Plt. Dirjen : "Gereja Harus Mampu Mengelola dan Menyentuh Pelayanan Kepada Umat Melalui Transformasi Digital"
Selasa, 15 Maret 2022, 07:31:12 WIB
Manado (DBK) -- Senin (14/03), Plt. Dirjen Bimas Kristen, Dr. Pontus Sitorus, M.Si, didampingi Kasubdit Kelembagaan Direktorat Urusan Agama Kristen, Dr. Swarsono, mewakili Menteri Agama menghadiri Pembukaan Musyawarah Nasional (MUNAS) XIX GKPMI (Gereja Kalvari Pantekosta Misi di Indonesia) di Sintesa Peninsula Hotel, Manado.
Ketua Panitia, Pdt. Maikel Padoma, S.Th menyampaikan, MUNAS XIX Gereja Kalvari Pantekosta Misi di Indonesia diselenggarakan di tengah terjadinya pergumulan-pergumulan dan tantangan-tantangan, terutama yang diakibatkan Pandemi Covid-19 yang berlangsung sudah 2 tahun lebih.
“Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak kebiasaan kita selama ini, termasuk dalam beribadah, untuk itulah saya berharap penyelenggaraan MUNAS ke XIX Gereja Kalvari Pantekosta Misi di Indonesia ini bukan musyawarah biasa, namun merupakan semangat yang tinggi dan tekad yang luar biasa dari seluruh warga jemaat, khususnya Pimpinan, Badan Pengurus Pusat GKPMI dan Jajaran,” kata Pdt. Maikel dalam sambutannya.
Lebih lanjut dikatakan, Melalui MUNAS ini, berharap Pimpinan, Badan Pengurus Pusat GKPMI dan Jajaran dapat melakukan berbagai upaya agar warga jemaat dan warga masyarakat yang berkenan mendapat pelayanan damai sejahtera dan sukacita, pelayanan pembebasan dari permasalahan dan tantangan-tatangan hidup dan kehidupan kepada kehidupan yang lebih baik, maju, dan sejahtera, bangkit dan menjadi terang, sebagaimana dapat dipahami dan dimaknai dari tema dan subtema MUNAS ke XIX GKPMI.
Senada dengan Ketua Panitia, Plt. Dirjen Bimas Kristen dalam sambutannya sekaligus membuka acara juga menyampaikan, gereja harus mampu mengelola dan menyentuh pelayanan dengan menggunakan alat-alat elektronik atau transformasi digitalisasi saat ini.
“Program pemberdayaan terus didorong agar potensi sumber daya alam yang dimiliki, dikembangkan dan dikelola secara maksimal guna membangun serta mewujudkan kehidupan umat yang maju di berbagai bidang baik ekonomi, Pendidikan, dan budaya maupun sosial,” terang Plt. Dirjen.
“Tema dan Subtema MUNAS XIX GKPMI harus menjadi gaya hidup dan melembaga dalam kehidupan seluruh warga jemaat, khususnya Pimpinan, Pelayan, Pengerja GKPMI dan Jajaran, tidak hanya pada MUNAS ini tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang hayat di kandung badan; Inklusif, Inovatif, Transormatif, dan Berinergi Membangun Manusia Indonesia Seutuhnya,” kata Pontus.
Plt. Dirjen mengajak GKPMI untuk tidak henti-hentinya menyebarkan cinta kasih dan mempekuat hubungan persaudaraan dan kekeluargaan kepada seluruh elemen masyarakat sebagai bagian dari salah satu program prioritas Pemerintah, khususnya Kementerian Agama, yakni penguatan Moderasi Beragama.
“Moderasi Beragama adalah sejauh mana kita memahami ajaran agama kita dengan baik, mendalam, dan komprehensif (utuh), dan sejalan dengan itu yakni sejauh mana pula kita mampu dan mau untuk mengamalkan ajaran agama kita itu dengan baik, sungguh-sungguh, segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan,” tegas Plt. Dirjen.
“Selamat melaksanakan Musyawarah Nasional ke XIX GKPMI, tetap Prokes : Memakai Masker Dengan Baik dan Benar, Mencuci Tangan dengan Sabun di Air Mengalir, Menjaga Jarak, Mengurangi Mobilitas, Menjauhi Kerumunan. “Bangkit dan Jadilah Terang,” tutupnya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber : -
Penulis : Harryson Eddy
Editor : Gloria de Fretes
Fotografer : Harryson Eddy
Berita Terkait
- Sarat Toleransi, Direktur Urusan Agama Apresiasi Pembukaan Pesparawi XIV Se-Papua di Kabupaten Keerom
- Ibadah Awal Minggu Kerja Ditjen Bimas Kristen: "Apa yang Sudah Saya Lakukan?"
- Kegiatan Pengembangan Kapasitas Penyuluh Agama Kristen Resmi Dibuka di Jayapura
- Penyuluh Agama Kristen Sulawesi Selatan Hadirkan Strategi Baru untuk Memperkuat Sinergi dan Kualitas
- Menteri Agama RI Membuka Sidang Raya XVIII PGI, Serukan Rumah Ibadah sebagai Rumah Kemanusiaan