Penyusunan Pedoman Penjurian Pesparawi Nasional XIV

Senin, 05 Agustus 2024, 20:42:19 WIB

Bogor (DBK)---Penyusunan pedoman penjurian untuk Pesparawi Nasional XIV yang akan berlangsung di Papua Barat tahun 2025 melibatkan berbagai pihak, termasuk pakar musik, akademisi, tokoh agama, dan praktisi musik gerejawi. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan pedoman yang representatif dan memenuhi standar tinggi yang diharapkan oleh seluruh komunitas gerejawi.

Dirjen Bimas Kristen, Dr. Jeane Marie Tulung, M.Pd, selaku Ketua Umum Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional (LPPN), membuka secara resmi kegiatan “Penyusunan Pedoman Penjurian Untuk Pesparawi Nasional XIV” pada Senin, 05 Agustus 2024.

Dalam sambutannya, Dirjen menekankan pentingnya kontribusi dari berbagai pihak untuk memastikan pedoman ini komprehensif dan dapat diandalkan. “Kami sangat mengharapkan masukan dan kontribusi dari Bapak/Ibu sekalian agar pedoman ini benar-benar dapat mewakili harapan dan standar yang tinggi dari seluruh komunitas gerejawi,” ujar Dirjen.

Penyusunan pedoman ini melibatkan para pakar musik yang memberikan wawasan teknis dan artistik, akademisi yang berkontribusi dengan perspektif ilmiah dan metodologis, tokoh agama yang memastikan keselarasan dengan nilai-nilai gerejawi, serta praktisi musik yang membawa pengalaman praktis dari lapangan.

“Partisipasi aktif dari berbagai pihak ini akan membantu memastikan bahwa semua aspek penting telah dipertimbangkan dan bahwa pedoman ini dapat diterima secara luas,” tambah Dirjen.

Dengan melibatkan berbagai pihak, proses penyusunan pedoman diharapkan dapat menghasilkan panduan yang adil, transparan, dan profesional. Penilaian yang adil berarti setiap peserta dinilai berdasarkan kriteria yang sama tanpa diskriminasi. Transparan berarti proses penjurian terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan, sementara profesional berarti juri bertindak berdasarkan pedoman yang telah disepakati dengan integritas dan keahlian.

Dirjen juga menekankan bahwa kepercayaan peserta dan kualitas kompetisi adalah hal yang sangat penting untuk dijaga. “Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa penilaian dalam Pesparawi nanti akan berjalan dengan adil, transparan, dan profesional,” jelasnya.

Proses penyusunan pedoman ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pedoman yang berkualitas tinggi. Kerjasama dan sinergi yang dibangun dalam proses ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi kesuksesan Pesparawi Nasional XIV di Papua Barat, menjadikan Pesparawi sebagai ajang yang bermutu dan bermakna bagi seluruh umat Kristen di Indonesia.

Dengan harapan bahwa proses penyusunan pedoman ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pedoman yang berkualitas tinggi, kerjasama dan sinergi yang telah dibangun selama ini menjadi fondasi yang kokoh bagi kesuksesan Pesparawi Nasional XIV di Papua Barat. Melalui upaya bersama yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pakar musik, akademisi, hingga tokoh agama dan praktisi, kita bertekad untuk menjadikan Pesparawi sebagai ajang yang tidak hanya kompetitif tetapi juga bermakna secara spiritual dan kultural.

Pesparawi diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan, meningkatkan kualitas musik gerejawi, dan memperkokoh iman umat Kristen di seluruh Indonesia. Setiap kontribusi dan dedikasi dari semua pihak yang terlibat akan memastikan bahwa acara ini berjalan dengan adil, transparan, dan profesional. Keberhasilan dalam menciptakan pedoman yang komprehensif dan dapat diandalkan akan menjadi landasan kuat bagi penilaian yang objektif dan bermartabat, membangun kepercayaan dan antusiasme peserta.

Kesuksesan ini akan menjadi cerminan dari dedikasi dan komitmen kita dalam memajukan seni musik gerejawi dan memuliakan nama Tuhan melalui harmoni yang kita ciptakan bersama. Dengan demikian, Pesparawi Nasional XIV akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan spiritual dan kultural umat Kristen, menginspirasi generasi mendatang untuk terus mengembangkan bakat dan iman mereka melalui musik. Marilah kita bersama-sama bekerja dengan penuh semangat dan komitmen untuk mewujudkan Pesparawi yang bermutu, bermakna, dan penuh dengan berkat Tuhan.

Turut hadir Sekretaris Umum LPPN, Amsal Yo’wei, Bendahara Umum LPPN, Johni Tilaar, Ketua III LPPN, Untung Siahaan serta seluruh peserta dan pengurus LPPN.

Berita Terkait