Bimas Kristen Tegaskan Komitmen Sejahterakan Guru Agama dalam Dialog Media Kemenag
Rabu, 29 Oktober 2025, 20:02:42 WIB

Jakarta (DBK)---Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan serta peningkatan kompetensi guru agama Kristen di Indonesia. Komitmen tersebut disampaikan dalam Dialog Media “Kemenag & Kesejahteraan Guru Agama” yang diselenggarakan oleh Biro Hubungan Komunikasi Publik (HKP) Kementerian Agama, Rabu (29/10/2025).
.jpeg)
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Eselon I Kementerian Agama, termasuk Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Buddha, Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, serta Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Dalam forum tersebut, Direktur Pendidikan Kristen, Suwarsono, mewakili Dirjen Bimas Kristen, menyampaikan paparan mengenai program prioritas Ditjen Bimas Kristen yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan profesionalitas guru Pendidikan Agama Kristen (PAK).
“Guru agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik. Karena itu, peningkatan kesejahteraan dan kompetensi mereka menjadi prioritas utama dalam kebijakan Ditjen Bimas Kristen,” ujar Suwarsono.
Suwarsono menjelaskan, hingga tahun 2025 terdapat 50.270 guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di seluruh Indonesia. 12.496 guru telah tersertifikasi, sementara 37.774 guru lainnya masih menjadi sasaran Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan hingga tahun 2026.
“Sepanjang tahun 2025, Ditjen Bimas Kristen telah melaksanakan PPG Dalam Jabatan bagi 10.841 guru, baik guru mapel PAK maupun guru umum di SPKK, melalui tiga tahap (Batch 1–3). Pada tahun 2026, Ditjen Bimas Kristen menargetkan 16.600 guru mengikuti PPG dengan alokasi anggaran sebesar Rp 13 miliar,” jelasnya
.jpeg)
Selain peningkatan kompetensi, Ditjen Bimas Kristen juga fokus memperjuangkan kesejahteraan guru non-ASN. Pada tahun 2025, Ditjen Bimas Kristen menyalurkan total anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk program insentif dan tunjangan khusus bagi guru non-ASN, dengan rincian: 3.831 guru penerima insentif dengan total Rp 11,54 miliar, dan 738 guru penerima tunjangan khusus di daerah 3T dengan total Rp 13,63 miliar.
“Pemberian tunjangan dan peningkatan kompetensi guru diharapkan dapat berdampak nyata pada peningkatan kesejahteraan guru, peningkatan profesionalisme, serta tercapainya tujuan pendidikan nasional,” tutur Suwarsono.
Sementara itu, Kepala Biro HKP Kemenag, Thobib Al-Asyhar, menegaskan bahwa Kemenag secara konsisten mendukung program nasional peningkatan kesejahteraan guru.
“Isu kesejahteraan guru sangat menarik dan sensitif, sehingga kita perlu memberikan perhatian serius. Kemenag berkomitmen melakukan akselerasi pelaksanaan PPG bagi seluruh guru agama, dengan target penyelesaian sertifikasi pada tahun 2026,” ungkapnya.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi Publik, Ismail Cawidu, turut menjelaskan hasil riset yang menunjukkan bahwa peningkatan tunjangan profesi guru dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta dapat memberikan dampak signifikan terhadap kepuasan, motivasi, dan kesejahteraan guru.
“Kenaikan tunjangan tersebut terbukti meningkatkan kepuasan, motivasi, serta kesejahteraan guru, sekaligus memperbaiki persepsi publik terhadap profesi guru agama,” tegas Ismail.
Beliau juga menyampaikan amanat Menteri Agama untuk mempercepat implementasi Kurikulum Cinta, memperhatikan peningkatan tunjangan bagi guru honorer, serta memperkuat identitas sekolah di bawah Kementerian Agama agar adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebijakan pendidikan nasional.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan peningkatan kesejahteraan guru sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Kebijakan ini merupakan bagian dari Asta Cita Misi ke-4, yaitu memperkuat SDM, sains, teknologi, pendidikan, dan kesetaraan sosial.
Kementerian Agama melalui program “Kemenag Berdampak” terus memperluas jangkauan program berorientasi hasil nyata, termasuk peningkatan kesejahteraan guru agama.

Dialog Media ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kolaborasi antara pemerintah, Kemenag dan media dalam menyampaikan program-program prioritas kepada publik.
Melalui partisipasinya, Ditjen Bimas Kristen menegaskan keseriusannya memperjuangkan hak-hak guru, meningkatkan kesejahteraan, serta memperkuat profesionalitas pendidik agama Kristen di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
- Dirjen Bimas Kristen Sampaikan Kuliah Umum di Universitas Artha Wacana Kupang
- Dirjen: Penegerian Harus Jadi Momentum Peningkatan Mutu Pendidikan Kristen di Indonesia Timur
- Tinjau SPKKN di NTT, Dirjen Serahkan Bantuan dan Bagikan Makanan Bergizi Gratis
- Weldemina Yudit Tiwery Hadiri Pembukaan AICIS+ 2025, Wujud Sinergi Lintas Agama di Dunia Akademik
- Kemenag Tegaskan Komitmen Perkuat SDM Papua Berbasis Iman dan Budaya di Peringatan 100 Tahun Peletakan Peradaban Pendidikan
Berita Terpopuler
Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali
Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali
Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali
Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali