Dirjen Bimas Kristen Dorong Transformasi Pendidikan Kristen di Papua melalui Merdeka Belajar

Kamis, 17 Oktober 2024, 15:40:20 WIB

Sentani (DBK)---Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Jeane Marie Tulung, menyampaikan pesan transformasional dalam sambutannya di acara wisuda ke-25 Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Sentani, yang digelar di Hotel Suni Abepura pada 17 Oktober 2024. Dalam kesempatan tersebut, Dirjen menekankan pentingnya penerapan program Merdeka Belajar di perguruan tinggi keagamaan Kristen, terutama di STAKPN Sentani, guna meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan.

Dirjen menyampaikan bahwa Permendikbud No. 53 tahun 2023 dan Merdeka Belajar edisi 26 membuka peluang besar bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) untuk bertransformasi. “Merdeka Belajar bukan hanya kebijakan pendidikan, tetapi selaras dengan misi keselamatan yang Tuhan kehendaki bagi umat manusia dan dunia,” ujarnya.

Dirjen juga menggarisbawahi beberapa tantangan utama dalam implementasi program ini, seperti keterikatan pendidik pada pola pikir lama dan kesulitan institusi dalam beradaptasi dengan kurikulum yang baru. Menurut Dirjen, perubahan paradigma adalah kunci untuk mewujudkan kemerdekaan berpikir dalam pendidikan. “Kemerdekaan dalam belajar harus dimulai dengan perubahan mindset. Kemerdekaan berpikir dengan paradigma baru dapat dicapai melalui model pembelajaran yang otentik dan relevan dengan konteks masa kini,” tambahnya.

Selain itu, acara wisuda kali ini menjadi momen penting bagi para lulusan STAKPN Sentani untuk siap terjun ke dunia kerja, terutama di bidang pendidikan agama Kristen yang semakin berkembang di Papua. Tulung menyatakan bahwa lulusan STAKPN Sentani memiliki kesempatan yang luas untuk berkontribusi, mengingat peningkatan jumlah satuan pendidikan Kristen yang telah dinegerikan di Papua.

“Dengan semakin terbukanya akses pendidikan di Papua, kami berharap lulusan-lulusan ini siap untuk mengabdi di sekolah-sekolah Kristen yang baru diresmikan. Kebutuhan akan tenaga pendidik yang berkualitas semakin tinggi,” tutur Dirjen, memberi harapan kepada para lulusan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua STAKPN Sentani, Fredrik Warwer, turut menyampaikan harapannya agar para wisudawan dapat menjadi generasi yang unggul secara intelektual, moderat, dan memiliki nilai-nilai moral yang kuat. “Dalam menghadapi era Revolusi Industri 5.0, kita dituntut untuk menjadi generasi yang berpikir terbuka, inklusif, dan mampu menjembatani perbedaan,” ungkap Warwer, mendorong lulusan untuk terus mengembangkan diri dan berperan aktif dalam masyarakat.

Dengan semangat Merdeka Belajar, acara wisuda ini menjadi tonggak penting bagi lulusan STAKPN Sentani, yang diharapkan dapat berkontribusi nyata dalam kemajuan pendidikan Kristen di tanah Papua, serta menjadi agen perubahan yang membangun harmoni di tengah keberagaman.

Berita Terkait