Gandeng Sinode GTTK, Ditjen Bimas Kristen Dorong Gerakan Ekoteologi Tanam 10.000 Pohon

Kamis, 22 Mei 2025, 22:00:18 WIB

Malang (DBK) – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sinode Gereja Tabernakel Tubuh Kristus (GTTK) dalam rangka mendukung program strategis Ekoteologi yang dicanangkan Kementerian Agama. (22/05)

Penandatanganan MoU berlangsung di sela-sela Musyawarah Besar (Mubes) II GTTK yang digelar di Malang. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam sinergi antara pemerintah dan organisasi keagamaan untuk pelestarian lingkungan hidup.

MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, dan Ketua Umum Sinode GTTK, Pdt. Frengkie Jehaziel Tangka. Sebagai wujud nyata dari kesepakatan tersebut, Sinode GTTK berkomitmen menanam 10.000 pohon sebagai bagian dari kontribusinya dalam Gerakan Penanaman Sejuta Pohon yang digagas oleh Kementerian Agama.

Dirjen menyampaikan apresiasi tinggi atas partisipasi aktif Sinode GTTK dalam gerakan ini. “Program penanaman sejuta pohon ini bukan hanya tentang menghijaukan bumi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai wujud iman dan rasa syukur kita. Kami sangat bangga atas komitmen Sinode GTTK yang secara konkret akan menanam 10.000 pohon,” ujar Dirjen.

Ketua Umum Sinode GTTK, Pdt. Frengkie Jehaziel Tangka, juga menegaskan pentingnya tanggung jawab moral umat beragama terhadap kelestarian ciptaan Tuhan.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Kementerian Agama yang melibatkan GTTK dalam program Ekoteologi. Seluruh jajaran pengurus hingga umat GTTK se-Indonesia berkomitmen menanam 10.000 pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan generasi mendatang,” ungkapnya.

Penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi inspirasi bagi organisasi keagamaan lainnya untuk turut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan masyarakat, termasuk organisasi keagamaan, menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan menjaga bumi tetap hijau bagi generasi masa depan.

Berita Terkait