"Sidang Pelengkap I Majelis Pusat Gereja Gerakan Pentakosta", ...

Selasa, 03 Oktober 2023, 15:40:52 WIB

Mewakili Dirjen Bimas Kristen, Direktur Urusan Agama Kristen, Amsal Yowei, hadiri dan buka kegiatan Sidang Pelengkap I Majelis Pusat Gereja Gerakan Pentakosta dengan tema “Hidup Bersama Dalam Damai Sejahtera”, Nats Firman Tuhan terambil dari 1 Tesalonika 5:13b bertempat di Bogor, Senin (02/10)

Pembangunan bidang agama merupakan salah satu kebijakan pemerintah dan tugas utama dari Kementerian Agama. Secara garis besar, pembangunan bidang agama ditujukan untuk menciptakan suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mewujudkan kerukunan umat beragama yang dinamis baik intern maupun antar umat beragama, serta turut memajukan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui bidang agama. Kerukunan umat beragama senantiasa menjadi perhatian serius pemerintah.

Sejak zaman kemerdekaan, berbagai paham dan agama bersatu padu memperjuangkan kemerdekaan tanah air dari tangan dari para penjajah. Tak ada diskriminasi atas dasar agama dan keyakinan. Bahkan semua perbedaan itu justru semakin memperkuat rasa persaudaraan dalam mewujudkan negeri yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.

Dalam konteks kerukunan intra dan antarumat beragama, Ditjen Bimas Kristen berharap Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) dapat melibatkan diri lebih dalam untuk mewujudkan kerukunan. Hal ini dikarenakan faktor kerukunan adalah syarat utama menjaga keberagaman agar tetap damai dan harmonis. Mengingat, peran Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) menjadi sangat strategis posisinya dalam pembangunan bidang agama termasuk sebagai mitra Ditjen Bimas Kristen, kata Amsal.

Dalam perjalanan sejarah bangsa, Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) telah berperan besar dalam pembangunan di berbagai bidang. Hal ini memberikan gambaran bahwa Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) tidak boleh memisahkan diri dari pergumulan kamasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, tetapi juga tidak berpolitik praktis. Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, kehadirannya harus berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan program pelayanannya yang luas serta visi dan misinya, Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) tentu sangat diharapkan perannya yang lebih besar lagi dalam mewujudkan tata kehidupan bangsa yang lebih baik, memperkuat strategi untuk mencapai hal-hal yang belum dapat tercapai dan terus mengejawantahkan pesan damai agama yang ada, sejalan dengan tema yang terambil dari 1 Tesalonika 5:13b “Hidup bersama dalam damai sejahtera”.

Pesan damai agama yang harus terus digaungkan dan melekat pada setiap sikap umat Kristen sebagai “partisipasi” atau sikap peran serta gereja yang aktif, bijak, juga cepat tanggap dalam permasalahan kemasyarakatan dengan tetap solid dalam posisi dan fungsi spiritualnya.

Tampil sebagai terang dunia. Yang dimaksud dengan strategi terang ini ialah kerja atau performansi gereja melalui umatnya ditengah kehidupan dunia sekuler. Kinerja ini diuraikan secara populer oleh Tuhan Yesus dalam Matius 5:16 “demikianlah hendaknya terangmu bercahaya didepan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik” dan memuliakan Bapa mu yang di surga. Hal tersebut tentu menjawab, sebagaimana kita ketahui dalam 7 parameter yang dilaksanakan oleh Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) diantaranya Prioritas Perintisan Gereja, STT GGP Produktif, Pengajaran yang Solid, Integral Struktur, Kemitraan, Big Data GGP, dan Pelatihan Kepemimpinan.

Hal tersebut mempertegas peran nyata Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) dan warga gereja (jemaatnya) bahwa bimbingan dan pelayanannya serta sikap teladan Kristus harus dapat terus dirasakan oleh banyak orang, oleh dunia tanpa perbedaan, lalu perbuatan atau karyakaryanya yang konkrit, yang baik dan yang bermanfaat bagi umat.

Penting bagi gereja sebagai pusat pembinaan, pendidikan dan pelayanan kepada umat, harus mampu memberikan pandangan dan sikap menurut keteladanan Kristus yang menghadirkan damai sejahtera bagi seluruh umat, bangsa dan negara.

Seirama dengan tema yang ada, memasuki tahun politik dalam rangka mempersiapkan pesta demokrasi, Kementerian Agama mengajak seluruh gereja untuk tetap bersama menjaga kebersamaan umat, senantiasa menebarkan energi positif dan peran konstruktf dalam merawat kerukunan ditengah pesta demokrasi. Mewujudkan tri kerukunan umat beragama dalam konteks Moderasi Beragama melalui pembinaan dan pelayanan Gereja Gerakan Pentakosta (GGP), tutup Amsal.

Berita Terkait