“Tak Cukup Hanya Cerdas, Wisudawan STT GPDI Harus Jadi Terang di Dunia Maya” Kata Direktur Pendidikan Kristen.
Jumat, 20 Juni 2025, 03:25:34 WIB

Pematangsiantar (DBK)---Direktur Pendidikan Kristen Kementerian Agama RI, Dr. Sudirman Simanihuruk, M.Th, menyampaikan orasi ilmiah dalam acara wisuda Sekolah Tinggi Teologi (STT) GPDI Pematangsiantar dengan tajuk “Menavigasi Paradoks Modernitas: Tanggung Jawab Teolog dan Pendidik Kristen sebagai Berkat dalam Dunia Digital”. (18/06)
Dalam orasi ilmiahnya, Simanihuruk menekankan urgensi kehadiran lulusan Teologi dan Pendidikan Agama Kristen sebagai agen pembaruan yang relevan di tengah arus transformasi digital yang begitu cepat. Ia menggarisbawahi bahwa perkembangan teknologi saat ini tidak hanya menyentuh aspek sosial dan ekonomi, tetapi juga membentuk ulang pola spiritualitas umat, terutama generasi muda.
“Kita hidup dalam dunia yang berubah secara eksponensial. Di tengah budaya digital dan era Homo Deus yang dipaparkan Harari, iman Kristen ditantang untuk tetap membumi dan membawa nilai-nilai kasih, keadilan, serta belas kasih di ruang digital,” ujar Simanihuruk di hadapan para wisudawan, dosen, dan undangan yang hadir.
Mengutip data We Are Social tahun 2024, ia mencatat bahwa masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan lebih dari 7 jam di internet setiap hari. Hal ini menandakan pentingnya kehadiran teolog dan pendidik Kristen di ruang digital untuk menghadirkan narasi kebenaran, bukan sekadar menjadi pengamat budaya digital.
Dalam orasinya, Simanihuruk juga mengangkat berbagai tantangan di era digital seperti kesepian digital, disinformasi teologis, dan konsumerisme religius. Ia menyebut bahwa ruang digital sering kali menciptakan keterhubungan semu, tetapi menjauhkan manusia dari relasi spiritual yang otentik.
“Kita bukan hanya dituntut menjadi penyampai doktrin, tapi penafsir ulang pesan Injil yang kontekstual. Digital theologians harus bisa menjadi terang dan garam, menjawab tantangan zaman dengan kasih Kristus,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menawarkan pendekatan transformatif dalam dunia pendidikan Kristen, termasuk literasi digital kritis, penggunaan media sosial sebagai arena misi, pembentukan karakter reflektif, dan pengembangan kurikulum yang adaptif terhadap konteks digital.
Di akhir orasi, Simanihuruk menegaskan bahwa gelar akademik bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari panggilan profetik untuk melayani dengan integritas dalam dunia yang terus berubah.
Acara wisuda STT GPDI Pematangsiantar ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Sumatera Utara, serta menjadi momentum penting untuk memperkuat relevansi pendidikan Kristen dalam menghadapi era teknologi digital.
Berita Terkait
- Direktur Pendidikan Kristen Dorong Inovasi dan Kolaborasi di HUT ke-75 MPK
- Pesan Dirjen Bimas Kristen: “Lulusan STT IKAT Jakarta Harus Jadi Pemimpin Spiritualitas dan Agen Transformasi Sosial”.
- Dirjen Bimas Kristen Terima Kunjungan MTU Korea Selatan, Bahas Penguatan Kerja Sama Pendidikan
- IAKN Manado Resmi Terima SK Izin Penyelenggaraan Program PPG Keagamaan dari Kemenag RI
- Kunjungan Kerja Dirjen Bimas Kristen di STAK Apollos Manado, Fokus Pembinaan Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Keagamaan Kristen
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
