Menag Tutup Konferensi Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (BMPTKKI)

Minggu, 01 September 2019, 12:48:58 WIB

"Menag Harap BMPTKKI Hadirkan Moderasi Beragama Lewat Pendidikan Keagamaan"

Jakarta, DBK -- Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saiffudin menutup konferensi Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (BMPTKKI), Jumat (30/08), Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kehadiran Menag didampingi Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury., M.Si yang disambut Ketua MBPTKKI Dr. Erastus Sabdono., M.Th. Sebelum menutup gelaran itu, Menag mengapresiasi terbentuknya BMPTKKI karena dapat meningkatkan kualitas Pendidikan Keagamaan Kristen (PKK) di Indonesia. Menag juga berharap agar tidak saja kualitas PKK yang mengalami peningkatan, tapi juga meningkatnya kualitas keagamaan di tengah kehidupan bermasyarakat.

Peningkatan kualitas keagamaan merupakan upaya dari Kemenag dengan menghadirkan moderasi beragama lewat pendidikan keagamaan. Menag menaruh harapan kepada para pendidik keagamaan agar dapat memberi pengajaran tentang nilai kemanusiaan. "Esensi beragama itu adalah tentang kemanusiaan. Selain dari pada itu, menurut hemat saya, beragama itu adalah tentang kesepakatan. Dalam konteks Indonesia ada Pancasila, UUD 45. Yang ketiga, menurut saya, beragama adalah tentang menebarkan cinta kasih," jelas Menteri Lukman.

Lebih lanjut Menag berharap dengan adanya lembaga seperti BMPTKKI ini bisa menyelaraskan kehidupan beragama yang lebih baik lagi, dengan berlandaskan kebersamaan di antara umat berasama, khususnya dalam hal pendidikan keagamaan bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Sementara itu, Ketua BMPTKKI Bidang Pengembangan Organisasi, Dr. Yan Boyke Tewuh, M.Th, mengatakan bahwa BMPTKKI merupakan lembaga pendidikan keagamaan Kristen yang menjadi rumah bersama dari sekolah-sekolah teologia yang ada di Indonesia. “Kami menaruh harapan dengan adanya sinergitas antara Direktorat Bimas Kristen Kementerian Agama RI dengan BMPTKKI mampu mengembangkan Pendidikan Keagamaan Kristen tidak saja yang berhubungan dengan infrastrukturnya namun juga dapat selaras dengan program-program yang dicanangkan oleh Ditjen Bimas Kristen terkait pendidikan keagamaan”. (NI).

Berita Terkait