Ditjen Bimas Kristen Dorong Peningkatan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di Solo Raya melalui Sertifikasi dan Program PPG

Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:20:10 WIB

Solo (DBK)---Kepala Subdirektorat Pendidikan Dasar, Antonius Welhelmus Lopis, yang mewakili Direktur Pendidikan Agama Kristen, memberikan pembinaan kepada guru-guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Solo Raya pada Jumat, 11 Oktober 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di Gereja Reformed Injili Indonesia, Solo, atas undangan Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Kristen Provinsi Jawa Tengah, Siswo Martono.

Dalam pembinaannya, Lopis menyampaikan panduan mengenai pelaksanaan sertifikasi guru PAK dalam jabatan, berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor 56 Tahun 2024. Ia menekankan pentingnya guru memahami persyaratan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan sebagai langkah penting untuk menjadi pendidik yang profesional, berakhlak mulia, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif.

“Guru PAK yang mengikuti PPG diharapkan mampu tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik, membimbing, mengarahkan, serta mengevaluasi peserta didik secara profesional,” ujar Lopis.

Lopis juga menyoroti Tunjangan Profesi Guru/Pengawas yang diberikan kepada guru atau pengawas Pendidikan Agama Kristen yang telah memiliki sertifikasi. Tunjangan ini merupakan bentuk penghargaan atas profesionalitas mereka sesuai ketentuan perundang-undangan.

Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah minimnya Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKK) yang memenuhi syarat sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk menyelenggarakan PPG. Saat ini, IAKN Ambon adalah satu-satunya institusi yang menyediakan program PPG untuk guru PAK. Guru yang berhak mengikuti PPG harus berasal dari program studi Pendidikan Agama Kristen dan terdaftar dalam SK pembagian tugas sebagai guru PAK di sekolah masing-masing.

Siswo Martono menambahkan bahwa percepatan sertifikasi guru adalah kebutuhan mendesak, tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di seluruh Indonesia. Banyak guru yang masih menunggu kesempatan untuk mengikuti PPG, sehingga perlu ada lebih banyak LPTK di Indonesia.

“Kami berharap ke depan, LPTK tidak hanya ada di IAKN Ambon,” ujar Siswo.

Acara ini dihadiri oleh pejabat daerah, penyelenggara pendidikan Kristen, dan pengawas agama Kristen se-Provinsi Jawa Tengah. Semua pihak sepakat bahwa peningkatan kualitas guru PAK melalui PPG merupakan langkah strategis untuk memperkuat mutu pendidikan agama Kristen di Indonesia. Kolaborasi antara Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diharapkan akan semakin memperluas informasi mengenai perguruan tinggi yang diakui dan terakreditasi.

Melalui program PPG ini, diharapkan guru PAK dari berbagai status, baik PNS, non-PNS, PPPK, maupun Guru Tetap Yayasan (GTY), dapat memperoleh sertifikasi dan meningkatkan kualifikasinya, demi menciptakan pendidikan berkualitas bagi generasi mendatang.

Sesi tanya jawab yang interaktif dari para guru turut memperkaya suasana pembinaan ini, memberikan ruang konsultasi dan diskusi untuk berbagi pengalaman dan aspirasi.

Berita Terkait