Jadi Narasumber, Sekretaris Ditjen Sampaikan Materi Terkait Deteksi Dini Kekerasan Seksual Pada PTKK

Jumat, 12 Mei 2023, 13:09:07 WIB

Jakarta, (DBK)--- Sekretaris Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Johny Tilaar, jadi narasumber pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh  Pusat Riset Agama dan Kepercayaan, OR IPSH BRIN bekerjasama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, bertempat di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Sasana Widya Sarwono Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 10, Jakarta, 12710, Jumat (12/05/2023).

Kegiatan ini  dilakukan sebagai persiapan pengumpulan data lapangan untuk bahan kajian “Deteksi Dini dan Mitigasi Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Keagamaan”.

Sekretaris Ditjen mengatakan bahwa Perguruan Tinggi adalah lembaga pendidikan yang seharusnya memberi rasa aman dan bahagia bagi civitas serta menjadi tempat mendidik anak bangsa,  namun yang terjadi saat ini, kampus juga dapat menjadi tempat melakukan kekerasan seksual, baik kepada perempuan maupun laki-laki.

“Berdasarkan data pada Ditjen Bimas Kristen, terdapat 386 Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKK), 7 diantaranya berstatus negeri. Jumlah PTKK yang terbilang banyak di kalangan Kristen disebabkan banyaknya denominasi gereja kristen,” jelas Sekretaris.

Lebih lanjut Johny katakan, di PTKK kasus kekerasan seksual yang muncul belum banyak terekspos, namun demikian bukan berarti tidak ada kasus yang terjadi, maka perlu adanya langkah preventif yang dilakukan.

“Jumlah kekerasan seksual terhadap perempuan saat ini semakin meningkat, selain dengan perkembangan IPTEK yang semakin pesat, jenis kekerasan seksual juga semakin beragam,” ujar Ses Ditjen.

Penegakan hukum melalui regulasi yang ada saat ini menurutnya belum mampu mengakomodir dan menuntaskan masalah yang terjadi.

“Hal tersebut disebabkan karena rumusan hukum yang ada saat ini belum mengakomodir permasalahan, khususnya jenis kekerasan terhadap perempuan dan instrumen lain yang meliputi Pencegahan, Pengembangan, Penangangan, Perlindungan dan Pemulihan yang melibatkan berbagai stakeholder di masyarakat,” terangnya.

“Dengan adanya PTKK dalam mengambil peran mitigasi seperti pembentukan satgas kekerasan seksual, melakukan kegiatan rohani untuk dosen dan mahasiswa secara rutin, memperketat pertemuan antara dosen dan mahasiswa, serta melakukan kampanye secara masif, diharapkan hal ini dapat mewujudkan PTKK yang bebas dari kekerasan seksual,” pungkas Sekretaris Ditjen.

Turut hadir pada kegiatan ini Kapus Riset dan Kepercayaan BRIN, Direktur Pendidikan Islam, Direktur Pendidikan Katolik, Direktur Pendidikan Hindu, Direktur Pendidikan Buddha dan peneliti BRIN.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

(Humas Ditjen Bimas Kristen)

Berita Terkait