Dirjen Bimas Kristen: Produktivitas dan Daya Saing adalah Kata Kunci

Minggu, 27 Agustus 2023, 11:40:17 WIB

Jakarta (DBK)--Mulai hari ini dan kedepan produktifitas dan daya saing dijadikan kata kunci dalam pengabdian. Hal ini disampaikan Dirjen Bimas Kristen secara daring pada acara Wisuda Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII) Surabaya, Sabtu, (26/08/23).

Ditjen mengatakan status akreditasi program studi dan Institusi yang disandang STTII kiranya memompa semangat  mempertahankan mutu akuntabilitas dan produktifitas.

“Status akreditasi harus terus ditingkatkan mutunya, tidak hanya mengedepankan pola pikir yang berkelanjutan tapi juga pola pikir regeneratif, agar mencapai akreditasi unggul bahkan akreditasi internasional,” dorong Dirjen.

Menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Karakter Kristiani Menuju Era 5.0, Dirjen mengatakan bahwa wisudawan-wisudawati, akademisi dan ilmuwan bidang keagamaan nerupakan lapisan terdidik bangsa, lapisan elit bangsa dan lapisan elit umat.

“Di pundak kita ada tanggung jawab mengawal umat, mengawal jemaat, mengawal bangsa dan negara, dan juga perkembangan ilmu pengetahuan,” terang Dirjen.

Kita membayangkan, lanjut Dirjen, visi Indonesia Emas tahun 2045, negara nusantara yang berdaulat maju dan berkelanjutan. “Visi ini sesuai dengan  rumusan karakter kristiani  menuju era 5.0,” ucap Dirjen.

Negara nusantara, kata Dirjen, adalah negara kepulauan yang memiliki ketangguhan politik ekonomi keamanan nasional dan budaya peradaban.

“Di era ini, dalam variabel sosial budaya, terdapat unsur kerukunan, kerjasama dan kesetaraan. Kerukunan intern umat beragama dan antar umat beragama  merupakan buah ramu dari pendidikan agama dan pendidikan keagamaan kita,” tambah Dirjen.

Dirjen mengatakan lagi bahwa mereka yang terdidik dan tercerahkan akan melahirkan semangat untuk berbagi, mengabdi dengan semua tekad dengan daya tahan yang tinggi.

“Dengan bekal ini kita bisa melanjutkan langkah  akselerasi dan transformasi pada semua bidang,” ujarnya lagi.

Era masyarakat 5.0, terang Dirjen, ditandai oleh integrasi yang semakin mendalam antara teknologi digital di satu pihak dengan dunia fisik di pihak lain. “Kecerdasan buatan berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan seluruh aspek kehidupan masyarakat, karakter kristiani yang mencakup nilai-nilai etika moral dan integritas akan menjadi semakin penting,” ucap Dirjen.

Di era 5.0 kata Dirjen orang Kristen perlu memastikan bahwa nilai-nilai iman mereka tetap terjaga. “Orang Kristen ditantang untuk mendalami iman dan spiritualitas melalui perangkat  teknologi yang semakin canggih, terang nya.

Menurut Dirjen, sikap kreatif dan inovatif serta berorientasi pada pelayanan kepada sesama akan membantu individu dan gereja  mengatasi tantangan sosial yang muncul di era ini.

Lebih lanjut Dirjen mengatakan masalah yang muncul di era masyarakat majemuk selalu bersifat kompleks yang hanya dapat ditangani secara multisektor dan multiseholder.

“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, hal itu tidak bisa kita kerajaan sendiri. Mari kita bekerja sama, bersinergi, mengiringi doa dan harapan kiranya kita terus bersemangat memberi kontribusi terbaik bagi gereja, masyarakat, bangsa dan negara, serta bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,”

“Selamat kepada para wisudawan wisudawati, para orang tua, dan pimpinan STTII, Tuhan memberkati,” pungkas Dirjen. (EV)

------------------------------------------------------------------------------

Tim Humas DBK

Berita Terkait