Dirjen: “Konsep Beragama yang Benar adalah dengan Memanusiakan Manusia Lain”

Rabu, 15 Mei 2024, 14:59:26 WIB

Karawang, (DBK) — “Penguatan Moderasi Beragama yang merupakan salah satu program prioritas Menteri Agama harus terus dilakukan,” ucap Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Rabu (15/05/2024).
“Persoalan yang sering muncul di antara umat kristen adalah bukan hanya masalah antar denominasi, tetapi justru dalam satu denominasi, terkadang terjadi konflik internal gereja atau sinode yang sangat sulit untuk diselesaikan,” terang Dirjen saat membuka kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Kristen dan Pembinaan Moderasi Bergama bagi Pimpinan Sinode Gereja di Jawa Barat.

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan intern umat Kristen ini bukan hanya penting, tapi sudah semestinya rutin dilaksanakan karena persoalan yang paling sering dihadapi adalah masalah urusan agama kristen, khususnya intern umat kristen.

“Kalau antar gereja saja tidak bisa hidup rukun dan damai, bagaimana kita bisa hidup rukun dengan agama lain? Penting untuk kita saling mengenal satu sama lain dan mendekatkan diri meskipun berbeda denominasi,” tukas Dirjen.

Oleh karenanya, sambungnya, penting untuk kita terus menggaungkan penguatan Moderasi Beragama bagi pimpinan-pimpinan sinode dan pimpinan gereja.

“Kita bersyukur bahwa tanggal 23 September 2023, Perpres 58 Tahun 2023 tentang Penguatan MB sudah disahkan. Dalam perpres ini, Penguatan Moderasi Beragama bukan hanya tugas Kementerian Agama, tapi seluruh Kementerian/Lembaga memiliki tugas dan amanah yang sama untuk menyosialisasikan Penguatan MB ini,” kata Jeane di hadapan 40 pimpinan sinode dan gereja.

Dalam pelaksanakan Penguatan Moderasi Beragama, ada banyak tantangan yang dihadapi, seperti berkembangnya klaim atas tafsir agama, pengaruh kepentingan politik, berkembangnya cara pandang/sikap yang ekstrim, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan bingkai NKRI, tantangan tersebut yang memicu pemerintah untuk semakin menyuarakan penguatan Moderasi Beragama.

“Moderasi Beragama menjadi sarana untuk mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama yang harmonis dan toleran menuju Indonesia Maju,” tegas Dirjen.


Tugas para tokoh agama dalam pekerjaan dan pelayanan maupun dalam kapasitas sebagai pimpinan sinode, mestinya juga terpanggil untuk melakukan Penguatan Moderasi Beragama karena kita pasti tidak mau terpecah dalam satu tubuh karena kita semua ingin hidup damai dan aman.


“Ketika kita sudah dibekali dan mendapat pemahaman terkait Moderasi Beragama, dalam khotbah, penting untuk kita memasukan penguatan Moderasi Beragama ini agar jemaat semakin memahami bagaimana hidup berdampingan dengan damai, rukun, baik dengan intern umat beragama maupun dengan umat beragama yang lain,” pesan Dirjen.

Penguatan Moderasi Beragama, terangnya, bukan hanya bicara tentang ketukunan dan toleransi, lebih luas lagi, banyak hal yang perlu kita sampaikan yang berkaitan dengan pelayanan terhadap umat, bagaimana seharusnya kita hidup di rumah besar ini, di negara Indonesia.

Sitou Timou Tumou Tou, Manusia Hidup untuk memanusiakan manusia lain. Kehidupan beragama juga memiliki konsep yang sama yaitu kita hidup untuk memanusiakan manusia lain.
“Ketika kita semakin menggalakan Penguatan Moderasi Beragama, berbagai konflik dan masalah semakin kecil. Semoga melalui kegiatan ini, dapat semakin memperkaya dan memperluas wawasan kita semua dalam rangka membumikan penguatan Moderasi Beragama,” pungkas Dirjen.

Turut hadir mendampingi Dirjen, Pembimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Harapan Nainggolan beserta ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

(Humas Ditjen Bimas Kristen)

Berita Terkait