Irjen Kemenag: Pengawasan Perkuat Kinerja Instansi dan ASN Kemenag

Selasa, 28 Februari 2023, 17:42:41 WIB

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama RI Dr. H. Faisal Ali Hasyim, S.E, M.Si, CA, CSEP hadir  secara daring memberikan materi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ditjen Bimas Kristen Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (28/02/2023).

Mengawali paparannya, Irjen kembali menyegarkan ingatan peserta Rakernas tentang visi, misi, tugas dan fungsi serta sasaran strategis Ditjen Bimas Kristen. Selanjutnya Irjen juga memberitahukan bahwa Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag RI bertugas melaksanakan pengawasan internal di lingkungan Kementeria Agama.

“Itjen hadir sebagai katalisator terwujudnya program prioritas Kemenag dan mitra strategis bagi satuan kerja lainnya dalam mengemban tugas dan fungsinya,” ujar Irjen dalam pemaparannya.

Menurut Irjen, urgensi pengawasan memiliki dasar hukum yang jelas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan dan Peraturan Menteri Agama Nomor 41 Tahun 2016 Tentang Pengawasan Internal pada Kementerian Agama, sehingga unit kerja yang tidak mau diawasi sejatinya sedang dalam degradasi tata kelola pemerintahan yang baik. 

“Peran Itjen sebagai auditor, reviewer, evaluator, pemantau, pengawas terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi atas kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik,” ucapnya.

Sasaran pengawasan Itjen yang meliputi 4690 satuan dan unit kerja, serta 236.008 ASN tidak sebanding dengan jumlah auditor yang ada di Kementerian Agama.

“Melihat kenyataan tersebut Itjen sama sekali tidak mengendorkan semangatnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” tukas Faisal Ali.

Masuk ke dalam masalah esensial yang ada di lingkungan Ditjen Bimas Kristen, Irjen mengajak Dirjen Bimas Kristen selaku pemimpin Ditjen Bimas Kristen untuk proaktif menggali potensi yang dapat menyebabkan penyelewengan pada unit kerjanya.

“Para pimpinan, pengawas dan pejabat yang ada di Ditjen Bimas Kristen harus memberi contoh yang baik bagi ASN yang lain sebab akar masalah utama dari penyelewengan adalah masalah kepemimpinan,” terangnya.

Irjen menjelaskan bahwa masalah-masalah yang muncul akibat dari kurangnya empati para pejabat yang ada terkait model kepemimpinannya.

Selanjutnya, Irjen mengingatkan kepada pada rektor IAKN/Ketua STAKPN yang hadir untuk benar-benar menjaga kampusnya masing-masing dari praktek penyelewengan.

“Institusi pendidikan haruslah menjadi basis utama dalam menghadang penyelewengan,” tegas Irjen.

Menurutnya, Itjen mendukung langkah-langkah Ditjen Bimas Kristen dalam meningkatan pengendalian intern.

“Banyak hal yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan hal tersebut seperti melakukan evaluasi secara periodik, meningatkan koordinasi dengan intra unit dan inter unit kerja lain, menerapkan nilai – nilai dasar ASN dan budaya kerja Kemenag, mengevaluasi dan penyempurnaan juknis yang ada,” terangnya.

Faisal Ali menambahkan, Itjen terus berbenah, Itjen bukan lagi menjadi polisi patroli yang kehadirannya ditakuti dan kurang diharapkan kehadirannya.

“Itjen kini telah menjadi partner kerja unit, dimana Itjen haruslah menjadi mitra strategis dalam membantu pimpinan dan jajaran manajemen untuk menyelesaikan berbagai masalah penyelenggaraan pemerintahan,” kata Faisal.

Berita Terkait