700 Guru dan Pengawas PAK se-Sumatera Utara Ikuti Pembinaan Kompetensi Bersama Direktur Pendidikan Kristen Kemenag RI
Rabu, 09 Juli 2025, 11:43:06 WIB

Medan (DBK0---Sebanyak 700 Guru dan Pengawas Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang ada di Sumatera Utara menghadiri kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengawas dan Guru PAK yang diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara melalui Bidang Bimas Kristen, bekerja sama dengan sejumlah mitra strategis. Kegiatan ini dilangsungkan di Gedung J.W. Marriot, Medan. (9/7)
Mewakili Dirjen Bimas Kristen, Direktur Pendidikan Kristen Kementerian Agama RI, Dr. Suwarsono, M.M., hadir sekaligus memberikan sambutan dengan membawakan materi utama berjudul “Peningkatan Kompetensi Pengawas dan Guru Pendidikan Agama Kristen.”
Dalam paparannya, Dr. Suwarsono menegaskan bahwa pendidikan agama dan keagamaan merupakan bagian integral dan memiliki peran strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Ia menyampaikan bahwa guru dan pengawas pendidikan agama adalah ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan agama dan keagamaan yang bermutu. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi yang adaptif dan profesional menjadi tuntutan di tengah tantangan dunia pendidikan saat ini.
Dr. Suwarsono juga menekankan pentingnya sinergi antara pembinaan SDM, regulasi, dan dukungan kebijakan. Ia mengutip Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya Pasal 5 ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk memenuhi hak tersebut, negara harus menyediakan guru dan pengawas yang kompeten pada setiap jenjang pendidikan.
Menurutnya, pengawas wajib memiliki kemampuan dalam melakukan penilaian, pembinaan, pemantauan, penelitian, pelaporan, dan tindak lanjut, agar tujuan pendidikan agama maupun nasional dapat tercapai. Sementara itu, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, kondisi jasmani dan rohani yang sehat, serta kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
“Guru Pendidikan Agama adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memberi teladan, menilai, dan mengevaluasi peserta didik,” ujar Suwarsono. “Sedangkan Pengawas Pendidikan Agama adalah guru agama berstatus Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan oleh pejabat berwenang untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan agama di sekolah.”
Turut hadir dalam kegiatan ini Kasubdit Pendidikan Menengah Bimas Kristen Kemenag RI, Santi Kalangi, yang juga tampil sebagai narasumber. Dalam sesinya, ia membahas strategi penguatan profesionalisme guru dan pengawas melalui berbagai pendekatan pembinaan dan pemanfaatan teknologi dalam pendidikan.
Acara juga dihadiri oleh Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Arnot Napitupulu, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran Bapak/Ibu dari Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Direktur Pendidikan Kristen dan Kasubdit Pendidikan Menengah. Beliau juga menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme luar biasa dari para peserta, yang datang dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara dengan semangat untuk belajar dan meningkatkan kompetensi.
Arnot menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pembinaan, melainkan sebuah momentum strategis untuk memperkuat kualitas dan integritas pendidikan agama Kristen di provinsi Sumatera Utara. Menurutnya, tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini mulai dari kemajuan teknologi, perubahan kurikulum, hingga pergeseran nilai di tengah masyarakat menuntut guru dan pengawas PAK untuk terus meng-upgrade diri secara berkelanjutan.
Selain itu, sesi tanya jawab dan refleksi peran turut memberikan ruang bagi peserta untuk menyampaikan aspirasi, tantangan yang dihadapi di daerah masing-masing, serta merumuskan solusi bersama. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi katalisator bagi terwujudnya pendidikan agama Kristen yang relevan, kontekstual, dan bermutu tinggi di Sumatera Utara.
Dengan komitmen bersama dari pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, pembinaan ini menjadi bagian dari upaya sistematis dalam membangun ekosistem pendidikan agama Kristen yang unggul dan berkelanjutan.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menegaskan kembali bahwa mutu pendidikan agama Kristen sangat bergantung pada kualitas para pendidiknya. Guru dan pengawas bukan hanya pelaksana kurikulum, tetapi juga agen perubahan di tengah-tengah komunitas pendidikan,” tutup Arnold Napitupulu.
Berita Terkait
- 86 Lulusan Siap Melayani, Dirjen Bimas Kristen Apresiasi Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel (STT REM)
- SMPTK Swastyastu Tolai Resmi Terima SK Izin Penyelenggaraan dari Ditjen Bimas Kristen
- Perkuat Pendidikan Kristen, Bimas Kristen Kolaborasi dengan Majelis Pendidikan Kristen Gelar Pelatihan Fasilitator (ToF) “Teaching for Transformation”
- “Tak Cukup Hanya Cerdas, Wisudawan STT GPDI Harus Jadi Terang di Dunia Maya” Kata Direktur Pendidikan Kristen.
- Direktur Pendidikan Kristen Dorong Inovasi dan Kolaborasi di HUT ke-75 MPK
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
