Pembukaan Kegiatan Evaluasi di Denpasar, Bali
Rabu, 04 September 2019, 15:47:56 WIB
Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury, M. Si (kiri) saat memberikan Sambutan dan ArahanDenpasar, DBK -- Direktorat Jenderal Bimas Kristen pada Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi pada Sub Bagian Evaluasi menyelenggarakan Konsultasi dan Bimbingan Teknis Aplikasi Elektronik Monitoring Pelaksanaan Anggaran (e-MPA) serta Aplikasi Sistem Pemantauan (SISPANTAU) Kantor Staf Presiden di Denpasar, Bali sejak tanggal 3 s.d 6 September 2019.
Dalam laporannya, Hendra Merentek, Kasubag Evaluasi selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat kemampuan staf daerah maupun pusat dalam melakukan proses penginputan SP2D, Program Indonesia Pintar dan Bantuan Sosial. "Setelah selesai dari kegiatan ini, diharapkan peserta memahami teknik-teknik pengisian aplikasi e-MPA dan dapat melakukan evaluasi dan identifikasi laporan dengan baik", tambahnya. Hadir pula Drs. H. Abu Siri, S.Ag., M.Pd.I, Kabag Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali memberikan sambutannya. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Bimas Kristen yang telah melakukan kegiatan ini di Bali, ucap Abu Siri. Abu Siri menerangkan bahwa Kanwil Kemenag Bali sudah memasuki Zona Integritas, "Kankemenag Provinsi Bali sudah berbenah diri dalam pelayanannya sehingga serapan anggaran sudah berada diurutan 8 besar secara nasional", jelasnya.
Menambahkan laporan dari Kasubag Evaluasi dan sambutan dari Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Bali, Dirjen Bimas Kristen, Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si dalam sambutan dan arahannya mengatakan bahwa ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam pembuatan rancangan pagu anggaran di Kementerian Agama, khususnya pada Ditjen Bimas Kristen. Aspek yang pertama adalah memperhatikan output dan outcome dari setiap kegiatan yang direncanakan. "Sama seperti orang punya perspektif yang berbeda ketika melihat laut, kitapun seharusnya mencari banyak pembanding saat akan menyusun sebuah program", pesan Dirjen. Aspek ke-2 yang harus diperhatikan adalah memastikan adanya feedback (umpan balik) setelah melaksanakan sebuah program. "Idealnya, pembentukan sebuah program mengacu pada program 2 tahun sebelumnya, jadi ada evaluasi yang dilakukan sebagai bagian dari proses perbaikan", tambahnya. Aspek ke-3 adalah pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur dengan baik. Program dapat berjalan dengan baik apabila dilakukan secara efektif dan efisien, anggaran tidak berlebihan, namun output kegiatan terlihat dengan jelas. Melalui kegiatan Konsultasi dan Bimtek ini, diharapkan seluruh peserta nantinya mampu memahami sebuah aplikasi e-MPA dan SISPANTAU dengan baik sebagai landasan monitoring dan evaluasi anggaran program. "Ketika kita membuat program, harus mengarah untuk kehidupan yang lebih baik dengan mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas", pesan Dirjen Bimas Kristen menutup sambutannya. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan, Dirjen Bimas Kristen membuka kegiatan secara resmi. (PK).
Berita Terkait
- Refleksi Kinerja 2025, Menag: Agama Bangkitkan Semangat Bangun Bangsa
- Rakernas Kemenag 2025, Menag Ajak ASN Jadi Juru Bicara Positif, Dirjen Bimas Kristen Paparkan Ekoteologi dan Kurikulum Berbasis Cinta
- Menag : Kemenag Harus Jadi Jembatan Negara dan Civil Society
- Kemenag dan 11 PTKIN Raih Anugerah Badan Publik Informatif 2025, Naik 120%
- Tentang Natal Bersama, Wamenag: Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag, Bukan Lintas Agama
Berita Terpopuler
Penerimaan Mahasiswa/i Baru IAKN Tarutung
Dibaca: 3843 kali
Seleksi Nasional PMB Tahun Akademik 2019/2020
Dibaca: 3603 kali
Menteri Agama Melantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Kemenag
Dibaca: 1689 kali
Perpanjangan Jadwal Pendaftaran CPNS Kementerian Agama Tahun 2018
Dibaca: 1637 kali