Dirjen Bimas Kristen Tegaskan Moderasi Beragama sebagai Solusi Krisis Kemanusiaan
Rabu, 06 November 2024, 19:41:28 WIB
Jakarta (DBK)---Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen, Jeane Marie Tulung, menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai langkah strategis dalam menghadapi krisis kemanusiaan.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara 3rd International Conference on Religious Moderation, yang berlangsung pada 6 November 2024 di Jakarta. Dirjen Bimas Kristen menegaskan bahwa Kementerian Agama terus berupaya memperkuat moderasi beragama sebagai program utama untuk mencapai masyarakat yang damai dan sejahtera.
Dalam sesi tanya jawab, Dirjen menyatakan bahwa penguatan moderasi beragama telah diterapkan melalui berbagai program yang mencakup masyarakat luas, bukan hanya terbatas pada kalangan aparatur sipil negara. "Penguatan moderasi beragama di Kementerian Agama sudah sangat luas. Tidak hanya sebatas aparatur sipil negara, tetapi juga telah menyentuh masyarakat luas," jelasnya.
Dirjen merinci empat indikator utama dalam moderasi beragama, yaitu anti-kekerasan, komitmen kebangsaan, toleransi, dan penerimaan terhadap budaya lokal. Menurut Dirjen, keempat indikator ini selaras dengan nilai-nilai agama Kristen yang mengedepankan kasih, persaudaraan, dan semangat membangun kebersamaan.
"Kami telah melakukan sosialisasi moderasi beragama kepada para penyuluh agama, pimpinan gereja, tokoh agama, serta kalangan pendidikan. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan perguruan tinggi keagamaan Kristen dan pemerintah daerah untuk menetapkan desa moderasi beragama," tambahnya.
Lebih lanjut, Dirjen mengaitkan konsep moderasi beragama dengan upaya penanggulangan krisis kemanusiaan yang dihadapi bangsa saat ini, seperti stunting, gizi buruk, dan perdagangan manusia. Menurutnya, desa moderasi beragama yang dibangun bersama-sama dapat menjadi solusi untuk berbagai masalah tersebut.
"Moderasi beragama dapat masuk untuk mengatasi masalah-masalah atau krisis kemanusiaan seperti ini. Dengan hadirnya desa moderasi beragama, kita tidak hanya membangun toleransi antarumat beragama, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kreatif, penanganan stunting, human trafficking yang dilaksanakan kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini dinas-dinas terkait" paparnya.
Dirjen optimis, dengan penguatan moderasi beragama yang dilakukan secara komprehensif, Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang damai, rukun, dan sejahtera. Program ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam mendorong kesatuan bangsa di tengah keberagaman, sekaligus mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada.
Berita Terkait
- Penandatanganan Kesepakatan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama di Lingkungan Ditjen Bimas Kristen
- Hadiri HUT ke-78 BPK Gunung Mulia, Ses Ditjen Bimas Kristen minta agar tetap Eksis Melayani Umat
- Ditjen Bimas Kristen Fokus pada Pembinaan Umat dan Revisi Kurikulum Pendidikan
- Gus Yaqut dan Menag Nasaruddin Umar Saling Memberikan Apresiasi dalam Sertijab di Kemenag
- Serah Terima Jabatan Wamenag, Saiful Rahmat Dasuki Serahkan Tugas ke Romo Syafi'i