Menuju Transformasi Pelayanan Digital, Penyuluh Agama Kristen Dibekali Pelatihan Konten Kreatif Bermuatan Iman

Senin, 02 Juni 2025, 21:23:39 WIB

Jakarta (DBK)---Mewakili Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Direktur Urusan Agama Kristen, Dr. Amsal Yowei, SE, M.Th, hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan Pelatihan Pengembangan Metode Penyuluhan melalui Konten Digital bagi Penyuluh Agama Kristen, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimas Kristen, Kementerian Agama RI. (02/06)

Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini diikuti oleh lebih dari 500 penyuluh agama Kristen dari seluruh Indonesia. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam menghadapi tantangan pelayanan di era digital yang terus berkembang.

Dalam laporan pembukaan, Ketua Panitia kegiatan, Evendy Hutabarat, menyampaikan bahwa transformasi digital telah mengubah cara masyarakat menerima informasi dan berinteraksi. Oleh karena itu, peran penyuluh agama juga harus ikut bertransformasi.

"Peran penyuluh agama tidak lagi terbatas pada kegiatan konvensional atau tatap muka. Saat ini, penyuluhan harus mampu menjangkau umat melalui berbagai media digital seperti media sosial, video daring, dan kanal digital lainnya. Untuk itu, penguasaan teknologi serta kemampuan menyampaikan pesan yang relevan dan membangun menjadi sangat penting," ujarnya.

Pelatihan ini dirancang untuk membekali penyuluh agama Kristen dengan keterampilan teknis dalam membuat konten digital serta menumbuhkan pola pikir yang adaptif dan misioner agar mampu menjawab dinamika zaman.

Sementara itu, dalam sambutan dan arahannya, Amsal Yowei menyampaikan apresiasi atas semangat para peserta dan kehadiran narasumber profesional dari dunia media. Ia menekankan pentingnya peran penyuluh agama Kristen sebagai terang, tidak hanya dalam pelayanan langsung, tetapi juga di ruang-ruang digital.

“Sebagaimana firman Tuhan dalam Matius 5:14, ‘Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.’ Penyuluh agama Kristen dipanggil untuk menjadi terang—tidak hanya secara fisik, tetapi juga di ruang digital yang kini menjadi bagian besar dari kehidupan umat,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi menuntut inovasi dalam metode penyuluhan. Menurutnya, media digital tidak boleh dianggap sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang strategis untuk menyampaikan kabar baik dan memperkuat nilai kasih, toleransi, serta perdamaian.

“Kita harus mampu menjangkau umat melalui berbagai platform digital. Media sosial dan video daring bisa menjadi sarana yang efektif untuk pembinaan iman, jika dikelola dengan kreatif dan bertanggung jawab,” lanjutnya.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber dari industri media, yakni Rio Pramasta (Koordinator Liputan News MDTV) dan Benedict Agung Tri H. (Head of Production MNC Group). Keduanya akan membagikan wawasan mengenai produksi konten digital, strategi komunikasi visual, hingga pemanfaatan analitik dan algoritma dalam memperluas jangkauan audiens.

Di akhir sambutannya, Dr. Amsal mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan semangat pelayanan yang tinggi dan terbuka terhadap perubahan.

“Kiranya pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat panggilan kita sebagai penyuluh yang bersaksi dan melayani di dunia yang terus berubah. Tuhan Yesus memberkati,” tutupnya.

 

Berita Terkait