Hadiri Peringatan 110 Tahun Injil Masuk ke Tana Toraja, Dirjen Ajak Umat Gaungkan Kedamaian

Senin, 27 Maret 2023, 10:04:58 WIB

Toraja, (DBK) – Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd menghadiri acara Peringatan 110 Tahun Injil Masuk ke Tana Toraja. Dalam sambutannya, Dirjen menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas usaha penginjilan yang konsisten dan berkelanjutan, Sabtu (18/03/2023).

“Kepada pimpinan Sinode Gereja Toraja, para pendeta, dan jemaat yang hadir, kami menyampaikan,terima kasih atas dharma bakti dan layanannya selama 110 tahun ini,” kata Dirjen.

Dirjen juga menitipkan pesan penting untuk menjunjung tinggi kerja sama dan terus menggaungkan kedamaian.

“Kita menyadari bahwa di dalam segala perbedaan dan keragaman, kita senantiasa penting untuk kita selalu menjalin persatuan dan kesatuan untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat, dan tanggung jawab itu tidak bisa diserahkan dan dipasrahkan kepada salah satu atau dua pihak saja, tetapi kepada kita semua,” terang Dirjen.

Semua pihak diundang tanpa kecuali jika sudah menyangkut menjaga dan mengawal republik ini menuju kehebatannya dan keemasannya,” sambungnya.

Lebih lanjut dikatakan, perjalanan 110 tahun Injil masuk ke Tana Toraja ini merupakan bahwa Sinode Gereja Toraja turut aktif dalam menjaga kerekatan antar anak bangsa, merancang kerukunan internal dan antar umat, memelihara iman, meningkatkan literasi umat, dan membuka akses yang bermutu pada pendidikan agama dan pendidikan keagamaan di semua lapisan umat.

“Kita percaya, dengan kehadiran Sinode Gereja Toraja akan ada rencana dan program pelayanan yang dirumuskan berkenaan dengan pelayanan umat akan semakin terasa dampak dan manfaatnya,” ucap Dirjen.

“Sinode Gereja Toraja diharapkan dapat menjadi basis pelayanan yang bukan saja berbicara mengenai program-progam pelayanan internal umat Kristen, tetapi juga menjangkau lintas agama dalam konteks kerukunan umat beragama sehingga hasil pelayanan di tempat ini dapat menghasilkan manusia-manusia yang unggul, moderat dan memiliki spiritualitas yang tinggi,” tandasnya.

Menurut Dirjen, ke depannya, tantangan gereja semakin berat, pergumulan yang dihadapi oleh bangsa dan negara juga menjadi pergumulan gereja. Sinode Gereja Toraja harus ikut serta menjadi bagian terdepan dalam pembangunan negara dan pemberdayaan masyarakat.

“Problematika sosial seperti kemiskinan, keadilan, radikalisme serta pencemaran lingkungan juga menjadi pergumulan gereja sebagai bagian dari elemen bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, itu sebabnya peran serta para tokoh-tokoh agama dirasa penting dalam membentuk masyarakat yang madani,” tegas Dirjen.

Dirjen juga mendorong Sinode Gereja Toraja berjalan bersama pemerintah untuk mengusahakan agar manusia bebas dari kemiskinan dan kelaparan, sehat, cerdas dan mandiri sehingga mempunyai rasa percaya diri untuk mengembangkan kerjasama dengan sesama.

“Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama bangga dengan keberadaan dan kiprah pelayanan Sinode Gereja Toraja lebih dari satu abad ini,” ucap Dirjen.

“Melalui kehadiran kami dalam peringatan 110 tahun Injil masuk Toraja ini, kami ingin menyampaikan bahwa kami menyambut dan mendukung dengan tangan terbuka setiap program-program yang diselenggarakan Sinode Gereja Toraja dalam rangka membangun moral dan akhlak masyarakat Indonesia,” tandasnya.

Berita Terkait

• Kemenag Wujudkan Transparansi Pengelolaan Dana Umat, Ditjen Bimas Kristen Mantapkan Rancangan PMA
• Mubes Gereja Pantekosta Tabernakel XIV Resmi Dibuka di Surabaya
• Kankemenag Mitra Gandeng Bimas Kristen Pusat Sosialisasikan Program Prioritas dan Gereja Ramah Anak
• Membangun Kerukunan Lintas Iman, Kemenag Hadiri Dharma Santi Nasional 2025
• PERESMIAN GEDUNG MISI TAMAN DOA APIUS KLATEN: SIMBOL KESATUAN, KASIH, DAN PELAYANAN

Berita Terpopuler