Kemenkeu Arahkan Alokasi Anggaran Bimas Kristen Tahun 2023 untuk Pelaksanaan Program Prioritas

Rabu, 01 Maret 2023, 18:00:20 WIB

Jakarta, (DBK) -- Ada dua hal yang harus kita lakukan saat diperhadapkan pada keterbatasan anggaran yaitu perlu adanya kejelian dalam menentukan/memilih program prioritas, kedua, perlu dilakukan proses pentahapan dalam pelaksanaan program.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan Putut Hari Satyaka, S.E., MPP.

Putut mengatakan bahwa tantangan global masih sangat tinggi di tahun 2023, hal ini terlihat dalam pertumbuhan ekonomi yang melambat dan inflasi belum sepenuhnya jinak. Katanya lagi, menurut IMF 43% negara (31 dari 72 negara) akan mengalami resesi di 2022/2023.

“Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan moderat, dan dampak dari perlambatan ekonomi global diperkirakan akan menahan laju investasi dan ekspor,” jelas Putut.

“Lembaga Internasional seperti IMF, World Bank, ADB, Bloomberg Consensus, dan OECD memproyeksikan  pertumbuhan Indonesia mengalami penurunan, namun demikian APBN kita di tahun 2023  harus optimis dan juga tetap waspada di tengah resiko tekanan geopolitik, ancaman resesi dan persiapan Pemilu 2024,” tambahnya.

Terkait kebijakan dan alokasi anggaran 2023 fungsi agama, Putut mengatakan dalam jangka menengah diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama, meningkatkan kerukunan antar umat beragama, meningkatkan pelayanan kehidupan beragama, meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, dan moderasi beragama.

“Selain Fungsi Agama, kebijakan dan alokasi anggaran 2023 fungsi pendidikan diarahkan pada peningkatan akses pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui perluasan wajib belajar dan bantuan pendidikan, peningkatan kualitas sarpras penunjang kegiatan pendidikan terutama di daerah 3T, penguatan link and match dengan pasar kerja, pemerataan kualitas pendidikan dan penguatan kualitas layanan PAUD,” ujarnya.

Lebih lanjut, Putut mengatakan bahwa hal-hal yang perlu menjadi perhatian jajaran Ditjen Bimas Kristen adalah pengalokasian belanja pegawai operasional, terutama pada satker Perguruan Tinggi yang masih lebih rendah dari realisasi, sehingga terdapat potensi minus belanja pegawai.

“Dua Tantangan terbesar Bimas Kristen tahun 2023 ini adalah peningkatan mutu pendidikan, baik dari sisi akses maupun kualitas pada jenjang Dasar-Menengah maupun Perguruan Tinggi serta pemberdayaan kelembagaan umat dalam rangka mendukung program prioritas moderasi beragama,” pungkasnya.

Berita Terkait