Plt. Dirjen: "Penggunaan Teknologi IT dalam Pelayanan Pemerintah Harus Menjadi Budaya"

Kamis, 25 Agustus 2022, 12:07:52 WIB

(Bandung), DBK -- Salah satu hal wajib dari setiap penyelenggara pemerintah adalah menyampaikan informasi yang transparan dan akuntabel.  Setiap pengelolaan keuangan negara harus bisa dipertanggungjawabkan secara mutlak kepada masyarakat. Hal tersebut penting untuk dilakukan, dan oleh karenanya Bagian Umum dan BMN Ditjen Bimas Kristen menyelenggarakan kegiatan Implementasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) Focus On Asset Management Module 2022 di Bandung.

Kepala Bagian Umum dan BMN Ririn Retno Widarti selaku ketua panitia menyampaikan bahwa dalam mengelola uang negara, pemerintah harus seolah berada di akuarium dengan air dan kaca yang bening agar mudah diamati dan diawasi oleh setiap warga negara.

Tidak berhenti di sana, kebutuhan transparansi dan akuntabilitas bukan sebatas pemerintah mengelola uang, tapi juga aset yang menjadi kekayaan negara yang disebut dengan Barang Milik Negara (BMN).

“BMN merupakan variabel penting yang menentukan apakah suatu penyelenggara negara berlangsung kredibel atau tidak. Ketika sistem penggunaan keuangan negara dibangun sedemikian rupa agar meminimalisir penyalahgunaan, maka sistem pengelolaan BMN menjadi keniscayaan untuk dibangun dan dirawat akuntabiitasnya,” terang Ririn (24/08).

Lebih lanjut dikatakan, tata Kelola keuangan dan BMN harus menjadi satu nafas dalam manajemen negara.

“Berbagai upaya untuk memperbaharui tata kelola pemerintah terus diupayakan, cara kerja yang semula manual diubah secara digital, jelas Ririn.

“Pemerintah semakin profesional dalam mengelola laporan keuangan juga asetnya, meskipun kekurangan di sana sini, salah satunya adalah over lapping aplikasi, yaitu terlalu banyak aplikasi yang dipergunakan para pengelola,” tukasnya.

Sinkronisasi data amat penting untuk memastikan alur pelaporan yang valid dan reliabel. Menyikapi kendala tersebut, maka dibangunlah suatu sistem terintegrasi yang menyatukan seluruh alur pekerjaan pengelolaan keuangan negara yang dinamakan SAKTI.

“Setiap pengelolaan BMN harus menganut prinsip teguh dan tegak lurus terhadap regulasi yang berlaku, oleh karenanya implementasi aplikasi SAKTI ini harus kita dukung dan laksanakan,” tutur Ririn.

Senada dengan pernyataan Ririn, Plt. Dirjen Bimas Kristen Dr. Pontus Sitorus, M.Si juga mengatakan bahwa aplikasi SAKTI ini bukanlah aplikasi baru, namun seiring berjalannya waktu ada penambahan modul, yang semula berfokus pada bidang perencanaan dan keuangan, saat ini dikembangkan sampai ke bidang BMN.

“Teknologi informasi termasuk aplikasi SAKTI ini terus berkembang sehingga peningkatan kompetensi SDM di Ditjen Bimas Kristen menuju pemerintahan berbasis digital juga perlu untuk dilakukan,” ujar Pontus.

Dikatakan Plt. Dirjen, aplikasi SAKTI merupakan bagian dari semangat perubahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah Indonesia, dimana pandemi covid-19 menjadi pendorong bagi birokrasi pemerintah dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Kemajuan teknologi dan pemahaman masyarakat akan pelayanan publik semakin meningkat, saat ini masyarkaat semakin menutut lebih atas pelayanan yang diberikan dan senantiasa mengawasi, meluruhkan serat mendotong laju pemerintahan,” tukasnya.

“Penggunaan teknologi IT dalam pelayanan pemerintah (digitalisasi) bukan lagi kebutuhan, seharusnya menjadi culture karena publik membutuhkan layanan cepat, tepat, murah, tanpa biaya, dan terukur yang salah satunya dengan sistem aplikasi yang akan terus dikembangkan oleh pemerintah,” tegasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari (24 s.d 26 Agustus 2022) di Hotel de Braga by Artotel Bandung ini mengundang ASN dari Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Buddha, Ditjen Bimas Hindu, BPJPH, Inspektorat Jenderal Kemenag RI, Biro Keuangan&BMN Kemenag RI, pengelola aplikasi SAKTI di masing-masing Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKKN), perwakilan ASN dari Kementerian Sosial dan Kemendikbud Riset dan Teknologi.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber : -

Penulis : Gloria de Fretes

Editor : Harryson Eddy

Foto: Istimewa

Berita Terkait