Dirjen Bimas Kristen, Serukan Semangat Inklusivitas di Dialog Nasional Lintas Agama dan Aksi Nyata HKBP
Senin, 05 Agustus 2024, 20:39:53 WIB
.jpg)
Jakarta (DBK)---Mewakili Menteri Agama, Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, hadir menjadi Narasumber dalam Dialog Nasional Lintas Agama dan Aksi Nyata yang diadakan oleh Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) pada hari Senin 05 Agustus 2024 bertempat di Gedung Sopo Marpikir HKBP, Cakung, Jakarta Timur.
Acara ini merupakan bagian dari inisiatif besar Tahun Oikumene Inklusif 2024, yang mengedepankan semangat kebersamaan dan inklusivitas di seluruh wilayah pelayanan HKBP.
HKBP telah mendeklarasikan tahun 2024 sebagai Tahun Oikumene Inklusif, sebuah langkah strategis untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Salah satu program utama dari inisiatif ini adalah Dialog Nasional Lintas Agama dan Aksi Nyata, yang mengundang partisipasi dari berbagai organisasi keagamaan besar seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, KWI, PGI, serta perwakilan agama Hindu, Buddha, dan Aliran Kepercayaan.
Dalam sambutannya, Dirjean menyampaikan acara ini adalah kesempatan untuk berkumpul dan memperkuat persatuan serta menjalin silahturahmi yang baik dengan berbagai kalangan. Ia menyoroti tema acara, “Bersama, Bersatu untuk Menaburkan Kebaikan Tuhan kepada Sesama”, sebagai cerminan semangat persatuan dan kebersamaan yang menjadi inti perjuangan bangsa Indonesia.
Dirjen juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih dari Menteri Agama atas peran penting para pemimpin dan tokoh agama dalam menjaga kerukunan di Indonesia. “Kemerdekaan yang kita peroleh dengan perjuangan besar harus diisi dengan upaya bersama untuk mewariskan nilai-nilai kebersamaan dan kebaikan kepada generasi mendatang,” ujar Jeane.
Dirjen menyampaikan hasil survei pengamalan Pancasila tahun 2023 yang menunjukkan bahwa semangat kesatuan dan persatuan menjadi nilai tertinggi di antara masyarakat Indonesia. Temuan ini menggarisbawahi betapa kuatnya rasa kebersamaan dan solidaritas di kalangan rakyat, mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang tetap hidup dan mengakar dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, di balik semangat yang tinggi ini, Dirjen mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Kita memiliki pekerjaan rumah besar dalam peningkatan akses pendidikan, pengurangan kemiskinan, dan penanganan isu-isu sosial lainnya,” ujarnya. Tantangan ini mencakup memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang layak, mengurangi angka kemiskinan, serta mengatasi berbagai isu sosial yang masih ada di masyarakat.
Dirjen menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen bersama untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Dengan bekerja sama dan terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila, diharapkan Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih adil dan makmur. "Hanya dengan bekerja sama dan terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur," kata Dirjen.
Jeane juga menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia di tengah bonus demografi, seperti peningkatan mutu pendidikan, prevalensi stunting, dan tingkat kemiskinan di Indonesia Timur. Ia menekankan pentingnya peran aktif para pemimpin agama dalam mengatasi isu-isu ini demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Menekankan pentingnya inklusivitas, Jeane mengatakan bahwa inklusivitas mendorong interaksi positif dan sinergi produktif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ketenagakerjaan, dan pembangunan ekonomi. “Inklusivitas membuka kesempatan bagi sistem yang berkembang sehat dan memicu produktivitas bersama. Kita harus memastikan bahwa inklusivitas tidak bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan dan identitas kebangsaan kita,” jelasnya.
Jeane menutup sambutannya dengan harapan bahwa dialog ini akan menjadi forum penting untuk membangun komunikasi, rekonsiliasi, dan kerjasama antarumat beragama. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang. “Selamat berdialog, dan mari kita bekerja bersama untuk masa depan Indonesia yang lebih maju dan bermutu. Semoga Tuhan memberkati kita semua, Amin,” tutup Jeane dengan penuh optimisme.
Dialog Nasional Lintas Agama dan Aksi Nyata yang diinisiasi oleh HKBP ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerukunan dan kerjasama antarumat beragama di Indonesia. Dengan dukungan berbagai organisasi keagamaan dan pemerintah, acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Semangat inklusivitas dan kebersamaan menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang untuk masa depan yang lebih cerah, tutup Dirjen.
Tampak hadir, Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butar-Butar, Dirjen Hak Asasi Manusia, Kementerian Hukum dan HAM, Dr. Dhahana Putra, SH, MSI, Ketua Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom, Sekretaris Eksekutif KomHAK KWI, Rm. Agustinus Herri Wibowo, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Ketua PBNU, Profesor Rumadi Ahmad, Ketua Bidang Tabligh Dakwah Komunitas Ke Pesantrenan dan Pembinaan Haji Umroh, Dr. H. Sa'at Ibrahim, Ketua Umum Permabudhi, Prof. Dr. Philip K Wijaya, Ketua Umum Matakin, Xueshi Budi Santoso Tanuwibowo, Ketua Bidang Organisasi PHDI, I Wayan Suyasa.
Berita Terkait
- Menyatukan Langkah, Menguatkan Pelayanan Penyuluhan
- Memperkuat Sinergi Pemerintah dan Induk Organisasi Gereja dalam Tata Kelola Keagamaan
- Kanwil Kemenag DKI Jakarta Serahkan Bantuan untuk Gereja HKBP Kapuk Sawah yang Terbakar
- Dirjen Bimas Kristen Dorong Pola Hidup Sehat bagi Lansia dalam Sosialisasi di Bogor
- Wakili Menag, Direktur Urusan Agama Kristen Hadiri Pembukaan Munas XIII PGLII 2025 di Balikpapan
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
