Gereja Bergerak Cegah Stunting, Ditjen Bimas Kristen Gelar Workshop Bagi Pembina Gereja dan Calon Pengantin di Bekasi
Rabu, 21 Mei 2025, 20:15:02 WIB

Bekasi (DBK)---Mewakili Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, Direktur Urusan Agama Kristen, Amsal Yo’wei, menghadiri sekaligus memberikan sambutan dalam kegiatan Workshop Penurunan Stunting bagi Pembina Gereja melalui Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin yang diselenggarakan pada 21–23 Mei 2025 di Bekasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta secara langsung (on-site) di lokasi acara, dan lebih dari 500 peserta secara daring melalui Zoom Meeting dari berbagai wilayah di Indonesia. Antusiasme peserta menunjukkan tingginya perhatian dan kepedulian terhadap isu stunting yang masih menjadi tantangan besar di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Amsal Yo’wei menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, yang dinilai sangat strategis dalam upaya pencegahan stunting melalui pendekatan edukatif dan spiritual di lingkungan gereja. Ia menekankan bahwa stunting bukan hanya persoalan tinggi badan anak, tetapi merupakan ancaman serius terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Stunting dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, serta menurunkan daya tahan tubuh. Bila tidak ditangani serius, dampaknya bisa berlanjut lintas generasi,” ujar Amsal.
Ia menjelaskan bahwa penyebab stunting sangat kompleks, mulai dari kurang gizi, pola asuh yang tidak tepat, hingga kondisi lingkungan dan sanitasi yang buruk. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif semua pihak, termasuk gereja, dalam memberikan edukasi sejak awal kepada calon pengantin.
“Bimbingan perkawinan di gereja merupakan momen penting untuk menyampaikan nilai-nilai hidup sehat dalam membangun keluarga. Gereja bisa menjadi mitra strategis dalam menyuarakan pentingnya gizi, kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan stunting,” tambahnya.
Amsal juga mengapresiasi para narasumber yang akan membagikan ilmu dan pengalaman mereka, serta panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat nyata, dan peserta dapat menyalurkan ilmu yang diperoleh kepada jemaat dan masyarakat luas.
Mengakhiri sambutannya, Amsal Yo’wei mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan komitmen penuh selama tiga hari ke depan. Workshop ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun keluarga sejahtera dan meningkatkan kualitas kehidupan umat melalui pendekatan lintas sektor dan berbasis keimanan.
Berita Terkait
- Gereja Harus Jadi Pusat Transformasi Kehidupan, Pesan Dirjen Bimas Kristen di Sidang Raya Sinode GEPEKRIS ke-27
- Diklat Kepejabatan GPI Papua, “Gereja yang Kokoh di Tengah Dunia yang Berubah”
- Ditjen Bimas Kristen: MUBESLUB GPdI Momentum Meneguhkan Kesatuan dan Pelayanan Gereja
- Pemukulan Tetengkoren Tandai Konsultasi Nasional FK-PKB PGI XVIII di Kota Tomohon
- Doa Lintas Agama untuk Bangsa, Dari Ditjen Bimas Kristen hingga Maulid Nabi di Istiqlal
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
