Kementerian Agama Gelar Nikah Massal Bertema ‘Cinta dalam Ridha Ilahi’, 100 Pasangan Resmi Menikah Masjid Istiqlal Jakarta Pusat

Minggu, 29 Juni 2025, 03:19:30 WIB

Jakarta (DBK)---Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama RI menggelar acara nikah massal bertema “Cinta Dalam Ridha Ilahi” sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Peaceful Muharram di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Sabtu (28/6/2025). Sebanyak 100 pasangan dari wilayah Jabodetabek resmi menikah dalam kegiatan ini sebagai wujud nyata pelayanan negara dalam memfasilitasi pernikahan yang sah, legal, dan penuh keberkahan.

Mewakili Direktur Jenderal Bimas Kristen, Sekretaris Ditjen Bimas Kristen, Johni Tilaar, hadir dalam kegiatan nikah massal tersebut sebagai wujud dukungan dan solidaritas terhadap program lintas direktorat di lingkungan Kementerian Agama. Kehadiran ini mencerminkan komitmen Ditjen Bimas Kristen dalam memperkuat semangat kebersamaan, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama di Indonesia. Ditjen Bimas Kristen menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari upaya kolektif membangun bangsa melalui penguatan nilai-nilai keluarga dan kehidupan sosial yang harmonis. Lebih dari sekadar membantu masyarakat kurang mampu untuk melangsungkan pernikahan secara sah dan bermartabat, kegiatan ini juga menjadi ruang mempererat persaudaraan lintas iman dalam bingkai kebangsaan yang kokoh, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, hadir langsung menjadi saksi pernikahan dan memberikan nasihat kepada para peserta. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa menikah merupakan bagian dari ajaran Rasulullah sekaligus sunatullah. “Segala sesuatu diciptakan berpasangan. Maka siapa yang sudah siap, segerakanlah menikah. Dan bagi yang belum memiliki pasangan, peran makcomblang sangat penting. Itu pekerjaan yang mulia, bahkan pahalanya bisa setara dengan membangun masjid,” ujarnya.

Menag juga menyampaikan bahwa pernikahan adalah mitsaqan ghalidzan sebuah perjanjian suci dan penuh keberkahan. “Yang hadir dalam akad ini bukan hanya manusia, tetapi juga malaikat dan jin, sebagaimana dalam kisah pernikahan Nabi Adam dan Hawa,” tambahnya.

Ia pun mengutip pemikiran Syekh Mutawali al-Arabi terkait dinamika rumah tangga. “Konflik dalam keluarga bersifat lentur. Pagi bisa berselisih, malam sudah jadi pengantin baru lagi. Hubungan suami-istri adalah seperti karet: fleksibel dan saling memaafkan,” ucap Menag.

Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, pasangan yang menikah dalam acara ini juga menerima bantuan modal usaha minimal Rp2,5 juta per pasangan dari BAZNAS, fasilitas kamar hotel, serta bimbingan pasca-akad dari Kementerian Agama.

Menag menegaskan pentingnya pencatatan pernikahan secara resmi agar anak-anak yang lahir dari pernikahan tersebut memiliki hak administratif, seperti Kartu Keluarga, akta kelahiran, hingga paspor. “Pencatatan ini penting. Hari ini, negara langsung hadir memfasilitasi pencatatan nikah. Ini juga bagian dari upaya kita memenuhi rukun Islam kelima,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menag juga menyampaikan bahwa program nikah massal akan terus dilanjutkan. “Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan nikah massal untuk minimal 1.000 pasangan di seluruh Indonesia. Bersyukurlah, karena pernikahan Bapak/Ibu disponsori dan penuh keberkahan,” imbuhnya.

“Jangan malu mengikuti nikah massal. Yang penting sah secara agama dan negara, dan insyaAllah penuh berkah. Setelah akad, tanggung jawab kita tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Jadikan diri kita bidadari bagi pasangan masing-masing,” tutup Menag.

Berita Terkait

Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali

Ujian Penyuluh Non-PNS di Lingkungan Bimas Kristen 2018
Dibaca: 1285 kali