Sidang Raya Sinode Pertama Gereja Bethany Nusantara Resmi Dibuka di Balikpapan, Tekankan Fondasi Kristus dan Pelayanan Kontekstual

Jumat, 30 Mei 2025, 20:22:55 WIB

Balikpapan (DBK)---Gereja Bethany Nusantara (GBN) secara resmi memulai Sidang Raya Sinode pertamanya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, (30/05/2025).

Sidang sinode yang dihadiri oleh pimpinan sinode dan pendeta perwakilan jemaat GBN dari seluruh Indonesia ini, dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Jeane Marie Tulung, yang diwakili oleh Direktur Urusan Agama Kristen Amsal Yowei.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Direktur Urusan Agama, Direktur Jenderal Bimas Kristen menekankan bahwa Sidang Raya ini bukan sekadar forum organisatoris, tetapi juga panggilan rohani untuk meletakkan dasar yang kokoh bagi arah gereja di masa kini dan masa depan. Mengutip 1 Korintus 3:11, "Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus," beliau menegaskan bahwa Kristuslah satu-satunya dasar yang sejati dan kokoh dalam membangun gereja, baik dalam aspek rohani, kelembagaan, maupun pelayanan.

"Sidang Raya I ini harus membangun pondasi yang benar, bukan hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga dalam tata kelola organisasi yang baik, kepemimpinan yang melayani dan bijaksana, serta program-program pelayanan yang relevan dan transformatif," demikian disampaikan dalam sambutan tersebut.

Pemerintah berharap GBN dapat menjadi teladan dalam pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, transparan, dan akuntabel, serta memiliki kepemimpinan yang melayani dari hati.

Lebih lanjut, Direktur juga mengajak GBN untuk bersinergi dalam program prioritas Kementerian Agama, termasuk mewujudkan layanan keagamaan yang berdampak, meningkatkan kerukunan umat dan cinta kemanusiaan, pemberdayaan ekonomi umat, dan penguatan ekoteologi.

Dirjen Bimas Kristen secara khusus menyoroti pentingnya ekoteologi sebagai pendekatan iman yang mengintegrasikan teologi dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan membuka ruang kerja sama lebih lanjut melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ditjen Bimas Kristen dengan Sinode GBN, terkait penanaman 10 ribu pohon untuk menyukseskan program Menteri Agama yaitu penanaman 1 juta pohon matoa.

Ketua Sinode GBN, Pendeta Samuel Kusuma, dalam pidato pembukaannya, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya Sidang Raya Sinode yang pertama ini. "Sidang Raya ini merupakan momen penting bagi Gereja Bethany Nusantara untuk menetapkan arah dan strategi pelayanan ke depan, memastikan GBN terus bertumbuh dalam iman dan menjadi berkat bagi bangsa," ujar Pdt. Samuel Kusuma.

Sidang Raya Sinode Pertama GBN ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 30 hingga 31 Mei 2025. Agenda utama sidang meliputi pembahasan program kerja sinode, pemilihan pengurus, serta perumusan kebijakan-kebijakan strategis yang akan membimbing pelayanan GBN di seluruh penjuru Nusantara, dengan harapan segala keputusan yang dirumuskan dibangun di atas dasar Kristus demi kemuliaan-Nya semata.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh seluruh Pimpinan Sinode GBN, serta perwakilan GBN dari berbagai wilayah di Indonesia, menunjukkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam keluarga besar Gereja Bethany Nusantara.

Berita Terkait