REFLEKSI MINGGU (10 Mei 2020)
Minggu, 10 Mei 2020, 00:24:42 WIB

Yesus Menggenapi Kitab Suci
Lukas 24:44-49
Pdt. Guntur Subagyo
(Anggota Pertimbangan Persekutuan Baptis Indonesia)
Syalom, sidang jemaat dan umat tebusan yang dikasihi Kristus.
Selamat bertemu dalam mimbar dari Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI. Dalam kesempatan ini saya akan menyampaikan renungan sekitar peristiwa kebangkitan Yesus. Kali ini diambil dari Injil Lukas 24:44-49, yang difokuskan pada pernyataan Yesus, bahwa Ia adalah penggenapan Kitab Suci. Bagaimana kita dapat memahami pernyataan Yesus ini? Kita akan mengurai dan memaknai ayat-ayat itu dalam tiga pokok besar: Pertama, tentang Janji Allah, Kedua, tentang Yang Tertulis dan ketiga, Saksi Kristus.
Janji Allah
ayat 44: Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." ayat 45: Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
- Kitab suci digenapi
Yesus berkata, … yang tertulis tentang Aku dalam kitab suci harus digenapi…, hal ini menyatakan bahwa semua yang terjadi dalam diri Yesus bukanlah suatu kebetulan. Kitab suci telah memberitakannya dari sejak awal dituliskan. Yang tertulis adalah Janji keselamatan atas manusia yang oleh karena tipu daya Iblis telah jatuh dalam dosa. Akibat dari dosa adalah kematian, sebagaimana Allah menyatakan kepada manusia. Iblis menuntut kematian atas manusia, sekalipun semua adalah rekayasanya untuk menjatuhkan manusia. Allah menggenapi janji-Nya dengan kematian dan kebangkitan Yesus untuk keselamatan manusia.
- Dibuka pikirannya
Untuk memahami apa yang tertulis itu, Yesus membuka kesanggupan berpikir para murid dalam menangkap maknanya. Kemampuan berpikir manusia terbatas pada akal dan nalarnya yang menuntut fakta indrawi. Oleh karena itu, Yesus menunjukan luka-lukaNya untuk diraba (ay. 38-39) dan makan ikan goreng (ay. 42-43) bahwa Dia, Tuhan yang hidup. Ada hidup dibalik kehidupan alamiah manusia dan Kitab Suci berbicara tentang kehidupan yang kekal ini.
Untuk memahami Kitab Suci diperlukan pembaharuan hati nurani dan suara batin manusia, yaitu; suara dari roh yang memberi hidup. Roh manusia memerlukan pencerahan dan batiniah perlu diterangi oleh Roh Allah yang mewahyukannya, maka manusia akan mengerti Kitab Suci.
Yang Tertulis
ayat 46: Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, ayat 47: dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
- Penderitaan, kematian dan kebangkitan
“Mesias harus menderita dan bangkit dari kematian…,” hal ini terkait dengan Janji Allah dalam Kitab Suci. Kitab Kejadian 3:15, Allah menjanjikan keselamatan dengan lahir dari keturunan perempuan, Yesus lahir sebagai manusia. Yesus mengalami penderitaan dan kematian, yaitu pagutan ular. Tetapi Ia meremukkan kepala ular, dengan kebangkitan-Nya mengalahkan kuasa maut. Kejadian 22:13, domba korban pengganti Ishak supaya tetap hidup. Keluaran 12:13, darah domba Paskah supaya dilewati kematian. Keluaran 30:10, korban darah penghapus dosa dan pendamaian antara manusia dengan Allah. Yesaya 53:1-12, penderitaan dan kematian Kristus untuk menanggung dosa manusia.
- Pertobatan dan pengampunan dosa
Penggenapan Janji Allah adalah berita besar. Berita tentang kasih karunia Allah, yang bertobat akan memperoleh pengampunan dosa. Dosa adalah kutukan yaitu; penderitaan dan kematian. Allah tidak merancang penderitaan dan kematian, iblis yang memperdaya manusia dan masuk perangkapnya. Manusia telah jatuh dalam genggaman kematian tangan iblis. Yesus datang membayar kutukan dosa melalui kematian-Nya di atas kayu salib, kuasa kematian iblis telah dihancurkan dengan kebangkitan-Nya. Bagi manusia yang sadar akan dosanya dan bertobat akan diampuni.
Saksi Kristus
ayat 48: Kamu adalah saksi dari semuanya ini. ayat 49: Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.
- Saksi kabar baik
Kabar Baik, tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus diberitakan kepada bangsa-bangsa mulai dari Yerusalem. Seluruh umat manusia harus mendengar supaya menerima anugerah keselamatan dari Allah. ”Kamu adalah saksi dari semuanya ini” adalah tugas dan panggilan setiap orang yang mengalami kasih karunia Allah. Kutukan, penderitaan, sakit-penyakit dan kematian secara kedagingan akan dialami setiap orang berdosa. Kematian tubuh alamiah tidak dapat dihindari, karena dunia akan binasa oleh karena dosa. Tetapi dalam kebangkitan Yesus, pintu gerbang dunia baru telah terbuka. Suatu kehidupan yang sama dengan kehidupan Yesus yang bangkit, kekal dan abadi, tidak ada kutuk dan penderitaan lagi. Yesus bersabda; Di rumah Bapaku banyak tempat dan Aku menyediakan rumah bagimu, rumah abadi bersama Allah selama-lamanya.
- Dilengkapi kuasa Allah
Saksi-saksi Kristus tidak harus khawatir, Kristus akan mengirim pendamping yaitu Roh Kudus. Ia akan menjadi kuasa yang akan bekerja dalam setiap langkah perjalanan saksi-saksi Kristus. Sebab hanya Dia-lah yang akan melimpahkan kasih karunia keselamatan kepada setiap orang yang membuka hatinya untuk Allah. Untuk menjadi saksi, kita dituntut untuk taat pada tugas panggilan itu. Ketaatan hidup pada Kristus akan menghasilkan hidup yang serupa dengan Kristus yang disebut Kristen. Kehidupan Kristen sejati akan menjadi daya tarik kuat, yang bersumber dari kuasa Roh Kudus.
Kondisi tubuh alamiah yang rentan dengan sakit-penyakit dan penderitaan bahkan kematian, adalah fakta yang dialami semua orang. Jika sakit-penyakit dan kematian menimpa seperti covid-19, adakah pengharapan bagi hidup kita? Injil Markus 5:25-34 mencatat; seorang perempuan sakit pendarahan 12 tahun lamanya. Ia berkeyakinan dalam hati, jika menyentuh jubah Yesus ia akan sembuh dan itu terjadi. Kata Yesus kepadanya: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Dalam ayat 41, Yesus bersabda kepada anak Yairus yang sudah mati: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" dan anak itu hidup. Kisah ini mengajar kita bahwa memanggil dan menyentuh Yesus dengan iman dapat menyembuhkan bahkan menyelamatkan.
Ada pengharapan akan hidup kekal adalah fakta lain dari kebangkitan Yesus. Suatu kehidupan berkemenangan yang abadi dalam damai sejahtera Allah melalui Yesus Kristus. Kristus adalah pengharapan yang pasti bagi manusia. Janji Allah dalam Kitab Suci telah digenapi, pintu pertobatan dan keselamatan telah dibuka. Masuklah, maka kehidupan abadi dan damai sejahtera Allah menjadi milikmu.
Video Mimbar Kristen Ditjen Bimas Kristen Edisi Minggu, 10 Mei 2020
Berita Terkait
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
