Ditjen Bimas Kristen: MUBESLUB GPdI Momentum Meneguhkan Kesatuan dan Pelayanan Gereja

Selasa, 09 September 2025, 10:31:50 WIB

Manado [DBK] – Dirjen Bimas Kristen Kemenag Jeane Marie Tulung menghadiri Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), di Manado, Senin, (08/09/2025). 

Turut hadir Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling, bersama jajaran Forkopimda, para Pimpinan Majelis Pusat GPdI, para Pimpinan Majelis Daerah GPdI, dan para Pendeta GPdI perwakilan dalam dan luar negeri. 

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Bimas Kristen menegaskan bahwa MUBESLUB bukan sekadar agenda administratif, melainkan momentum iman untuk memperkuat kesatuan tubuh Kristus, meneguhkan arah pelayanan, dan menghadirkan gereja yang berdampak nyata bagi bangsa.

Dirjen menekankan bahwa bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari krisis moral, polarisasi sosial, kemiskinan, hingga persoalan lingkungan. Dalam situasi ini, gereja dipanggil untuk menjadi terang yang tidak padam.

“Gereja tidak boleh terjebak hanya di dalam temboknya sendiri. GPdI, bersama dengan seluruh gereja Tuhan, harus hadir di tengah masyarakat sebagai jawaban, sebagai berkat, dan sebagai teladan dalam transformasi sosial,” jelasnya.

MUBESLUB GPdI yang mengusung tema “Menjadikan Jemaat GPdI Berkarakter Kristus dan Berdampak bagi Dunia” dipandang relevan dengan kebutuhan gereja dan bangsa. Gereja tidak dinilai dari megahnya bangunan, tetapi dari buah kehidupan jemaatnya.

Selain itu, Dirjen Bimas Kristen menekankan pentingnya kerukunan internal umat Kristen sebagai dasar kesaksian. “Tidak ada kesaksian yang kuat tanpa kesatuan. MUBESLUB ini hendaknya menjadi momentum untuk memulihkan persekutuan, menyatukan hati, dan memperteguh panggilan kita sebagai satu tubuh di bawah satu Kepala, yaitu Yesus Kristus,” disampaikan lebih lanjut.

Terkait agenda pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) GPdI, Dirjen mengingatkan bahwa tata kelola organisasi merupakan bagian dari kesaksian iman.

“AD/ART bukan hanya kumpulan pasal dan ayat, tetapi cerminan dari karakter Kristus yang kita hidupi dalam tata kelola organisasi. Gereja tidak boleh hanya berapi-api di mimbar, tetapi rapuh dalam tata kelola. Tata kelola yang baik adalah wujud kesaksian iman,” tegasnya.

Ia berharap MUBESLUB ini bukan hanya menghasilkan dokumen baru, tetapi juga melahirkan semangat baru bagi GPdI. “Mari kita songsong masa depan GPdI dengan hati penuh pengharapan, menghadirkan gereja yang berdampak, bukan hanya di dalam gedung gereja, tetapi juga di tengah bangsa dan dunia,” pungkasnya.

Berita Terkait