Stafsus Menag Dorong Bimas Kristen Terus Berinovasi Implementasikan Layanan Umat Berbasis Digital

Selasa, 27 Februari 2024, 20:19:25 WIB

Bogor (DBK)---Staf Khusus Menteri Agama RI (Stafsus Menag) Bidang Media, Komunikasi Publik dan Teknologi Informasi,  Wibowo Prasetyo mendorong Ditjen Bimas Kristen berinovasi dalam memudahkan pelayanan kepada umat. “Adaptif dan responsif terhadap perkembangan zaman adalah kunci sehingga pelayanan kepada umat dapat dilakukan secara efisien, cepat, efektif dan akuntabel,”

“Hari ini digitalisasi sudah terjadi di semua sektor kehidupan, termasuk pada Kementerian dan Lembaga. Ada 7 (tujuh) program prioritas Menteri Agama, salah satunya adalah Digitalisasi Layanan, ini harus menjadi perhatian serius kita. ASN  adalah pelayan publik, maka layanilah dengan sebaik-baiknya, Tidak akan ada lagi layanan Ditjen Bimas Kristen dilakukan secara manual, misalnya dalam mengurus izin pendirian rumah ibadat umat tidak perlu datang kantor, cukup secara online,” ujar Gus Bowo (panggilan akrabnya) saat menjadi narasumber pada kegiatan Rapat Kerja Nasional Pejabat Pusat dan Daerah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, di Bogor, Selasa (27/02/2023).

Gus Bowo berharap Bimas Kristen mampu dan cepat beradaptasi mengimplementasikan layanan digital. “Dengan niat yang kuat, saya optimis Bimas Kristen mampu beradaptasi lebih cepat dengan dunia digital sehingga berdampak pada cepatnya menyajikan atau merealisaiskan layanan keagamaan terbaiknya pada publik,” kata Wibowo.

Tahun ini, lanjut Gus Bowo, setidaknya peta jalan digitalisasi layanan di Bimas Kristen sudah tersedia, akan terlihat mana yang kurang akan ditambah dan yang belum baik akan diperbaiki, termasuk dengan menyajikan basis data yang lengkap di Bimas Kristen.

"Sebagai Instansi yang terkait langsung dengan umat, data Kemenag harus jauh lebih valid dibandingkan dengan Kementerian lain. Ini salah satu yang harus kita pikirkan, jika kita hanya berputar pada upaya menghadirkan layanan digital dan mengenyampingkan pentingnya data sebagai faktor pendukung maka apa yang kita sajikan tidak optimal membantu masyarakat memperoleh layanannya,” jelas Gus Bowo

Manfaat lain teknologi digital yang transparan dan akuntabel, kata Gus Bowo, adalah meminimalisasi potensi penyelewengan serta berkontribusi bagi terpeliharanya lingkungan hidup. “Surat undangan harus dipakai dengan menggunakan cara-cara digital, tidak lagi menggunakan kertas dimana bahan bakunya berasal dari pohon, ini membuat kita aware terhadap lingkungan hidup,”

Terkait Pakta Integritas Dirjen Bimas Kristen dengan Menteri Agama, Gus Bowo meminta agar dilaksanakan dengan baik sesuai target waktu yang diberikan. “ Saya mencatat ada 5 (lima) komitmen yang harus kita perhatikan bersama yaitu: Memperluas jangkauan pembinaan moderasi beragama di bidang pendidikan agama dan keagamaan, serta bidang urusan agama jangka waktu 9 bulan; Melakukan percepatan penegerian 10 Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen jangka waktu 9 bulan; Melakukan percepatan alih status Institut Agama Kristen Negeri menjadi Universitas Kristen Negeri jangka waktu 9 bulan; Melakukan percepatan transformasi STAK Mesias Sorong, Papua Barat menjadi negeri jangka waktu 9 bulan; dan Memitigasi/mempermudah pendirian rumah ibadah,” ujarnya lagi.

“Yang paling akhir saya ingin mengingatkan terkait gagasan untuk menjadikan KUA menjadi kantor layanan keagamaan, kita berharap ini dapat menjadi tempat memberikan layanan pernikahan untuk semua agama, karena Kemenag adalah Kementerian Semua Agama. Bimas Islam sudah mengundang Bimas lain duduk bersama mendiskusikan gagasan besar ini. Semoga menjadi legasi bagi Kemenag dan Bangsa Indonesia,”pungkasnya.

Berita Terkait