Mewakili Menag pada Konferensi Nasional Gereja dan Pendidikan 2023, Dirjen dorong Para Pihak Berkolaburasi Tingkatkan Mutu Pendidikan
Selasa, 25 Juli 2023, 14:51:37 WIB

Jakarta (DBK)--- Mayoritas sekolah kristen di Indonesia saat ini masih dalam kondisi memprihatinkan sehingga memerlukan perhatian dan peran semua pihak agar sekolah-sekolah tersebut tidak saja dapat bertahan tapi secara gradual mutunya dapat meningkat. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Jeane Marie Tulung, saat mewakili Menag pada helatan Konferensi Nasional Gereja dan Pendidikan 2023 yang diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), di Jakarta, 25/07/2023.
“Pelaksanaan Konferensi Nasional Gereja dan Pendidikan 2023 sangat penting dan strategis karena mempertemukan pemerintah, sinode, perguruan tinggi, yayasan, dunia usaha, termasuk media masa dan orang tua,” jelas Dirjen.
Yang terpenting pada kegiatan ini, menurut Dirjen, adalah para peserta memberi sumbangan yang terbaik bagi mutu Pendidikan Kristen. “Hati dan pikiran kita tegak lurus pada pengabdian terbaik bagi jemaat, umat, masyarakat, bangsa dan negara. Mari kita satukan langkah dalam langka yang lebih sinergis kolaburatif, dan berkelanjutan di masa mendatang,” tambah Dirjen.
Lebih lanjut Dirjen mengatakan, telah disusun rancangan teknokratis dalam RPJPN 2024-2045 dan rumusan akademik yang disebut Indonesia Emas 2045, dimana kedua dokumen itu bersesuaian dengan pilar megatrend 2045.
“Gambaran Indonesia Emas ditekankan pada upaya Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan,” ujar Dirjen
Dirjen menambahkan lagi, bahwa Presiden Jokowi telah menggambarkan visi Indonesia 2015-2085 diantaranya:
- Sumber Daya Manusia Indonesia yang Kecerdasannya mengungguli Bangsa-bangsa lain di Dunia.
- Masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi Pluralisme, Berbudaya, Religius dan Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Etika.
- Indonesia menjadi Pusat Pendidikan, Tekonologi dan Peradaban Dunia.
- Masyarakat dan Aparatur Pemerintah yang Bebas dari Perilaku Korupsi.
- Terbangunnya Infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia.
- Indonesia menjadi Negara yang Mandiri dan Negara yang Paling Berpengaruh di Asia Pasifik.
- Indonesia menjadi Barometer Pertumbuhan Ekonomi Dunia.
“Dimana posisi kita hari ini? Data sekolah kristen dasar dan menengah di lembaga kami dan kemendikbut bercampur baur dan menjadi satu dan sebagain besar lembaga pendidikan berada di bawa Kemendikbud termasuk para guru dan tenaga kependidikan,”ungkap Dirjen
Ditjen Bimas Kristen, jelas Dirjen, sementara berupaya agar dalam satuan pendidikan kegamaan Kristen terdapat guru agama, guru kelas, guru mata pelajaran yang diangkat menjadi ASN. “Kita memiliki kerinduan untuk membuka Sekolah Dasar Kristen Negeri, Sekolah Menengah Pertama Kristen Negeri, Sekolah Menengah Agama Kristen Negeri, juga Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri, terutama di kantong-kantong agama Kristen, agar terakomodir pengangkatan tenaga pendidik dimaksud,” tambah Dirjen lagi.
Pihaknya, kata Dirjen melakukan usaha perintisan, diantaranya pemberian ijin Sekolah Keagamaan Kristen Swasta baru, kemudian alih status sekolah dan Perguruan Tinggi swasta menjadi negeri. “ Bapak Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, telah menandatangani SK Pembentukan Tim Alih Status dan Penegerian Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen Negeri dan PTKKN,” ungkap Dirjen.
Infrastuktur keilmuan pada Perguruan Tinggi, kata Dirjen, seperti prodi, jurnal fakultas baik Sekolah Tinggi, Institut maupun Universitas telah ditata di Bimas Kristen, demikian juga kelompok keilmuan, bidang keahlian fungsional dosen dan bidang keahlian profesi guru, kesemuanya demi memperkuat daya ungkit pada mutu Pendidikan Kristen.
“Semua kebijakan strategis itu bukan saja menjalankan amanat undang-undang untuk membuka akses mutu relevansi dan daya saing umat Kristen, tapi itu juga menjadi tanggung jawab moral dan keharusan teologis. Dengan langkah itu kita dapat menolong umat Kristen agar mereka mampu memperbaiki nasibnya dalam melakukan mobilitas horizontal, vertikal dan diaspora dalam menunaikan tugas profesionalnya dan menghaturkan dharma bhaktinya,” tambah Dirjen lagi.
Dirjen mengingatkan bahwa hal ini tidak dapat dikerjakan sendiri, dan mendorong kerjasama pentahelix sehingga apa yang diprogramkan dapat disinergikan dengan para pihak dan dapat lebih luas jangkauan dan manfaatnya.
“Melalui konferensi ini telah tepat waktunya menjalin kerjasama multi pihak demi mengatasi mutu Pendidikan keagamaan Kristen ini mulai dari PAUD hingga PTKKN,” harap Dirjen
Kata Dirjen lagi, bahwa Ditjen Bimas Kristen mengarahkan kepada beberapa pokok pikiran bahwa:
1. Nilai-nilai Kristen diajarkan dan ditanamkan pada satuan pendikdikan keagamaan Kristen,
2. Pengembangan moderasi beragama.
“Lembaga Pendidikan Kristen yang bermutu memberikan perhatian yang siknifikan pada pengembangan spiritualitas yang mendukung peserta didik dapat mempelajari dan mempraktekan agama mereka secara moderat, menggali iman mereka dan mengembankan hubungan pribadi dengan Tuhan”
3. Didikan akademik yang berkualitas. “Mereka menawarkan kurikulum yang komperhensif dan menantang yang mempersiapkan peserta didik untuk studi lanjut dan berhasil di dunia professional,”
4. Pengembangan emosi dan sosial.
5. Lingkungan Pendidikan yang inklusif
6. Persiapan kepemimpinan dengan integritas.
Menutup sambutannya, Dirjen mengingatkan bahwa di era transformasi digital yang semakin maju, menjadi semakin penting dalam memastikan perkembangan sekolah Kristen menuju transformasi yang berhasil.
“ Beberapa aspek yang ditekankan yaitu pengembangan kurikulum yang relevan, peningkatan kompetensi guru dan dosen, pemberdayaan peserta didik sebagai creator konten, memperluas jangkauan pembelajaran, investasi dalam teknologi, dan sumber daya,”
“Melalui kolaburasi Lembaga Pendidikan Keagamaan Kristen dapat melangka maju menuju transformasi digital yang berhasil untuk melahirkan generasi muda yang kompeten dalam menghadapi tantangan di masa depan,” pungkasnya.
Hadir pada kegiatan ini, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Perdagangan Republik Indonesia (2016–2019) Enggartiasto Lukita, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, Ketua Panitia Johan Tumanduk, Ketua Yayasan Penabur, Pimpjnan Sinode Gereja, Rektor PTKK, Pengurus Yayasan, Pengurus Majelis Pendidikan Kristen wilayah se Indonesia, Pengusaha dan awak media, dan 555 peserta dari 252 institusi kristen se-Indonesia.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Humas Ditjen Bimas Kristen)
Berita Terkait
- Menteri Agama Nasaruddin Umar Terima Delegasi United Evangelical Mission (UEM), Bahas Peran Strategis Agama dalam Pendidikan, Lingkungan, dan Toleransi
- Gelar Music Fiesta, IAKN Ambon Gandeng Pemkot dan Fresly Nikijuluw Serukan Pesan Damai
- Kolaborasi dengan Pemerintah Kota Ambon, IAKN Ambon Gelar Pameran Pendidikan
- Dirjen Bimas Kristen jadi Pembina Upacara Hari Pendidikan Nasional 2025 di IAKN Manado
- IAKN Toraja Wisuda 218 Mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana, Dirjen Tekankan Integritas dan Peran Lulusan
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
