinggi keagamaan, hingga asrama haji sebagai lokasi penanaman.

Lebih lanjut, Kamaruddin menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor telah dijalin, termasuk dengan pemerintah daerah, organisasi keagamaan, dan komunitas masyarakat sipil. “Kami telah mendistribusikan bibit Matoa ke seluruh provinsi dan menggandeng lebih dari 10.000 mitra keagamaan untuk memastikan gerakan ini berlangsung secara luas dan berkelanjutan,” tegasnya.

Peluncuran gerakan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Bumi ke-55, menjadikannya sebagai momentum penting untuk mengajak seluruh elemen bangsa menjaga bumi sebagai amanah Tuhan.

Berita Terkait