Dirjen Bimas Kristen: Gereja Harus Menjadi Agen Perdamaian di Tengah Ketidakpastian
Jumat, 17 Mei 2024, 23:28:20 WIB

Surabaya, 17 April 2024 – Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gereja Allah Peduli Indonesia (GAPI), Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Jeane Marie Tulung, menekankan pentingnya peran gereja dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian dunia saat ini. Beliau mengajak gereja untuk mengevaluasi perjalanan, mengukur pencapaian, dan merumuskan strategi masa depan.
Rakernas GAPI 2024 ini merupakan momen penting bagi gereja untuk refleksi dan evaluasi. Dirjen Bimas Kristen menekankan bahwa pertemuan ini adalah waktu yang tepat untuk saling menguatkan, belajar, dan merayakan keberhasilan bersama.
"Ini adalah waktu untuk mengukur pencapaian kita dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya. Lebih dari itu, Rakernas adalah kesempatan untuk saling menguatkan, belajar, dan merayakan keberhasilan bersama," kata Dirjen.
Jeane Marie Tulung juga menyoroti peran gereja sebagai agen perdamaian di tengah konflik dan ketidakstabilan. "Di dunia yang sering diwarnai dengan konflik dan perpecahan, gereja memiliki peran penting sebagai agen perdamaian. Kita dipanggil untuk menjadi jembatan, membawa harmoni dalam komunitas kita dan mendorong rekonsiliasi," ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya pelayanan dengan kasih sebagai inti dari setiap tindakan gereja. "Kasih adalah inti dari pelayanan kita. Kasih adalah kekuatan yang menggerakkan gereja dan memberi makna pada setiap tindakan kita. Kita harus mengutamakan kepedulian, keterlibatan, dan komitmen untuk kesejahteraan sesama," tegasnya.
Dirjen juga mendorong kolaborasi yang erat di antara berbagai bagian gereja untuk memastikan pelayanan yang efektif. "Salah satu tujuan utama Rakernas adalah memperkuat kolaborasi dan koordinasi antar jemaat, sinode, dan denominasi," tambahnya.
Ketua Panitia Rakernas Samuel Sugianto menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan melayani para pemimpin gereja. Ia menekankan pentingnya melayani dengan hati yang tulus, mengutip Lukas 22:27.
Ketua Umum Gereja Allah Peduli, Pdt. Alvonce Poluan, menjelaskan tentang tiga kemandirian gereja yang menjadi pilar penting dalam pelayanan: mandiri dalam keuangan, pelayanan, dan aset. "Visi dan tiga kemandirian ini dirangkum dalam tiga panggilan gereja yaitu Koinonia, Diakonia, dan Marturia, yang harus terus dihidupi dan dilakukan," pungkasnya.
Berita Terkait
- Menyatukan Langkah, Menguatkan Pelayanan Penyuluhan
- Memperkuat Sinergi Pemerintah dan Induk Organisasi Gereja dalam Tata Kelola Keagamaan
- Kanwil Kemenag DKI Jakarta Serahkan Bantuan untuk Gereja HKBP Kapuk Sawah yang Terbakar
- Dirjen Bimas Kristen Dorong Pola Hidup Sehat bagi Lansia dalam Sosialisasi di Bogor
- Wakili Menag, Direktur Urusan Agama Kristen Hadiri Pembukaan Munas XIII PGLII 2025 di Balikpapan
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
