Stafsus Menag: Transformasi Digital di semua Unit adalah Keharusan

Selasa, 30 Mei 2023, 08:27:59 WIB

Stafsus didampingi Ses Ditjen dalam Acara Bimtek SRIKANDI Tahun 2023

Bogor, (DBK) --- Staf Khusus Menteri Agama Bidang Image Building, Media dan Pengembangan IT, Wibowo Prasetyo mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) terus mendorong Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (DBK) untuk fokus dalam transformasi digital.

Hal ini diungkapkan Wibowo Prasetyo dihadapan peserta kegiatan Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) tahun 2023 yang diselenggarakan oleh DBK di Bogor, Kamis (29/05/2023). 

“Arahan Presiden kepada Bapak Yaqut Cholil Qoumas sejak beliau dilantik sebagai Menteri Agama adalah melakukan transformasi digital, arahan ini diterjemahkan Menteri Agama dengan membuat 7 program prioritas Kementerian Agama,” terang Stafsus.

Gus Bowo, panggilan akrabnya mengatakan selain transformasi digital, kebijakan prioritas Gus Menteri (GusMen) yang lain adalah Penguatan Moderasi Beragama, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, International Islamic Cyber University, Religiousity Index, dan Tahun Toleransi 2022.

“Pada Rakernas Kemenag, GusMen telah mencanangkan tahun 2023 sebagai tahun kerukunan, mengingat saat ini kita telah memasuki tahun politik maka perlu menjaga kerukunan dan merekatkan umat,” kata Gus Bowo.

Gus Bowo menambahkan selain 7 program prioritas, terdapatnya 1 lagi program prioritas tambahan yakni Pelaksanaan Sertifikasi Halal, secara mandatory yang juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (JPH). 

“Tahun 2023 ini target kita adalah 1 juta dan 10 juta pada 2024,” ujar Gus Bowo.

Kepada 90 peserta dari unsur Pejabat Eselon III, arsiparis pada DBK dan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri serta unit eselon I lainnya, Gus Bowo mengingatkan lagi bahwa transformasi digital harus dimiliki oleh semua unit di Kemenag tanpa kecuali, untuk memudahkan semua layanan Kemenag. 

“Kemenag berkomitmen menjadikan semua layanannya urusan keagamaan dan pendidikan di Kemenag bisa cepat, murah, efektif dan efisien, misalnya legalisir ijazah tidak perlu lagi ke kampus, cukup dilakukan secara online,” terangnya lagi.

Gus Bowo mengatakan lagi bahwa hasil pemetaannya bersama tim, mendapati bahwa Kemenag memiliki aplikasi/platform, lebih dari 2500. 

“Ini bukan mempermudah masyarakat tapi merepotkan karena tidak memiliki ruang memilah, saat ini Kemenag berupaya mengintegrasikan semua aplikasi dalam satu aplikasi yang bernama Super Apps Pusaka yang dapat didownload di android maupun eos,’’ tukasnya.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris DBK Johni Tilaar menyatakan bahwa jajaran Ditjen Bimas Kristen siap mendukung program prioritas Menag termasuk Transformasi Digital.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

(Humas Ditjen Bimas Kristen)

Berita Terkait