Kemandirian Pesantren Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa

Jumat, 11 Oktober 2024, 00:19:03 WIB

Bandung (DBK)---Kementerian Agama (Kemenag) mencatat pencapaian signifikan dari Program Kemandirian Pesantren yang diinisiasi Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, sejak 2021. Program ini berhasil mendorong pembentukan 432 badan usaha di lingkungan pesantren, memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional.

Saat membuka acara Gebyar Expo Kemandirian Pesantren di Trans Mal Bandung, Jawa Barat, Menag Yaqut menyatakan bahwa kemandirian pesantren adalah bukti komitmen pemerintah kepada pesantren yang telah berkontribusi besar bagi negara. “Program Kemandirian Pesantren adalah prioritas yang harus terus dijalankan. Kini ada 3.600 pesantren yang telah menerima bantuan inkubasi, dan kami harap program ini akan berlanjut di masa mendatang," ujar Gus Men, panggilan akrab Yaqut. Ia menekankan pentingnya pesantren untuk kuat secara ekonomi, sehingga tidak bergantung pada pihak lain, dan menegaskan bahwa Program Kemandirian Pesantren akan tetap berlanjut berkat Keputusan Menteri Agama (KMA) yang telah ditetapkan.

Mewakili Dirjen Bimas Kristen, Direktur Pendidikan Kristen Sudirman Simanihuruk turut hadir dalam expo tersebut, menunjukkan dukungan lintas agama terhadap penguatan ekonomi berbasis lembaga pendidikan. Sudirman menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Kemandirian Pesantren yang mampu mendorong lahirnya ratusan badan usaha, membuktikan bahwa lembaga pendidikan agama berpotensi besar dalam mendukung perekonomian nasional.

Acara expo yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri 2024 ini menampilkan produk unggulan dari 55 booth badan usaha pesantren, di mana Menag Yaqut mengunjungi setiap booth untuk mengamati produk-produk khas yang dipamerkan serta berdialog dengan para pengelola. Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menambahkan bahwa ide besar dari program ini adalah menciptakan pesantren yang mandiri dan berdaya. Dengan bantuan inkubasi yang telah diberikan kepada 3.600 pesantren, masih ada sekitar 40 ribu pesantren lainnya yang membutuhkan dukungan serupa.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren turut menggarisbawahi pentingnya transaksi ekonomi selama expo ini sebagai bukti konkret kemandirian pesantren. Ia berharap jumlah booth dan produk yang dipamerkan akan bertambah pada expo mendatang. Ketua Forum Ekonomi Pesantren Indonesia (FEPI) juga menekankan bahwa acara ini adalah momentum penting untuk membangun jejaring antarpesantren, yang tak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pelaku ekonomi yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta dan pengunjung, expo ini menjadi landasan kuat bagi pesantren untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk unggulannya. Kemandirian pesantren kini bukan lagi sekadar visi, melainkan telah menjadi kekuatan baru yang ikut membangun ekonomi bangsa.

--------------------------------------------------------------------------------------

Sumber : Humas HDI

Berita Terkait