Pembukaan Rakernas PGLII, Amsal Yowei: "Gereja Berperan Strategis Memperkuat Nilai Kemanusiaan, Toleransi, dan Keadaban di Indonesia yang Majemuk".

Senin, 09 Juni 2025, 17:31:27 WIB

Bogor (DBK)---Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIII Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, yang diwakili oleh Direktur Urusan Agama Kristen, Amsal Yowei di Bogor, Senin, (09/06/2025).

Pembukaan Rakernas ini dihadiri 70 Peserta, diantaranya: Jajaran majelis pertimbangan PGLII, pengurus pusat PGLII dan perwakilan pengurus wilayah PGLII se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Direktur menyampaikan apresiasi dan selamat kepada pengurus baru PGLII periode 2025–2029 yang telah terbentuk melalui Musyawarah Nasional XIII. “Kiranya hikmat dan kuasa Roh Kudus senantiasa menyertai PGLII dalam menjalankan tugas pelayanan,” harap Direktur.

Lebih lanjut Direktur mengatakan bahwa tema Rakernas XIII PGLII tahun ini yaitu “Berpegang Teguh pada Alkitab, Memberitakan Injil, dan Terlibat Aktif dalam Pembangunan Kualitas Moral dan Perikemanusiaan Bangsa,” sangat strategis dan relevan, baik secara teologis maupun sosial kebangsaan.

Direktur menekankan bahwa keteguhan dalam berpegang pada Alkitab adalah fondasi utama gereja. “Roma 15:4, menyatakan bahwa segala sesuatu yang ditulis dalam Kitab Suci adalah pelajaran bagi kita untuk berpegang teguh pada pengharapan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Direktur juga mengingatkan bahwa perintah untuk memberitakan Injil (1 Timotius 4:2) tidak hanya sebatas kata, melainkan juga perbuatan nyata melalui kasih, keadilan, dan kebaikan Allah di tengah masyarakat. “Gereja memiliki peran krusial dalam pembangunan moral bangsa, sebagaimana amanat dalam Amsal 14:34, “Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bagi rakyat,” jelas Direktur.

Menurutnya, gereja memiliki peran strategis untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan keadaban di Indonesia yang majemuk.

“Sejalan dengan prioritas Kementerian Agama, saya berharap PGLII dapat mengintegrasikan empat program prioritas keumatan dalam penyusunan program kerjanya, yaitu: penguatan kerukunan dan cinta kemanusiaan, layanan keagamaan yang berdampak, pemberdayaan ekonomi umat, dan penguatan ekoteologi,” ajak Yowei.

"PGLII diharapkan aktif memperkuat dialog lintas iman, mendorong toleransi yang otentik, serta membangun solidaritas sosial lintas batas. Dalam terang Injil, cinta kepada Allah harus nyata dalam cinta kepada sesama manusia," tegas Amsal Yowei.

Ia juga mendorong gereja-gereja anggota PGLII untuk mengembangkan model pelayanan yang kontekstual dan relevan, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, pendampingan keluarga, dan pemulihan sosial, serta memperjuangkan kemandirian ekonomi umat.

“Akhirnya, saya mengajak seluruh peserta Rakernas untuk memanfaatkan forum ini dengan semangat kebersamaan, keterbukaan, dan ketulusan hati. Saya meyakini, dengan semangat sola scriptura dan dedikasi pelayanan yang melekat pada PGLII, gereja-gereja dan lembaga-lembaga Injili dapat berkontribusi nyata bagi Indonesia yang rukun, adil, makmur, dan beradab,” pungkasnya.

Berita Terkait