Turut Hadiri Pesparani Katolik Nasional Ke-2, Dirjen Sampaikan Pesan Penguatan Moderasi Beragama

Sabtu, 29 Oktober 2022, 12:29:16 WIB

Dirjen Bimas Kristen bersama Gubernur Prov. NTT dan Para Pejabat Es. I lain

Kupang, (DBK) – Perhelatan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional Ke-2 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Jumat (28/10/2022) malam.

Opening Ceremony digelar di Stadion Oepoi Kota Kupang. Panggung utama didesain megah dengan lambang negara Indonesia Burung Garuda dipasang pada bagian depan.

Hadir dalam Opening Ceremony, Dirjen Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd,Plt. Dirjen Bimas Katolik, Dirjen Bimas Hindu dan Dirjen Bimas Buddha menggunakan pakaian dan ornamen khas Nusa Tenggara Timur.

Hadir pula menyaksikan Opening Ceremony ini, anggota DPR RI, DPRD Provinsi NTT, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Ketua KWI, Uskup Agung Kupang, Ketua LP3KN, FORKOMPIMDA NTT, serta ribuan masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya.

Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional Ke-2 dimeriahkan juga dengan Kegiatan Expo UMKM NTT yang terselenggara di Taman Stadion Oepoi Kupang. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen berpartisipasi dalam kegiatan Expo ini di Stand Moderasi Beragama.

Saat dimintai keterangannya, Dirjen Bimas Kristen menyampaikan bahwa keikutsertaan pada Expo UMKM NTT Stand Moderasi Beragama adalah wujud dukungan Ditjen Bimas Kristen menyukseskan program Ditjen Bimas Katolik  dan juga menjadi wadah menyosialisasikan program strategis Kementerian Agama.

“Salah satu Program Strategis Kementerian Agama yang juga menjadi  Program Strategis Bimas Kristen adalah Penguatan Moderasi Beragama. Melalui stand ini masyarakat dapat memperoleh informasi terkait program Penguatan Moderasi Beragama melalui penjelasan pegawai yang bertugas serta tampilan dokumentasi, buku, dan majalah-majalah yang disiapkan,” jelas Dirjen.

Dirjen mengatakan lagi bahwa Indonesia adalah negara hasil konsensus bersama para pendiri bangsa. Perbedaan suku, agama dan ras dipersatuan dalam 4 pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD, NKRI, Bhineka Tunggal Ika.

“Sebagai penerus bangsa yang hidup  di era keterbukaan informasi saat ini perlu menyadari potensi konflik dapat saja terjadi, media sosial tak jarang memuat informasi negatif yang dapat merusak sendi-sendi berbangsa dan bernegara,  oleh sebab pemerintah telah menetapkan Program Penguatan Moderasi Beragama sebagai Program Strategis Nasional yang tertuang dalam RPJMN 2022-2024 dan Renstra Kementerian Agama tahun 2022 yang juga menjadi salah satu program strategis Ditjen Bimas Kristen,” kata Dirjen yang juga mantan Rektor IAKN Manado ini.

“Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bernegara,” pungkas Dirjen.

Berita Terkait