Dirjen Bimas Kristen : "GBKP Adalah Pilar Iman dan Sosial Masyarakat Karo".

Rabu, 23 April 2025, 22:19:40 WIB

Deli Serdang (DBK)–Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Jeane Marie Tulung, membuka secara resmi Sidang Majelis Sinode ke-XXXVII Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) sekaligus memperingati 135 tahun masuknya Injil ke Tanah Karo, bertempat di Taman Retreat Center GBKP, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Rabu, (23/04/ 2025).

Dalam sambutannya, Dirjen menyampaikan apresiasi tinggi kepada GBKP yang selama lebih dari satu abad telah menjadi penjaga dan pelaku utama dalam pemeliharaan warisan iman Kristen di Tanah Karo. “Gereja ini tidak hanya kuat secara jumlah, tetapi juga menjadi pilar dalam membentuk karakter masyarakat, membangun pendidikan, serta aktif dalam pelayanan sosial dan kemanusiaan,” ujar Dirjen.

Ia menekankan bahwa perjalanan 135 tahun pemberitaan Injil di Karo adalah bukti nyata kasih Allah yang terus bekerja dalam sejarah bangsa.

“Injil datang membawa terangn dan pengharapan. Terang itu telah menyinari hati,keluarga, bahkan struktur sosial masyarakat Karo hinggamenjadi bagian dari wajah keKristenan yang kokoh dan khasdi Indonesia,” kata Dirjen.

Dirjen juga mengajak GBKP untuk menjadikan sidang ini sebagai momentum strategis untuk mengevaluasi pelayanan, menetapkan arah perjalanan dan visi pelayanan GBKP, serta memperkokoh peran gereja dalam mewujudkan gereja yang relevan dan berdampak bagi masyarakat serta bangsa di tengah dinamikazaman.

“Gereja perlu senantiasa memperbarui diri tanpa kehilangan jati diri, agar tetap mampu menjawab tantangan zaman dengan hikmat dan kasih Kristus,”

Dunia saat ini menghadapi berbagai krisis seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, gejolak ekonomi, serta konflik internasional. Di tengah semua itu, gereja dipanggil untuk tetap menjadi garam dan terang, pembawa damai, pembela keadilan, dan pelaku kasih.

Dalam konteks tantangan global saat ini—mulai dari krisis iklim hingga ketimpangan sosial, gejolak ekonomi serta konflik internasional—Dirjen menyerukan pentingnya gereja sebagai agen perubahan yang menjadi garam dan terang dunia pembawa damai, pembela keadilan, dan pelaku kasih. Ia menyatakan bahwa hal ini sejalan dengan prioritas Kementerian Agama dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama dan nilai-nilai cinta kemanusiaan.

“Gereja sebagai bagian integral dari masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjadi garam dan terang, membangun harmoni dalam keberagaman, serta berkontribusi nyata dalam menjaga persaudaraan sejati di tengah bangsa yang majemuk ini. “GBKP kiranya terus menjadi berkat, bukan hanya bagi warga gereja, tetapi juga bagi masyarakat luas, sebagai perwujudan Injil Kristus yang hidup,” ajak Dirjen

Dirjen juga menyoroti pentingnya peran gereja dalam pelestarian lingkungan hidup melalui penguatan ekoteologi serta keterlibatan dalam pemberdayaan ekonomi umat melalui program-program kewirausahaan berbasis komunitas.

“Saya mengajak seluruh umat GBKP untuk terus membangun sinergi dengan pemerintah dalam semangat kebersamaan membangun bangsa. Pemerintah membutuhkan kontribusi dan partisipasi aktif gereja, khususnya dalam meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi serta meningkatkan layanan keagamaan yang berdampak,” sambungnya.

“Gereja yang transformatif adalah gereja yang bukan hanya memberitakan Firman, tetapi juga mewujudkan kasih melalui tindakan nyata,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Dirjen Bimas Kristen menyampaikan harapan agar GBKP terus bersinergi dengan pemerintah dalam membangun bangsa dan masyarakat yang rukun, adil, dan sejahtera. Ia juga mengucapkan selamat bersidang kepada seluruh peserta sinode dan merayakan 135 tahun terang Injil di Tanah Karo.

“Teruslah menjadi gereja yang setia kepada Injil, berakar dalam budaya Karo, dan menjadi terang bagi dunia,” tutupnya.

Berita Terkait