Wujudkan Gereja Ramah Anak, Bimas Kristen Dorong Gereja Jadi Ruang Aman dan Memberdayakan bagi Anak
Kamis, 13 November 2025, 22:27:38 WIB

Toraja (DBK)---Upaya membangun gereja sebagai ruang yang aman, inklusif, dan berpihak pada anak terus diperkuat. Mewakili Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, Kasubdit Pendidikan Tinggi, Weldemina Yudit Tiwery, hadir dan berikan materi dalam Semiloka Gereja Ramah Anak yang diselenggarakan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Kamis (13/11).
.jpeg)
Dalam paparannya, Weldemina menegaskan bahwa Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Kristen menempatkan perlindungan anak sebagai mandat strategis dalam pelayanan gerejawi. Gereja, menurutnya, tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai mitra negara dalam pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan terhadap mereka.
“Anak-anak adalah masa depan gereja dan bangsa. Gereja harus menjadi ruang yang aman bagi mereka untuk tumbuh, belajar, dan berpartisipasi secara aktif,” ujar Weldemina.
.jpeg)
Sebagai langkah nyata, Ditjen Bimas Kristen telah meluncurkan Gerakan Nasional Gereja Ramah Anak (GRA) melalui SK Dirjen Bimas Kristen Nomor 317 Tahun 2024. Program ini bertujuan memperkuat kapasitas gereja agar memiliki kebijakan tertulis mengenai perlindungan anak, meningkatkan literasi dan kesadaran tentang hak anak, serta mendorong keterlibatan anak dalam kehidupan bergereja.
Weldemina menjelaskan, gerakan ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi merupakan gerakan moral dan spiritual untuk memastikan setiap anak merasa aman, dihargai, dan diberdayakan di lingkungan gereja.
“Melalui Gerakan Gereja Ramah Anak, kami ingin menghadirkan gereja yang benar-benar menjadi rumah bagi semua, terutama bagi anak-anak. Gereja harus hadir sebagai tempat yang membangun karakter, memberi kasih, dan melindungi dari segala bentuk kekerasan,” tambahnya.
Kegiatan semiloka yang diinisiasi BPS Gereja Toraja ini mendapat sambutan positif dari peserta yang terdiri atas pimpinan jemaat, pelayan gereja, dan aktivis anak. Mereka menyatakan komitmen untuk menindaklanjuti gagasan Gereja Ramah Anak di lingkungan pelayanan masing-masing.
Semiloka ini menjadi momentum penting bagi gereja-gereja di Indonesia untuk bergerak bersama mewujudkan gereja yang benar-benar mencerminkan kasih Kristus, gereja yang peduli, melindungi, dan menumbuhkan anak-anak dengan penuh kasih dan tanggung jawab.
Berita Terkait
- Lantik Kasubdit PUPB, Dirjen Tekankan Kepemimpinan Kolaboratif
- Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional (LPPN) Gelar Konsultasi dan Pembinaan Teknik Paduan Suara Gerejawi di Batu, Jawa Timur
- Jaringan Doa Nasional Gelar Konferensi ke-XVII, Kobarkan Semangat Kesatuan dan Transformasi Bangsa
- Wakili Menag di Persidangan Sinode Raya XXII GPIB, Dirjen: Gereja Adalah Mitra Strategis Pemerintah dalam Membangun Bangsa
- Evaluasi Layanan Penyuluh Kristen, Bimas Kristen Laksanakan Pemaparan Hasil Survei 2025
Berita Terpopuler
Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali
Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali
Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali
Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali