Jadi Narasumber Pada Ekumene Conference STT Ekumene Jakarta, Ini Kata Dirjen Bimas Kristen

Rabu, 15 Maret 2023, 17:32:55 WIB

Jakarta (DBK)--Kita memiliki kerinduan kedepan membuka Sekolah Dasar Teologi Kristen, Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen, Sekolah Menengah Agama Kristen/Teologi Kristen, terutama di kantong-kantong umat Kristen di Indonesia. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th, M.Pd saat didaulat menjadi pembicara utama pada acara Ekumene Conference bertajuk Equiping Educators and Ecclesiastics to Welcome the Heyday of the Demographic Bonus in Indonesia, yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Teologi (STT) Ekumene dan STT Ekumene Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023, di Functional Hall Mall Artha Gading Jakarta

Dihadapan ratusan peserta dari kalangan pendeta, dosen, guru dan mahasiswa, Dirjen mengatakan bahwa umat Kristen tertantang membenahi mutu satuan dan lembaga pendidikan secara berkelanjutan.

“Kompetensi guru bersifat jamak (multiple competencies) diantaranya kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial. Para guru dan dosen harus melengkapi diri dengan kualifikasi dan kompetensi itu, demikian juga dengan pendeta dan rohaniwan. Sejak dini kita harus menyadari ini sehingga kualifikasi dan kompetensi dapat terus dikembangkan dengan konsep belajar sepanjang hayat serta pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai tugas suci untuk menjadi penggerak, pemberdaya dan pencerah umat di berbagai wilayah tanah air,” jelas Dirjen.

Lebih lanjut Dirjen mengingatkan bahwa Indonesia dikaruniahi Tuhan bonus demografi dimana kelompok produktif usia 15-64 tahun berjumlah 60% dari total penduduk Indonesia, usia rata-rata penduduk Indonesia adalah 24 tahun dan ini berarti sangat kompetitif dibanding negara-negara lain di Kawasan Asia Tenggara dan bahkan Asia Pasifik.

Dirjen mengatakan lagi bahwa agama yang dipeluk penduduk Indonesia berfungsi sebagai pupuk bagi kehidupan yang ramah, hangat, saling dukung, dan bekerja sama, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk kesejahteran dan kemakmuran masyarakat dan umat.

"Saya membayangkan, jika bertemu dengan guru, kepala sekolah yang berkompetensi, mulai dari kepribadian, sosial, manajerial, kewirausahaan dan supervisi akan menjadi kombinasi yang hebat untuk memperoleh hasil yang cemerlang. Demikian juga dosen dan pendeta yang akan menghasilkan masyarakat yang berilmu pengetahuan dan beriman,” kata mantan Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado ini.

Dirjen berharap agar lembaga pendidikan keagamaan Kristen dapat menjadi barometer dan parameter pelaksanaan mutu dan kinerja guru.

“Sebagai guru, dosen, dan pendeta, bapak dan ibu hendaknya secara seksama mempersiapkan pekerjaan dan pelayanan, mulai dari rencana pembelajaran/pelayanan, menyiapakan bahan ajar/pelayanan, melaksanakan pembelajaran/pelayanan, mengevaluasi, dan memberi laporan perkembangan studi khususnya peserta didik,” kata Dirjen lagi.

“Guru, dosen dan pendeta, kiranya menjadi role model bagi profesi lain dalam menerapkan dedikasi, loyalitas, kecintaan kepada profesi. Sebagai warga negara, kita semua hendaknya turut menanamkan semangat patriotisme, cinta tanah air, rela berkorban, demi membingkai bangsa ini di dalam keanegaragaman, sehingga tercipta kerukunan, kerjasama, tolong menolong, cinta kasih, dll., sebagai ciri dan citra bangsa Indonesia yang luhur,” ujar Dirjen

Dirjen menjelaskan bahwa tahun 2023 ini, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyrakat Kristen merancang Program 10 : 10 dan Christian Cyber University.

“Program 10: 10 itu mendapat sambutan para pihak, antara lain, dari para petani Mentawai yang dengan tulus semangat menghibahkan lahan mereka seluas 25 hektar kepada kami. Pemberian itu adas dasar kerinduan agar di daerah mereka dibuka akses layanan Pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi.

Dirjen menjelaskan lagi bahwaprogram 10.10  memiliki takeline dari Mentawai sampai Lapago, dari Malinau sampai Sabu Raijua.  Kami berharap 10 daerah prioritas yang merupakan kantong Kristen masing-masing dapat menghibakan tanah untuk rencana Pembangunan Lembaga Pendidikan Kristen.

“Kita bersyukur atas sambutan yang positif dari masyarakat dan pemerintah daerah, baru 1 daerah yang kami datangi (Kabupaten Kepulauan Mentawai), ternyata disana kami memperoleh 4 lahan hibah (termasuk dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai),” kata Dirjen, disambut tepuk tangan peserta.

Melihat sebaran umat di Indonesia, Dirjen mengatakan masih banyak yang belum mendapat layanan pendidikan,

“Dengan adanya program ini, kami berharap ada sekolah-sekolah yang akan dibuka daerah kantong Kristen, supaya dari situ bukan hanya masyarakat dan umat yang mendapat layanan pendidikan, tetapi juga menjadi jawaban dari pertanyaan masyarakat dan umat tentang pengangkatan guru baik guru agama maupun guru mata pelajaran,” tambah Dirjen lagi.

Rapat-rapat komisi pada Rakernas Ditjen Bimas Kristen 2023 telah membahas secara mendalam demi memastikan bahwa rancangan teknokratik pada program dan kegiatan 2023 telah melalui proses pematangan dalam diskusi. Guru, dosen, pendeta mendapat prioritas penting di dalam diskusi-diskusi sebagai upaya melayani berbagai kebutuhan umat Kristen. Bapak Menteri sangat mendukung program ini bahkan beliau mendorong untuk bekerja keras dan cepat dan tepat  diupayakan sehingga semua program dapat dicapai.

“Kita dapat saling berkolaburasi untuk menunjang program DBK yang semuanya demi pelayanan umat Kristen di Indonesia yang kita cintai,” pungkas Dirjen.

Acara yang dipandu oleh Presenter TV Nadya Mulya ini, turut dihadiri oleh Ketua STT Ekumene Jakarta, Pdt. Dr. Erastus Sabdono, para Wakil Ketua, Civitas Akademika, Alumni, guru dan mahasiswa.

 

Berita Terkait