Optimalkan Layanan kepada Umat, Bimas Kristen Tingkatkan Sinergitas dengan Gereja

Kamis, 22 Mei 2025, 22:09:38 WIB

Malang, (DBK) – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, Jeane Marie Tulung, membuka secara resmi Musyawarah Besar (Mubes) II Gereja Tabernakel Tubuh Kristus (GTTK) di Malang, Jawa Timur, (22/05/25).

Mubes ini menjadi momen penting bagi GTTK untuk merefleksi, mengevaluasi, dan merencanakan strategi pelayanan ke depan di tengah dinamika zaman yang penuh tantangan.

Dalam sambutannya, Dirjen mengapresiasi dedikasi dan pelayanan yang telah dilakukan oleh GTTK. Beliau menyoroti peran aktif gereja dalam pemberitaan Injil, pembinaan iman, pelayanan sosial, serta kemitraan dengan pemerintah dalam mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis di Indonesia.

"Kita hidup di tengah perubahan zaman yang cepat dan penuh tantangan, baik secara sosial, moral, ekonomi, maupun spiritual," ujar Dirjen. Ia menegaskan bahwa tantangan pelayanan gereja saat ini tidak hanya bersifat jasmaniah, melainkan bersumber dari hal-hal yang lebih dalam, terkait ideologi, nilai, dan kekuatan rohani yang merusak tatanan kasih, keadilan, dan lingkungan hidup.

Di tengah dinamika ini, Dirjen menekankan panggilan gereja untuk menjadi terang dan garam dunia, memberi dampak nyata bagi masyarakat melalui kesaksian iman, pelayanan sosial, dan pembentukan karakter Kristiani yang unggul.

"Gereja dipanggil sebagai agen pemulihan dan perubahan di tengah dunia untuk membawa harapan. Gereja sebagai tubuh Kristus dipanggil bukan hanya untuk bertahan, tetapi untuk bangkit dan bergerak, membawa terang di tengah tantangan dan perubahan zaman," tambahnya.

Dirjen juga menyoroti peran strategis gereja sebagai pusat transformasi sosial, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi umat, serta kontribusinya dalam membangun karakter umat yang berlandaskan iman, kasih, dan kepedulian sosial.

Lebih lanjut, Dirjen menyampaikan terkait program prioritas Kementerian Agama, yaitu menumbuhkan cinta kemanusiaan, meningkatkan pelayanan keagamaan yang berdampak, dan penerapan ekoteologi. Beliau menyoroti keselarasan antara semangat pelayanan gerejawi dan program Kementerian Agama.

"Pelayanan kita harus mencerminkan kasih Kristus yang tanpa batas. Perjuangan kita tidak bersifat eksklusif, melainkan harus menjangkau yang lemah, tertinggal, terpinggirkan, menjadi tempat aman bagi semua orang serta menjadi rumah pemulihan yang dapat merangkul semua orang dalam kasih tanpa syarat," tegasnya.

Dirjen mengingatkan untuk terus memperlengkapi umat agar mampu menjawab kebutuhan zaman, tidak hanya dalam aspek rohani, tetapi juga sosial dan kultural. Selain itu, Dirjen mengajak GTTK untuk lebih aktif dalam gerakan ramah lingkungan dan memberi edukasi lingkungan bagi generasi muda gereja, mengingat bumi sedang menghadapi krisis lingkungan yang serius.

“Kita menyadari bahwa bumi sedang menghadapi krisis lingkungan yang serius. Sebagai umat percaya, kita diajak untuk tidak hanya mengelola alam secara bijak, tetapi juga menghayati bahwa menjaga ciptaan adalah bagian dari iman kita. Saya mengajak gereja untuk lebih aktif dalam gerakan ramah lingkungan dan memberi edukasi lingkungan bagi generasi muda gereja,” ajaknya.

Menutup sambutannya, Dirjen berharap Mubes II GTTK ini akan menghasilkan keputusan-keputusan yang bijak, demi kemuliaan nama Tuhan dan kemajuan Gereja Tabernakel Tubuh Kristus. "Mari kita menjadi gereja yang relevan, responsif, dan bertanggung jawab bagi umat, bangsa, dan bumi yang diciptakan Tuhan," pungkasnya.

Turut Hadir Pendiri GTTK Pdt. H.I. Tangka, Ketua Umum GTKK Pdt. Frengkie Jehaziel Tangka bersama jajaran Pengurus Sinode, Kasubdit Kelembagaan Ditjen Bimas Kristen Marvel Kawatu, Pembimas Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Luki Krispianto, Perwakilan Kankemenag Kota Malang, dan para pendeta utusan GTTK se-Indonesia.

Berita Terkait