Ibadah Awal Bulan Ditjen Bimas Kristen Agustus 2019

Senin, 05 Agustus 2019, 11:18:47 WIB

Suasana Ibadah

"kita harus berdampak bagi banyak orang, jika tidak demikian kita akan dibuang dan diinjak”

Jakarta, DBK – Dalam rangka mengawali minggu pertama pada Agustus ini, segenap pegawai Ditjen Bimas Kristen menyelenggarakan ibadah awal Minggu yang bertempat di ruang rapat Bimas Kristen Jl. MH. Thamrin Lt. 10. Seluruh pegawai diingatkan melalui Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Hendri Lokra. Beliau merupakan Pendeta dari Gereja Protestan Maluku (GPM) yang juga sebagai pengurus organisasi PGI Bidang Keadilan dan Perdamaian.

Dalam khotbahnya yang dibacakan dari kitab Injil Matius 5:13–16, Pdt. Hendri menyampaikan bahwa konteks politik saat ini terus mengalami perubahan yang menuntut komitmen kita untuk tetap memiliki integritas sebagai anak Tuhan. Tantangan yang kita alami saat ini tidaklah mudah, namun sebagai orang Kristen, kita harus bisa menjadi garam yang dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai anak-anak Allah, kita harus memiliki kualitas keimanan yang tinggi. “Jika kita memandang garam, garam hanyalah sebuah benda kecil yang dapat dengan mudah dibuang atau diinjak orang, namun fungsi dari garam itu sendiri sangatlah besar, bisa memberikan rasa nikmat pada setiap makanan”, jelas Pdt. Hendri. “Kita harus ada bedanya dengan orang di luar sana yang belum mengenal Kristus, kita harus berdampak bagi banyak orang, jika tidak demikian kita akan dibuang dan diinjak”, tambahnya.  

Sebagai bagian dari keluarga Allah, pegawai Ditjen Bimas Kristen harus bisa menjadi garam dalam pelayanannya bagi masyarakat Indonesia. Seluruh pegawai harus memiliki visi dan misinya Allah sehingga apa yang dilakukan dapat bertumbuh serta berbuah, dan buahnya bisa dinikmati oleh banyak orang. Kekompakan dan bermental seorang saudara yang menaruh Kasih setiap waktu harus selalu dimiliki oleh semua staf. “Mari kita mengerjakan rencana Allah untuk membangun komunitas keluarga Allah yang dimulai dari pribadi kita, ruang kerja kita dan kantor kita”, ajak Pdt. Hendri Lokra saat menutup khotbahnya. (PK).

Berita Terkait