Tenaga Ahli Menag Ungkap Hasil Pemberitaan Ditjen Bimas Kristen di Media
Kamis, 29 Februari 2024, 19:50:07 WIB

Tenaga Ahli Menteri Agama bidang Analisis dan Pengembangan Kementerian dan Lembaga mengungkapkan hasil riset pemberitaan pada Direktorat Jenderal BImbingan Masyarakat Kristen di berbagai media. Hal itu disampaikan dalam Forum Rapat Kerja Nasional Pejabat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Pusat dan Daerah tahun 2024, Bogor, Rabu, (28/02/2023)
"Hasil analisis menunjukkan sepanjang tahun 2023 terdapat 560.000 postingan/berita terkait isu agama Kristen dan topik terkait Video Alkitab Bahasa isyarat yang diproduksi oleh Kemenag melalui Ditjen BImas Kristen, menjadi berita yang paling viral,” ungkap Syaltout.
Sepanjang bulan Januari sampai Februari 2024, lanjut Syaltout sudah terdapat 1500 postingan, artinya konsen terkait agama Kristen sudah jauh lebih luar. “Secara spesifik data naik sangat signifikan di tanggal 30 Januari yaitu postingan terkait topik perubahan nomenklarur Isa Almasih menjadi Yesus Kristus, bagi umat Kristen ini sangat mengobati diibaratkan seperti hujan ditengah kemarau,” jelasnya lagi
Lebih lanjut Gus menambahkan, di tanggal 4 dan 5 Februari menjelang Rakernas Kementerian keywoord Kementerian Semua Agama menjadi tranding topik, dan kembali di tanggal 12 Februari isu perubahan nomenklatur kembali viral. “Selain memenangkan ruang digital perubahan nomenklatur juga terjadi diruang darat, di Manadomisalnya, perubahan nomenklatur diketahui oleh jemaat dari penatuanya yang adalah penyuluh agama Kristen,” tambahnya.
Berdasarkan catatan litbang kemenag ternyata perubahan nomenklatur dari Yesus ke Isa Almasih terjadi pada tahun 1953. “Kita bersyukur setelah 70 tahun, kita punya Menteri Agama dan Dirjen Bimas Kristen yang luar biasa, tahun 2023 nomenklatur kembali menjadi Yesus Kristus,” sambungnya, disambut tepuk tangan peserta.
Hari ini, sambungnya lagi, isu KUA ramai diberitakan, sebagi ASN Kemenag kita harus menjelaskan kepada publik bahwa Revitalisasi KUA berguna bagi agama Kristen. “Berdasarkan diskusi dengan para Dirjen, Rektor, pencatatan pernikahan, selama ini dilakukan Dukcapil yang ada di Kabupaten Kota,”
Gus Syaltout mengatakan di daerah tertentu menuju ke Ibukota Kabupaten tidak bisa ditempuh dengan mudah. “Misalnya di Maluku, dari Solaru umat menikah secara agama tetapi untuk mendapat pengakuan negara harus menyeberang ke Somlaki, dan jaraknya tidak bisa ditempuh setiap waktu karena tingginya ombak, sehingga bisa jadi orang yang sudah menikah secara agama tidak tercatat, belum lagi masalah biayanya,” jelasnya lagi.
Gus Syaltout berharap sebagai ASN, perlu menjelaskan niat baik Kementerian Agama ini. “ Saya mengutip perkataan IBu Dirjen Bimas Kristen bahwa pernikahan umat Kristen tetap dilakukan pendeta, tidak ada ritual keagamaan yang digantikan KUA, karena fungsi gereja tetap sama tetapi negara harus hadir dengan pencatatan. Mari kita sampaikan bahwa KUA adalah milik semua agama yang tersebar dihampir semua Kecamatan di Indonesia untuk membantu umat,” pungkasnya.
Berita Terkait
- Kemenag RI Dukung Pengembangan STAKN Mesias Sorong Sebagai Pusat Pendidikan Kristen di Papua Barat
- Komitmen Terhadap Toleransi, Dirjen Bimas Kristen Hadiri Doa Lintas Agama Memperingati HUT Bayangkara ke-79
- Kementerian Agama Gelar Nikah Massal Bertema ‘Cinta dalam Ridha Ilahi’, 100 Pasangan Resmi Menikah Masjid Istiqlal Jakarta Pusat
- Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung Turut Meriahkan Car Free Day Syiar Muharam di Jakarta
- Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung Turut Meriahkan Car Free Day Syiar Muharam di Jakarta
Berita Terpopuler

Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali

Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali

Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali

Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali
