Dirjen Bimas Kristen Pimpin Pelaksanaan Progam ‘Kita Cinta Papua’

Kamis, 06 Agustus 2020, 19:31:31 WIB

Jakarta, DBK -- Pendidikan dan pembinaan keagamaan khususnya bagi umat Kristen dan Katolik yang ada di Papua menjadi fokus kerja Menteri Agama dalam program Kita Cinta Papua. Pernyataan ini diutarakan Menteri Agama Fachrul Razi saat memimpin rapat koordinasi program Kita Cinta Papua, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.

Dalam rapat koordinasi ini, Menag mengharapakan agar Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury sebagai ujung tombak pertama dan Plt. Dirjen Bimas Katolik dalam menjalankan program Kita Cinta Papua. Selain Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury, turut hadir dalam pertemuan tersebut Plt. Dirjen Bimas Katolik  Aloma Sarumaha, Kepala Kantor Wilayah Papua Amsal Yowei, Ketua STAKPN Sentani Fredrik Warwer, Asisten III Sekda Provinsi Papua Demorow, Pdt. Norbertus B Renyaan, Pdt. Albert Yoku selaku pengurus FKUB Provinsi Papua dan jajaran Ditjen Bimas Kristen.

“Saya mengharapkan agar Pak Dirjen Bimas Kristen dapat melaksanakan program ini dengan maksimal dan sebaik-baiknya. Jadikan progam Kita Cinta Papua sebagai jembatan kesetiakawanan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi generasi Papua. Juga pembinaan keagamaan untuk pembangunan gereja-gereja di Papua, dan jangan sampai program ini dikaitkan dengan politik,” tegas Menag, Kamis (6/8).

Menag menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengambil langkah guna mempercepat implementasi program Kita Cinta Papua. Menag sudah mempersiapkan dana yang dibutuhkan terkait Kita Cinta Papua. Apabila dana yang ada saat ini masih kurang, akan dialokasikan dalam tahun anggaran mendatang. Menag meminta agar dilakukan pemetaan baik di sekolah-sekolah Kristen dan Katolik, juga gereja-gereja lama maupun yang baru.

Menanggapi arahan Menteri Agama, Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury menyatakan kesiapannya dan juga jajarannya. Ditjen Bimas Kristen sudah membuat berbagai perencanaan program kerja untuk Kita Cinta Papua dengan melakukan pemetaan untuk kebutuhan guru-guru di Papua dengan memprioritaskan putra putri daerah.

“Ditjen Bimas Kristen saat ini sudah menyusun program pendidikan di Papua bahkan hingga tahun 2021 untuk mempersiapkan sumber daya infrastruktur pembelajaran dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan dengan melakukan pembangunan sekolah baru yang disebut Midras (bahasa Ibrani) yang berbasis budaya Papua.”

Mewakili tokoh agama Papua, Pdt. Albert Yoku sangat mengapresiasi program Kita Cinta Papua sebagai dasar pembangunan sumber daya manusia di Papua. Pdt. Albert mengatakan bahwa gereja di Papua sudah sejak awal keberadaannya yaitu tahun 1925, menjadikan pendidikan bagian dari pembangunan manusia. Ia mencontohkan GKI Tanah Papua yang mengelola 833 sekolah dari tingkat usia dini hingga perguruan tinggi baik yang ada di Papua dan Papua Barat.

“Melalui program Kita Cinta Papua, kami sangat berharap pendidikan menjadi perhatian utama baik sumber daya manusia maupun infrastrukturnya. Karena ini yang pasti dapat dirasakan manfaatkan oleh masyarakat di Papua. Melalui program ini, Pak Menteri memiliki peluang menyentuh nurani orang Papua. Kami harap Pak Menteri dapat mengunjungi Papua dalam waktu dekat ini dan bertemu dengan seluruh penggiat keagamaan yang ada di Papua.”

Pdt. Albert menambahkan agar program ini juga dapat menyentuh pemuda Papua karena pemuda Papua yang ditempatkan oleh gereja-gereja untuk membangun sumber daya manusia hingga kepedalaman. (PK)

Berita Terkait