Sampaikan Sambutan dan Gunting Pita, Dirjen Bimas Kristen Mewakili Menag Pada Peresmian Gereja Mawar Sharon Surabaya

Kamis, 20 Juli 2023, 22:41:36 WIB

Surabaya (DBK)---Dihadapan sekira 6000-an undangan yang hadir pada peresmian Gereja Mawar Sharon (GMS) Rooftop Surabaya, Kamis, 20 Juli 2023, mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, menyampaikan Kemenag berkomitmen menjamin kesetaraan hak beribadah dengan tenang dan nyaman bagi setiap warga.

“Ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk merawat NKRI. Saya perlu sampaikan, Kemenag memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses yang adil dan setara terhadap tempat ibadah mereka,” ujar Dirjen dalam sambutannya.

Dirjen menegaskan, NKRI harus dirawat dengan menghadirkan kesetaraan termasuk untuk beribadah.

“Bagi Ditjen Bimas Kristen, GMS adalah kelompok strategis yang dimiliki bangsa yang merupakan organisasi keagamaan yang sadar didalam gereja ini berkumpul orang-orang hebat sebagaimanan acara ini pun dirancang hebat dan monumental,” ujar Dirjen.

Menurut Dirjen, latar belakang dan reputasi GMS dalam hal melayani Tuhan, melayani umat, melayani bangsa dan negara, serta menjaga Indonesia dalam peran mengarifi Masyarakat sudah tidak diragukan lagi.

“Peresmian tempat ibadah GMS dapat dimaknai dengan tebalnya tekat dan kuatnya niat umat mewarisi semangat perjuangan are’are’ Suroboyo di masa lalu, guna menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Dirjen.

Kementerian Agama, sambung Dirjen, memiki peran penting dalam mengelola urusan agama di Indonesia, memastikan kelangsungan kebebasan beragama serta memelihara kerukunan umat beragama.

“Salah satu program strategis Kemenag adalah Penguatan Moderasi Beragama, program ini mencermainkan pentingnya menjaga keberagamaan, menghindari fanatisme sempit, radikalisme, ekstremisme dalam beragama,” jelas Dirjen.

Pembukaan GMS, tambah Dirjen, adalah salah satu wujud nyata upaya Penguatan Moderasi Beragama, memberi tempat bagi umat kristiani  untuk beribadah secara bebas dan merdeka.

“Pada Rakernas Kemenag 2023 di Surabaya Januari silam, Bapak Menteri Agama telah mencanangkan tahun 2023 sebagai tahun kerukunan umat beragama. Hal ini menjadi komitmen Kemenag dalam upaya memperkuat pertahanan dan keamanan NKRI menjelang tahun politik 2024,”

“Kementerian Agama memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses yang adil dan setara terhadap tempat ibadah mereka,” tambah Dirjen pagi.

Bagi pemerintah, terang Dirjen , Pembukaan GMS dapat berdampak pada citra baik umat Kristen dan pemerintah tidak hanya di Indonesia tapi juga dipanggung dunia.

“Dalam konteks tahun politik, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan mencerminkan komitmen pemerintah menjaga kedamaian, keamanan dan stabilitas nasional,” sambung Dirjen lagi.

Dengan memfasilitasi  tempat ibadah bagi umat Kristen, Dirjen mengatakan, Kemenag ingin memperkuat pesan bahwa toleransi, kerukunan dan kebersamaan adalah prinsip yang penting dalam menjaga keutuhan dan keamanan negara.

“Mari kita sambut dengan penuh sukacita, dan penuh rasa syukur atas pembangunan dan peresmian Gereja Mawar Sharon, Tuhan memberkati kita semua,” pungkas Dirjen.

Sebelumnya, dalam renungan Firman Tuhan, dari Yesaya 60:1-6, Pastor Philip Mantofa mengatakan GMS Rooftop adalah sebuah kesaksian tentang sebuah kebangkitan.

“Kata bangkitlah berasal dari bahasa asli talitakum, kata yang dipakai oleh Tuhan Yesus membangkitkan seorang anak perempuan. Sebuah kata supranatural bermakna bangkitlah dari kematian, bangkitlah dari keterpurukan. Ini adalah sebuah kesaksian nyata bagaimana Tuhan membangkitkan kita (GMS),” jelas Pastor.

Januari 2020, lanjut Pastor, GMS bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa,  hanya berharap pada kemurahan Tuhan. “Tiga setengah tahun kemudiannya, lihat GMS hari ini! Tidak ada yang dapat mencuri kemuliaan Tuhan, semua yang ada saat ini terjadi hanya oleh anugerah Tuhan,” terang Pastor yang juga pemimpin GMS ini.

Menurut Pastor, semua yang GMS alami hari ini hanyalah permulaan. “Matahari tidak terbenam atas gereja ini melainkan matahari baru terbit, jika kita percaya kepada Tuhan tidak ada kata terlambat, karena Tuhan kita memulai sesuatu yang baru,” ujar Pastor.

Lebih lanjut Pastor mengatakan bahwa makna kata “kemuliaan Tuhan terbit atasmu” dalam Firman Tuban, berarti sesuatu yang berbobot Tuhan akan lakukan di GMS.

“Hari-hari kedepan, tidak peduli dunia mengatakan pesimis, paceklik, orang yang beriman kepada Tuhan kerohaniannya tidak akan mati, Tuhan akan memberikan rancangan damai sejahtera dan memberimu masa depan yang penuh pengharapan,” terang Pastor lagi.

Kemuliaan Tuhan, jelas Pastor lagi, jika hadir ditengah umat akan merubah sifat yang tidak baik menjadi baik. “Kita bisa melihat kebajikan dan kemurahan, kita bisa melihat buah-buah Roh Kudus, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kemurahan, kebaikan, penguasaan diri.

Kejahatan terjadi, menurut Pastor, tidak cukup diatasi dengan menangkap pelakunya melainkan perlu mendoakan karena ada roh jahat menguasainya. “Firman Tuhan berkata musuh kita bukanlah roh dan daging tetapi melawan roh-roh yang di udara,” tambahnya.

Pastor Philip percaya GMS dikhususkan oleh Tuhan agar jemaat yang datang memperoleh berkat dan menjadi berkat hingga ke manca negara.

“Tuhan akan menambahkan jiwa-jiwa yang membutuhkan Tuhan di tempat ini. Banyak orang dari luar negeri akan berbondong-bondong ke Surabaya. Saya berdoa GMS Rooftop akan menjadi kebanggaan Kota Surabaya,” harap Pastor.

“Menghargai keanekaragaman dalam bhinneka tunggal ika, terima kasih kami sampaikan kepada pemerintah yang memberi kesempatan kepada kami untuk menjadi kristiani dalam ibadah ini sebagaimana gereja harusnya demikian,” pungkas Pastor.

Selanjutnya, Walikota Surabaya, Ery Cahyadi, dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia atas berdirinya GMS Rooftop di Surabaya, menurutnya ketika sebuah tempat ibadah didirikan maka Rahmat Tuhan akan turun diatasnya.

“Ditempat ini bahkan memberi perhatian berdoa bukan hanya bagi Surabaya, tapi nasional bahkan dunia, ini menunjukkan toleransi yang luar biasa yang harus terus kita jaga setiap waktu,” jelas Walikota.

Apalah artinya sebuah kota, kata Walikota, kalau tidak menjaga persatuan dan toleransi. “Kita harus sadar di surabaya NKRI harga mati, tidak ada perbedaan dalam melakukan kegiatan sosial dan kebaikan-kebaikan,” ujar Walikota.

“Dengan diresmikannya GMS Rooftop, saya memohon Pendeta Philip dalam setiap ibadahnya mendoakan Surabaya agar masyarakatnya bersatu sampai akhir dunia ini,” pungkas Walikota.

Turut hadir di gedung berkapasitas 6000-an orang ini,  Ibu Irene Mantofa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Ibu, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce, Kapolres KP3 Tanjung Perak Ibu AKP Herlina, Perwakilan Kepala Otorita IKN, Dahlan Iskan (Mantan Menteri BUMN), Pengurus Jemaat GMS Pusat, Regional dari dalam dan luar negeri, Pakuwon Group, Perbankan & Asuransi, Vendor, Pers, Penasehat Hukum dari LBH Mawar Sharon Surabaya Barat, Pengurus Persekutuan Gereja – Gereja dan Lembaga – Lembaga Injili Indonesia (PGLII), Pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag), Gembala – Gembala Gereja Mawar Sharon Surabaya Barat yang datang dari dalam dan luar negeri,  Hamba Tuhan dari GMS 1,  Jemaat GMS kota Surabaya, beberapa GMS luar kota Surabaya dan GMS Jateng.

Dilansir dari laman resminya, GMS adalah gereja sel yang apostolik dan profetik.   didirikan di tahun 1984 dalam bentuk persekutuan doa, GMS kini telah berkembang menjadi gereja yang bertumbuh cepat tersebar di seluruh negeri, bahkan sampai ke Asia, Australia, Eropa & Amerika.

Berita Terkait

• Bimas Kristen Gelar Bimtek Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja Pemuda
• Dirjen Bimas Kristen : "GBKP Adalah Pilar Iman dan Sosial Masyarakat Karo".
• Menyatukan Langkah, Menguatkan Pelayanan Penyuluhan
• Memperkuat Sinergi Pemerintah dan Induk Organisasi Gereja dalam Tata Kelola Keagamaan
• Kanwil Kemenag DKI Jakarta Serahkan Bantuan untuk Gereja HKBP Kapuk Sawah yang Terbakar

Berita Terpopuler