Ditjen Bimas Kristen Kemenag : Ekoteologi Harus jadi Bagian Pelayanan Gereja

Senin, 22 September 2025, 20:15:51 WIB

Jakarta (DBK) – Kemenag mendorong gereja berperan aktif dalam isu ekologi dengan mengintegrasikan iman dan kepedulian terhadap alam ciptaan melalui Ekoteologi. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama (Kemenag) Jeane Marie Tulung, saat mewakili Menteri Agama membuka acara Togetherness 46th Anniversary & Pastor Fellowship Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) di Bogor, Senin, (22/09/2025).

Acara diawali dengan Ibadah yang dipimpin oleh Ketua Umum PGPI, Pdt. Dr. Jason Balompapueng, dihadiri sekira 600 gembala sidang dari gereja-gereja anggota PGPI se-Jakarta serta perwakilan dari beberapa provinsi.

Dirjen dalam sambutannya, menegaskan bahwa perayaan HUT PGPI ke-46 bukan sekadar momentum seremonial, melainkan wujud nyata rasa syukur atas perjalanan panjang PGPI dalam melayani umat. Ia menyebut bahwa selama 46 tahun, PGPI telah berperan penting dalam pertumbuhan iman, pembangunan bangsa, serta memperkuat kesaksian di tengah masyarakat.

“PGPI bukan hanya bertahan, tetapi terus bertumbuh, berkembang, dan menjadi berkat bagi bangsa. Masa depan gereja Tuhan di Indonesia adalah terang dan penuh pengharapan. Tuhan kita setia, dan gereja-Nya tetap berdiri kokoh,” tegas Jeane.

Dirjen juga menyoroti berbagai tantangan bangsa, mulai dari persoalan ekonomi, sosial, hingga digitalisasi yang berdampak pada generasi muda. Menurutnya, gereja diharapkan hadir bukan hanya sebagai pusat rohani, tetapi juga sebagai ruang solidaritas yang memperkuat umat melalui program pemberdayaan, pelatihan kerja, dan pelayanan diakonia.

Ia mengingatkan agar gereja tetap ramah bagi generasi muda, menjadi tempat di mana anak-anak menemukan identitas sejati di dalam Kristus, serta benteng yang menjaga nilai moral dan kepedulian sosial di tengah arus globalisasi.

Selain itu, Dirjen menekankan pentingnya peran gereja dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia. “Gereja dipanggil untuk menjadi jembatan kasih, menghadirkan damai Kristus, dan memperkuat persatuan bangsa. Gereja harus menjadi garam dan terang yang menyembuhkan, bukan melukai,” ujarnya.

Dirjen menilai PGPI memiliki peran strategis sebagai wadah persekutuan gereja Pentakosta sekaligus mitra pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan. Ia menekankan bahwa pelayanan gereja bukan hanya soal ritual, melainkan juga mencakup pendidikan iman, pelayanan keluarga, pemberdayaan ekonomi, hingga kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Lebih jauh, ia juga mendorong PGPI untuk berperan aktif dalam isu ekologi dengan mengintegrasikan iman dan kepedulian terhadap alam ciptaan melalui ekoteologi. “Kita dipanggil untuk menjaga bumi ini. Ekoteologi harus menjadi bagian dari pelayanan gereja, sehingga iman kita relevan bagi dunia,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Dirjen mengajak seluruh jajaran PGPI dan sinode di bawah naungannya untuk terus memperkuat persekutuan, memperdalam spiritualitas, dan menghadirkan gereja yang responsif terhadap persoalan bangsa.

“PGPI dipanggil bukan hanya untuk mencatat sejarah, tetapi untuk membuat sejarah. Jika gereja bersatu, gembala berdiri teguh, dan jemaat hidup dalam kasih, maka bangsa ini akan melihat Kristus hidup, bekerja, dan memulihkan Indonesia. Selamat ulang tahun ke-46 untuk PGPI. Tuhan Yesus memberkati,” pungkasnya.

Turut hadir Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Jakarta Mangarerak Barimbing, perwakilan Dikmental Pemprov. Jakarta serta Pendeta dan Gembala PGPI Jakarta.

Berita Terkait